Mediatani – Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi IV berkunjung ke kediaman Kepala Desa Ciririp Purwakarta untuk mengetahui rahasia kesuksesannya bisa meraup penghasilan puluhan juta.
Momen itu diketahui dari kanal youtube Kang Dedi Mulyadi pada Senin, 13 September 2021. Dedi Mulyadi yang penasaran kemudian melakukan percakapan dengan Kades Ciririp yang bernama Mahdum itu.
Salah satu hal yang paling membuat Dedi Mulyadi penasaran adalah penghasilan Mahdum yang membuatnya bisa memiliki 7 rumah mewah dan 2 orang istri.
Ternyata, pria kaya raya ini selain menjabat sebagai seorang Kades, ia juga menggeluti bisnis perikanan. Dari bisnis itu, ia bisa memperoleh penghasilan yang bisa mencapai 450 juta per bulan atau dalam sehari bersih kurang lebih 15 juta.
Mahdum mengaku kesuksesannya untuk bisa memiliki rumah mewah dan beberapa jenis mobil mahal itu benar-benar merupakan hasil dari bisnis usahanya sendiri sebagai penjual ikan.
“Jual ikan dari Jati Luhur ke Muara Angkek Muara Baru Jakarta,” ungkapnya
Ia mengatakan bahwa ikan-ikan tersebut dijajakannya ke sejumlah daerah, hingga ke Pasar Bojonegoro Merak. Ia mengirim ikan itu jam 4 sore karena pasar beroperasi dari jam 12 malam hingga pagi hari.
Selain menanyakan tentang waktu pemasaran ikan tersebut, Dedi Mulyadi juga menanyakan jumlah ikan yang dikirim atau dijualnya dalam sehari.
“Hampir 15 ton lah,” jawab Kades.
Ditanya harga per kilogram ikan yang diperjual belikannya, Mahdum mengungkapkan bahwa harga ikan yang dibeli langsung di lokasinya itu dihargai Rp21 ribu per kilogram, sedangkan di pasaran dijual seharga Rp23 ribu per kilogram.
Kang Dedi lantas menghitung secara rinci penghasilan yang diperoleh Kades tersebut jika hanya mengandalkan hasil usaha jualan ikan yang dikelolanya itu.
“30 juta sehari, dipotong biaya produksi 5 juta sehati dipotong biaya ongkos dan lain-lain 25 juta sehari,” ungkapnya.
Selain takjub dengan bisnis jualan ikannya, Kang Dedi juga mengapresiasi Kades Ciririp karena telah berhasil merubah citra lingkungannya yang dicap terisolasi itu menjadi wilayah pemasok ikan dari Kabupaten Purwakarta.
Berkat tangan dingin Mahdum, kondisi perekonomian warga desa berangsur membaik karena memperoleh keuntungan dari keramba ikan.
Masjid Ciririp dapat pemasukan dari keramba ikan air tawar
Dedi kembali takjub ketika mengetahui sebuah masjid di Ciririp memperoleh pemasukan yang mencapai puluhan juta dari budidaya ikan air tawar yang dijalani secara mandiri.
Bisnis yang diinisiasasi oleh Kades bersama masyarakat dilakukan agar masjid bisa memiliki kas sendiri, sehingga tidak lagi hanya mengandalkan donasi dari warga.
Kang Dedi yang melihat langsung lokasi keramba milik kas masjid Desa Ciririp itu lantas memuji habis-habis ide tersebut.
“Jadi kolam ini milik masjid, ditanam oleh warga lalu hasilnya untuk perbaikan, kemakmuran bangun mesjid, ini gagasan Kades Ciririp,” ungkap Dedi.
Bahkan, dengan usaha keramba dari kas masjid itu, hasil yang diperoleh dalam sekali panen bisa mencapai Rp70 juta. Selain itu, warga setempat bisa mendapat lapangan kerja untuk mengelola keramba.
“Sekali panen pernah Rp70 juta. Pengurusnya dikasih upah dari pihak masjid,” kata Dedi.
Dedi Mulyadi mengatakan bahwa masyarakat di wilayah Sukasari memang dikenal sangat jujur, sehingga bisnis keramba ikan itu bisa berjalan dengan baik.