Mediatani – Selain hewan, ternyata ada juga beberapa jenis tanaman yang disebut sebagai pemakan serangga. Salah satu jenis tanaman karnivora yang banyak dijumpai itu adalah tanaman kantong semar.
Pernahkah terlintas dibenakmu tentang bagaimana cara tanaman kantong semar ini memangsa serangganya? Dilansir dari laman nationalgeographic.grid.id, berikut ini penjelasan singkat terkait mekanisme kerja tanaman kantong semar.
Struktur
Sesuai namanya, tanaman kantong semar merupakan tanaman yang memiliki bentuk seperti vas silindris atau wadah. Tubuh dari tanaman ini merupakan hasil modifikasi dari lamina atau helaian daun.
Seperti wadah pada umumnya, wadah yang dimiliki oleh tanaman kantong semar ini juga punya penutup untuk menutupi lubangnya. Bagian puncak dari daun tanaman inilah yang termodifikasi menjadi penutup wadahnya.
Mekanisme
Sebagian besar tanaman kantong semar memiliki tepian yang memiliki banyak tonjolan serta jaringan penghasil nektar. Nektar ini memiliki tekstur khusus yang licin.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Nepenthes gracilis ini, memiliki nektar yang berada pada permukaan luar tanaman untuk menarik serangga.
Selain itu, nektar tersebut juga terdapat di bawah penutupnya. Nektar ini berfungsi untuk menarik serangga dan menjadi lapisan anti-gesekan saat membiarkan serangga menyelinap lebih jauh ke dalam kendi.
Saat serangga mulai mendarat di tepian wadah tanaman kantong semar, kemudian pelan-pelan menyelinap masuk ke dalam tubuh kendi. Tutup kantong memiliki bulu dan permukaan bagian dalam tubuh akan mengarah ke bawah sehingga akan menyeret serangga masuk ke dalam wadah.
Hal yang menarik untuk diperhatikan adalah bagaimana cara tanaman kantong semar ini ‘menjebak’ mangsanya. Mekanisme ini dilakukan secara eksternal tanpa mengeluarkan energi metabolisme dari tanaman kantong semar itu sendiri.
Hal ini merupakan jalan tengah antara mekanisme cepat dan pasif. Dalam mencari nektar, serangga mula-mulanya akan mendarat di tanaman. Kemudian akan mencoba untuk mengekstrak sebanyak mungkin nektar dari tanaman kantong semar ini.
Serangga mengekstrak nektar dari bagian bawah tutupnya dengan cara berjalan secara terbalik. Nah saat itulah mekanisme ini dimulai. Tutupnya kemudian akan bertindak sebagai ketapel, yaitu melemparkan serangga yang sedang asyik mengisap nektar tadi ke dalam wadah tanaman kantong semar.
Upaya untuk ‘menjebak’ serangga dengan cara menutup wadah tadi, dibutuhkan kekuatan eksternal yang tidak terduga. Kekuatan eksternal ini berasal dari tetesan hujan. Itulah mengapa tanaman kantong semar ini banyak ditemukan di daerah dengan curah hujan yang tinggi.
Satu tetes air hujan saja yang jatuh menimpa tutupan wadah tanaman kantong semar ini mampu perlahan-lahan membantu untuk menutup. Dengan begitu, tanaman kantong semar tidak lagi mengeluarkan lebih banyak energi metaboliknya.
Wadah perlahan-lahan mulai tertutup, serangga merasa terjebak dan mulai kebingungan mencari jalan keluar. Saat itu, permukaan bagian dalam wadah memainkan perannya.
Kristal lilin anti perekat yang ditutupi oleh rambut-rambut kemudian menghadap ke bawah, sehingga jalan keluar untuk serangga yang terperangkap menjadi tertutup. Dasar wadah diisi dengan cairan yang mengandung enzim yang mencerna serangga dan menyerap nutrisi
Itulah mekanisme ‘penjebakan’ serangga ala tanaman kantong semar. Semoga bermanfaat.