Mau Bertani Sayuran di Lahan Sempit? Hidroponik Solusinya

  • Bagikan
Hidroponik, solusi bertani di lahan sempit

Mediatani – Sistem hidroponik mulai banyak digemari oleh masyarakat di masa pandemi karena memungkinkan seseorang bisa bercocok tanam meskipun tidak memiliki lahan yang luas. Berkebun bisa dijadikan salah satu kegiatan refreshing ketika berada di rumah.

Berkebun dengan sistem ini juga bisa menghasilkan makanan yang lebih sehat dan segar karena bebas dari pengawet dan pestisida. Tentunya Sobat Mediatani bisa memperoleh bahan makanan tanpa perlu mengeluarkan uang. Simak berbagai hal mengenai bercocok tanam sistem hidroponik.

Keunggulan Berkebun Hidroponik

Sebelum memulai hidroponik, ketahui terlebih dahulu mengenai mengenai apa saja keunggulan jika berkebun dengan cara hidroponik, di antaranya adalah:

  • Proses berkebun atau budidaya tanaman dapat dilakukan meskipun lahan yang ada hanya terbatas dan sempit.
  • Banyaknya pemberian nutrisi dan air untuk tanaman lebih efisien karena diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman, tidak berlebihan atau kurang.
  • Tanaman yang ditanam dengan cara hidroponik lebih cenderung jarang terserang hama jika dibandingkan dengan tanaman yang ditanam dengan cara biasa.
  • Kualitas tanaman yang dihasilkan termasuk ke dalam kualitas tinggi.
  • Produksi tanaman bersifat berkelanjutan.

Beberapa Metode Berkebun dengan Sistem Hidroponik

Jika Sobat Mediatani masih kebingungan dengan metode apa yang akan digunakan, yuk simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.

1. Metode Float Hydroponic System

Dengan menggunakan metode ini, tanaman akan ditancapkan di lubang styrofoam yang posisinya terapung di bagian atas permukaan larutan nutrisi. Metode ini memungkinkan akar tanaman untuk terendam larutan nutrisi yang diisikan ke dalam reservoir.

Agar aerasi berjalan lancar, bisa gunakan alat aerator atau pompa aquarium sehingga sirkulasi udara atau aerasi di dalam larutan nutrisi bisa terpenuhi.

Metode ini akan bagus untuk merangsang pertumbuhan akar tanaman, tapi tidak akan cocok jika jenis tanaman yang ditanam berukuran besar dan tumbuh dalam jangka waktu yang panjang.

2. Drip Irrigation

Dengan menggunakan metode ini, tumbuhan akan diberikan larutan nutrisi dengan cara diteteskan sehingga akan menghemat jumlah larutan nutrisi yang diberikan ke tanaman.

Metode drip irrigation akan cocok untuk menanam tanaman yang masa pertumbuhannya memakan waktu lama dan berukuran cukup besar. Contohnya tanaman-tanaman sayur, seperti mentimun, melon, semangka, tomat, terong, cabai, dan lain sebagainya.

3. Sistem Wick

Metode yang satu ini menggunakan prinsip kapilaritas. Prinsip ini bekerja dengan memanfaatkan bahan yang cenderung mudah menyerap air sebagai alat penghubung antara larutan nutrisi dengan akar tanaman.

Dengan menggunakan metode ini, akar tanaman tidak akan secara langsung menyentuh larutan nutrisi dan tanaman akan tetap di tanam di media tanam terpisah dengan larutan nutrisi yang berada di bawahnya.

Keunggulan menggunakan sistem wick adalah tanaman bisa mendapatkan nutrisi dan air secara berkelanjutan asalkan rutin mengecek ketersediaan larutan nutrisi. Sedangkan kekurangannya adalah mudah ditumbuhi lumut sehingga Sobat Mediatani harus rutin mengeceknya.

4. Deep Water Culture

Metode selanjutnya untuk berkebun sistem hidroponik adalah deep water culture. Dengan menggunakan metode ini, tanaman akan berada di atas net pot sedangkan akarnya akan berada langsung di dalam larutan nutrisi.

Untuk pemula metode ini akan cocok karena memiliki rangkaian yang sederhana dan perawatan tanaman yang mudah.

5. Aeroponik

Metode ini menggunakan cara penyemprotan larutan nutrisi ke akar tanaman yang dibiarkan berada menggantung. Waktu penyemprotan larutan nutrisi bisa disesuaikan dengan jenis tanaman dan diatur melalui timer.

Meskipun sedang sibuk melakukan hal lain, proses penyemprotan tanaman tidak akan terlambat atau kurang. Namun, kekurangan metode ini adalah instalasinya membutuhkan biaya yang mahal dan sangat bergantung pada ketersediaan listrik.

6. Aquaponik

Metode yang satu ini memungkinkan Sobat Mediatani untuk melakukan dua hal sekaligus, yaitu berkebun dan memelihara ikan. Metode ini merupakan cara memelihara ikan dan berkebun dengan sistem yang terintegrasi.

Hasil ekskresi dari ikan akan menjadi nutrisi yang langsung diserap oleh tanaman menggunakan sistem biofilter. Keunggulan metode ini adalah bisa melakukan dua hobi sekaligus secara bersamaan.

Namun, kekurangannya adalah perlu waktu dan perhatian ekstra karena merawat tanaman dan hewan sekaligus dengan sistem yang terintegrasi.

7. Nutrient Film Technique

Dengan menggunakan metode ini, akar tanaman akan berada di lapisan larutan nutrisi yang tidak terlalu dalam dan memiliki sirkulasi yang baik. Keunggulan metode ini adalah tanaman akan mendapatkan nutrisi, air, sekaligus oksigen dengan baik.

Metode ini akan sangat cocok jika digunakan untuk menanam sayuran hijau. Contohnya, bayam, pokcoy, sawi hijau, selada, tomat, mentimun, terong, dan lain sebagainya.

Namun, metode ini memiliki kekurangan yaitu dari segi pemasangan instalasinya memakan biaya yang cukup mahal dan membutuhkan perhatian lebih agar larutan nutrisi tersalurkan dengan baik dan lancar.

8. Flood and Drain

Metode ini bekerja dengan menggunakan pompa yang secara rutin dan berkala memberikan larutan nutrisi ke tanaman. Pompa bisa diatur dengan menggunakan timer untuk menentukan kapan pompa menyala atau mati.

Keunggulan menggunakan metode ini adalah tumbuhan memperoleh oksigen, nutrisi, dan air dengan baik dan berkala serta bisa digunakan untuk berbagai macam jenis tanaman.

Namun, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu sangat bergantung pada ketersediaan listrik karena menggunakan pompa untuk mengalirkan larutan nutrisi ke akar tanaman.

**

Setelah membaca penjelasan di atas, hal yang perlu diingat adalah sesuaikan budget, jenis tanaman, dan kemampuan Sobat Mediatani dalam berkebun menggunakan sistem hidroponik. Pasalnya, cara ini bisa dijadikan salah satu alternatif hobi baru pasca kondisi pandemi.

  • Bagikan