Cuan Puluhan Juta dengan Beternak Burung Murai Sejak Pandemi

  • Bagikan
Peternak Murai
Peternak murai

Mediatani – Sosok Hernada Sukmawijaya  yang tinggal di Desa Cilimus Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan nyatanya dulunya ialah seorang karyawan Kebun Binatang Surabaya.

Pria 51 tahun ini lalu memutuskan diri untuk mundur jadi karyawan. Tapi, saat ini ia berhasil secara ekonomi dengan jadi peternak burung murai jenis Medan.

“Selama Pandemi Covid-19, saya fokus usaha ternak burung murai,” kata Hernada, Rabu (28/7/2021), mengutip dari situs tribun-jabar.com.

Hernada mengaku bahwa beternak burung murai jenis Medan sudah merupakan hobinya memelihara burung

“Iya, kenapa saya pilih Kembangbiakan burung murai karena dari kecil hobi dan sekarang fokus usaha seperti ini,” kata dia.

Hernada menuturkan, kemajuan usaha ternak burung tersebut telah mengahasilkan cuan Rp90 juta. Jumlah keuntungan itu jelas dia mengalami pasang surut.

“Hitungan untung dari usaha dari awal hingga sekarang sudah mencapai Rp90 juta. Keuntungan itu tak langsung begitu saja, melainkan bertahap dan melalui banyak proses. Seperti permodalan bangunan atau kandang hingga kematian indukan burung sebagai modal utama,” kisahnya.

Modal atas kepercayaan dalam menggunakan uang pinjam dari saudaranya, lanjut Hernada, membuatnya semakin yakin bahwa usaha ternak burung ini menguntungkan sehingga jadi sumber penghasilan untuk kebutuhan keluarga.

“Dengan penuh keyakinan saya fokus ternak. Mulai dari menjodohkan burung hingga menghasilkan anakan, saya perhatikan semua,” ucap dia.

Singkat cerita dalam usah ternak burung, ujar dia, tak banyak makan biaya.

“Untuk biaya saat ternak begini cukup murah. Seperti untuk pakan, saya kasih jangkrik dan ulat. Akan tetapi, untuk usia anakan satu hingga lima hari, biasanya itu dikasih kroto dan untuk ketahanan tubuh itu cukup dengan vitamin untuk unggas seharga Rp2 ribu,” terangnya.

Menyinggung penjualan anakan burung, Hernada mengaku untuk per ekor di banderol seharga Rp 1.5 juta. Harga jual jelas dari usia satu hari hingga remaja atau sudah mandiri.

“Harga jual burung murai kami itu kisaran Rp 1.5 juta, harga jual itu mulai usia dari satu hari atau sudah mandiri,” katanya.

Dari lima pasang indukan yang dijualnya, sambung dia, keuntungan yang diperoleh itu terjadi pada setiap bulannya. Apalagi dalam satu pasangan itu membuahkan maksimal 5 butir telur yang menetas.

“Ya untuk satu bulan sudah tentu panen. Nah, satu pasang itu biasanya menghasilkan 5 telur hingga netas. Jumlah itu sangat istimewa, namun yang jelas satu ekor saja tiap pasangan sudah bagus,” sambungnya.

Ternak Hamster Juga Bawa Untung

Di kisah yang lain, Pandemi rupanya tidak selamanya jadi halangan ya. Itu yang dilakukan sosok pemuda di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, ialah Luqman.

Ia lalu mendapat berkah karena berhasil memanfaatkan peluang saat Covid-19 menyerang. Dia meraup untung puluhan juta rupiah setiap bulan lewat usaha ternak hamster.

Yup! Tak main-main ternak hamster-nya tidak hanya diburu oleh warga lokal, namun nyatanya juga dipesan hingga antar negara. Usaha dan bisnis ternaknya tetap jalan meski Pontianak tengah PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021.

“Di masa pandemi Covid-19 dan dengan diberlakukannya PPKM, omzet ternak hamster saya bisa mencapai sekitar Rp20 jutaan dalam sebulan,” kata Luqman seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/7/2021).

Ia menuturkan bahwa pada masa kondisi yang sulit seperti ini, permintaan Hamster untuk wilayahnya di sekitar Kalbar malah meningkat. Adapun harga jual hamster miliknya mulai dari Rp 25-100 ribuan per ekor.

“Jadi ada sisi positifnya pula dari dampak pandemi ini bagi usaha saya,” tuturnya.

Hasil kerja kerasnya dalam mengembangbiakkan hamster, memeperoleh omzet hingga puluhan juta rupiah per bulannya.

Di samping itu, pangsa pasarnya saat ini juga sudah menembus mancanegara, seperti Sarawak dan Brunai Darussalam.

“Kalau permintaan ternak Hamster saya dari Malaysia itu sekitar 1.000 ekor dalam satu bulannya, sehingga untuk di masa ini, omzet masih bisa menembus angka Rp20 juta per bulannya,” ungkap dia.

Tidak hanya menjual ternak Hamster, Luqman ternyata juga menjual berbagai jenis perlengkapan dan pernak-pernik untuk memelihara hewan nokturnal tersebut.

Hal itulah pun yang membuat usahanya makin berkembang. “Harga jual Hamster yang saya jual cukup terjangkau sehingga yang pesan melalui daring bisa pelanggan dari Sarawak, Brunai Darussalam, India, bahkan dari Amerika Serikat,” imbuhnya.

Senada, Lian seorang pembeli menerangkan, dirinya memang telah lama berlangganan dan sudah biasa memang beli hamster di peternakan Luqman.

Menurut dia, harga hamster di sini sangat terjangkau dan kualitas hewannya juga bagus. “Saya pelihara Hamster hanya untuk menghibur diri setelah pulang kerja,” paparnya. (*)

  • Bagikan