Mediatani – Seringkali Kita mengabaikan sebuah tindakan kecil. Sepertinya tindakan kecil tersebut tidak memiliki dampak besar bahkan sering diabaikan. Namun, hal tersebut ternyata tidak berlaku pada satu cerita ini. Yap, dengan modal mengirim pesan rupanya mampu mengubah nasib seseorang.
Dilansir dari laman detik.com, Irjen Wahyu Widada selaku Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Aceh baru-baru ini menerima pesan melalui media sosialnya yang dikirim oleh seorang siswi di Aceh.
Diketahui, siswi tersebut bernama Tia Rahmadhani. Setelah ditanyakan terkait alasannya mengapa akhirnya berani untuk mengirim pesan kepada Kapolda, Tia menjawab bahwa sebelumnya sudah ada anak juru parkir yang juga mengirimkan pesan kepada Kapolda Wahyu.
Dalam pesan yang dikirimkan, berisi permintaan untuk membantu para petani tiram yang ada di kampungnya. Siswi tersebut meminta bantuan bambu dan ban bekas untuk emak-emak disana agar lebih mudah membudidayakan tiram mereka.
Selain itu, dia juga meminta bantuan jaring dan tali. Barang-barang tersebut nantinya digunakan untuk dipakai bersama masyarakat dalam upaya membangun budidaya tiram.
“Saya niatnya cuma ingin membantu para warga di kampung, saat ini mereka tengah krisis dan kesulitan untuk mencari tiram agar bisa dijual,” ungkap Tia melalui keterangan tertulis yang disampaikan oleh Polda Aceh, pada Senin (19/7/2021).
Siswi yang berusia 16 tahun itu juga mengakui bahwa dirinya sudah pernah meminta kepada Pemerintah Desa agar bisa membantu para petani tiram. Namun sayang, niat baiknya itu rupanya tidak berhasil sebab terkendala masalah dana.
“Awalnya Saya sempat merasa putus asa sebab tidak ada biaya, saya juga telah mencoba untuk mengajukan ke perangkat desa untuk membantu budidaya tiram ini, namun tertanya juga terkendala di dana desa yang tidak dapat dipakai untuk hal itu, dan akhirnya saya mencoba untuk mengirim pesan ke Kapolda Aceh,” keluh Tia.
Pesan Siswi yang terdaftar namanya di SMAN 1 Meureudu, Pidi Jaya itu ternyata mendapat respon yang baik dari Kapolda Wahyu. Setelah mengirimkan pesan balasan, Kapolda Wahyu lalu mengirimkan bantuan tersebut dan diantar oleh personel Polres Pidie Jaya.
Bantuan tersebut diantar ke desa tempat Tia tinggal yaitu di Desa Deah Pangwa Pidie Jaya. Tidak hanya itu, bahkan Tia dan warga setempat pun juga sempat diajak mengobrol dengan Kapolda Wahyu melalui video call.
Terkait respon tersebut, Tia mengakui tidak menyangka dan sempat kaget, karena pesan yang dikirimnya kepada Kapolda Wahyu ternyata direspon baik bahkan langsung dikirimkan bantuan.
“Saya tidak menyangka dan sangat terkejut akan direspon seperti ini, seorang tokoh publik seperti Kapolda Aceh ini mau menjawab pesan dari saya yang hanya seorang anak SMA biasa, bahkan saya pun juga belum pernah bertemu langsung atau bahkan berkomunikasi dengan Pak Kapolda Aceh ini sebelumnya,” ungkap Tia.
Sementara itu, Kapolda Wahyu pun juga memuji Tia yang telah berani untuk menyuarakan kebutuhan para warga. Kapolda Wahyu menilai bahwa hal ini menjadi salah satu bukti bahwa Aceh mempunyai generasi emas.
“Meskipun masih belia, dia ini sudah bisa berpikir secara strategis tentang bagaimana cara dalam membangun perekonomian masyarakat di kampung dan ini telah menjadi inspirasi untuk kita semua,” jelas Kapolda Wahyu.
“Selalu tersedia ruang jika ingin berbagi, pun akan selalu ada ruang untuk beribadah, semoga Tia beserta seluruh masyarakat gampong Deah Pangwa Kecamatan Tringgadeng kabupaten Pidie Jaya bisa berhasil untuk membudidayakan tiram,” pungkas Kapolda Wahyu.