Dosen Universitas Gadjah Mada Berdayakan Kelompok Ternak di Bantul

  • Bagikan
Para dosen UGM yang membantu peternak di Bantul/via medcom.id/ist

Mediatani – Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kegiatan pemberdayaan peternak di Kelompok Ternak di Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

Kegiatan yang berlangsung di tengah pandemi covid-19 ini menerapkan protokol kesehatan ketat.

Ketuai Tim Pengabdian Soedarmanto Indarjulianto menuturkan bahwa, kegiatan pengabdian berbasis desa binaan pada tahun ini didanai Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, UGM.

Sementara fokus utamanya ialah di bidang peternakan sehat terpadu yang dilakukan pada kelompok ternak Taruna Tani Hijaunya Cinta.

“Tujuan kegiatan ini membantu memfasilitasi dan mendampingi peternak mewujudkan peternakan domba yang sehat dan terpadu,” kata Indarjulianto, melalui siaran pers UGM, Senin, 21 Juni 2021, melansir, Selasa (22/6/2021) dari laman medcom.id.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan ini juga mengatakan, situasi dan kondisi pandemi tak menyurutkan semangat para dosen terjun ke masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan bagi peternak.

Pelatihan itu pun diharapkan agar para peternak bisa menghasilkan produk yang lebih sehat sehingga konsumen mendapatkan jaminan keamanan produk yang lebih baik.

“Salah satu upaya yang harus dilakukan ialah meningkatkan kualitas budi daya ternak melalui manajemen perkandangan dan pemeliharaan ternak agar ternak menjadi sehat,” paparnya.

Di samping itu, Ketua Kelompok Ternak, Anton, menyampaikan apresiasinya terhadap Tim UGM karena bersedia membantu kelompok ternak di Desa Sriharjo yang saat ini proses budi daya ternaknya masih dilakukan dengan cara tradisional.

“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi titik awal menuju peternakan domba desa Sriharjo yang lebih baik,” ujarnya.

Selain Soedarmanto Indarjulianto, ikut serta anggota tim dosen dalam pelatihan budi daya domba sehat ini ialah Lilik Soetiarso dari Fakultas Teknologi Pertanian, Alva Edi Tontowi dari Fakultas Teknik, Ambar Pertiwiningrum dari Fakultas Peternakan dan Catur Sugiyanto dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Pemberian pelatihan juga disampaikan Alva Edi Tontowi soal desain pembuatan kandang. Sementara Ambar Pertiwiningrum, memberikan pelatihan soal pemanfaatan limbah peternakan untuk pupuk dan biogas.

Sedangkan, konsep pengembangan peternakan terpadu disampaikan oleh Lilik Soetiarso. Adapun pelatihan bidang ekonomi dan pemasaran disampaikan oleh Catur Sugiyanto.

Kerja Nyata, Dosen Unika Renovasi Kandang Peternak di Jatirejo

Selain dosen dari UGM di atas, para tim dosen dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang sebelumnya juga melakukan renovasi kandang ternak Kelompok Tani Ternak Sido Makmur, Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Renovasi kandang ini merupakan bentuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dimulai sejak permulaan Maret 2021 lalu. Hingga kini, renovasi terhadap kandang itu pun telah selesai.

Tim PKM diketuai oleh Lindayani, dan anggotanya terdiri dari Florentinus Budi S, E Lucky Maretha Sitinjak dan Shandy Jenifer Matitaputty. PKM ini pun mengangkat topik mengenai “Peningkatan Kualitas Susu Sapi Inovasi Pasteurisasi”.

Ketua tim dosen, Lindayani menuturkan, ada beberapa sasaran PKM yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, di antaranya, yakni pertama renovasi kandang ternak sapi supaya lingkungan ternak sapi tersebut menjadi lebih nyaman.

Lalu, memberikan pelatihan kepada masyarakat di Kelurahan Jatirejo, agar supaya di samping memerah susu sapi juga memiliki keterampilan alternatif.

“Keterampilan itu, misal bisa mengubah susu sapi menjadi produk-produk yang memberikan hasil dan berguna bagi masyarakat, seperti misalnya permen, dan produk makanan seperti yoghurt, dan lainnya,” kata Lindayani, Rabu (9/6/2021), melansir, Sabtu (12/6/2021) dari laman Tribunjateng.com.

Sedangkan dalam kegiatan PKM tersebut, tim dosen Unika juga berupaya untuk menciptakan alat pasteurisasi yang telah dimodifikasi. Alat itu pun diharapkan dapat dimiliki oleh kelompok petani/peternak sapi perah yang lain.

“Harapan kami setelah proposal ini selesai dilaksanakan, kami akan mengajukan kembali dalam jumlah yang lebih besar untuk pengembangan wisata agar wilayah Jatirejo bisa berfungsi sebagai tempat wisata alam susu sapi,” harapnya…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

  • Bagikan