Drama Korea ‘MODERN FARMER’ Ceritakan Tentang Sistem Pertanian Modern

  • Bagikan
Sumber foto: wijatnikaika.id

Mediatani – Berbicara tentang Korea mungkin terkenal dengan drama koreanya. Sebagian besar drama korea bertemakan percintaan, konflik kekuasaan, persahabatan dan lainnya. Drama Korea memang paradox. Disatu sisi ia mengancam karena bisa menjadi candu bagi para penikmatnya. Di sisi lain ia memiliki keunikan tersendiri.

Namun beda dengan drama korea yang satu ini. Mengambil tema pertanian, drama ini berhasil membuat kita bisa melihat dunia pertanian dari sudut pandang yang berbeda. Drama korea yang memilih tema pertanian ini berjudul “Modern Farmer”.

Berawal dari empat orang pemuda yang bernama Min Ki, Han Kyuk, Han Cul dan Ki Joon. Mereka memiliki impian untuk membuat sebuah album perdana, namun mereka harus menghentikan mimpinya ketika terjadi kejadian yang memalukan di Production House yang menaungi mereka.
.
Masing – masing dari mereka memiliki masalah pribadi. Min Ki yang terlibat banyak hutang pada rentenir. Han Kyuk yang merupakan mahasiswa Kedokteran tetapi memiliki kelakuan yang menyebalkan dan selalu membuat keributan di rumah sakit tempatnya magang. Han Cul yang menderita kanker liver dan juga sebagai karyawan disalah satu perusahaan tetapi selalu dibully oleh supervisornya. Ki Joon, pemuda yang terktekan karena ia dipaksa orangtuanya ikut tes PNS atau mewarisi restoran keluarga untuk karirnya.

Suatu hari, Min Ki mendapat kabar duka tentang neneknya yang meninggal dunia di Desa Hadurok Ri. Salah satu warisan yang diberikan kepada Min Ki adalah sebidang tanah di desa tersebut. Min Ki yang saat itu masih terlilit hutang, kemudian berpikir untuk menjual tanah tersebut agar hutangnya bisa lunas. Namun, Min Ki kembali berfikir untuk menjualnya sebab harga tanah yang sangat murah karena berada di lokasi yang lumayan terpencil.

Mereka lalu berfikir untuk bermukim di Desa Hadurok Ri dan bertani kubis sebagai komoditasnya. Dari hasil bertani kubis itulah perlahan hutangnya mulai lunas. Tidak hanya itu, mereka juga berhasil membuat album perdananya setelah bertani selama tiga bulan lamanya.

Sebagai orang kota yang baru merasakan suasana desa, mereka sering terlibat pertengkaran dengan orang desa. Meski awalnya mereka membuat keributan dengan warga desa, mereka akhirnya bisa menjalankan mimpi mereka bertani kubis dan berpartisipasi dalam beberapa kegiatan yang mewakili desa Hadurok Ri.

Setelah beberapa lama bermukim di Desa tersebut, mereka mulai nyaman tinggal di sana. Beberapa diantara mereka sudah mulai jatuh cinta dengan gadis desa salah satunya Min Ki dengan kepala Desa Hudorik Ri yaitu Yoon Hae yang tidak lain adalah cinta pertamanya waktu SD.

Drama yang memiliki dua puluh episode ini berkisah tentang kekeluargaan, cinta, persahabatan dan lelucon dibeberapa scenenya. Sejak awal hingga akhir, drama ini penuh kelucuan dan kekonyolan dibalik hal-hal fantastis tentang “modern farmer” alias penduduk desa Sadurok RI.

Desa yang dikelilingi perbukitan hijau dan perawan, dialiri sungai yang bersih yang indah, memiliki sebuah danau/bendungan, memiliki balai desa yang keren juga balai pertemuan yang modern.

Warga desa juga bersama – sama dalam memasarkan produk pertanian mereka. Sejak panen bersama, mengepak produk bersama, menyimpannya dalam “cold storage” besar dan menjualnya bersama-sama ke kota. Mereka juga memanfaatkan sosial media seperti facebook, blog dan twitter untuk memasarkan produk mereka pada konsumen, membuat label pada kemasan, mendatangkan turis melalui program “village experience” hingga mendatangi konsumen door to door saat persaingan antara petani.

Selain itu, beberapa petani sukses yang rumahnya sederhana ternyata isi rumahnya modern layaknya rumah-rumah di Seoul. Ada juga salah seorang petani dapat berkomunikasi dengan penyuluh pertanian melalui alat canggih dalam bentuk jam tangan. Dengan menggunakan dialog – dialog yang mengandung unsur promosi tentang kehebatan petani Korea dan hasil produksinya yang berkualitas.

  • Bagikan