Dugong, Si Mamalia Penjaga Lautan yang Terancam Punah

  • Bagikan
Dugong, mamalia laut yang terancam punah

Mediatani – Lautan luas yang mempesona adalah rumah bagi berbagai spesies yang menakjubkan, salah satunya adalah dugong. Dikenal juga dengan sebutan “sirenia laut,” dugong merupakan mamalia air yang tergolong langka dan statusnya terancam punah. Kali ini Mediatani akan membahas keunikan dugong, peranannya dalam ekosistem laut, serta tantangan yang dihadapinya.

Dugong

Dugong (Dugong dugon) adalah mamalia laut yang memiliki bentuk tubuh yang menyerupai ikan paus, tetapi lebih kecil dan memiliki ekor mirip dengan ekor lumba-lumba. Mereka memiliki kulit berwarna abu-abu, tubuh yang ramping, dan hidung yang menggantung. Dugong dikenal dengan gigi bertulang yang panjang yang digunakan untuk merumput di dasar laut.

Peran Ekosistem

Dugong berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Mereka adalah herbivora yang utama memakan rumput laut dan ganggang laut di perairan dangkal. Aktivitas merumput mereka membantu mengontrol pertumbuhan alga yang berlebihan, memastikan kelimpahan sumber daya pangan untuk organisme lain, serta menjaga keseimbangan biologi.

Selain itu, dugong juga menjadi “hewan perantara” yang menghubungkan ekosistem pantai dengan ekosistem terumbu karang, karena mereka mengonsumsi rumput laut yang tumbuh di kedua lingkungan ini.

Ancaman dan Konservasi

Sayangnya, dugong menghadapi ancaman serius yang mengancam kelangsungan hidup mereka. Perburuan ilegal, hilangnya habitat, polusi laut, dan tabrakan dengan kapal adalah beberapa faktor utama yang membahayakan populasi dugong.

Samuel Turvey dari Zoological Society of London (ZSL), seorang profesor yang meneliti dugong di China menyebutkan bahwa kemungkinan punahnya dugong di China adalah kehilangan yang sangat buruk.

Para ilmuwan di ZSL bersama dengan Akademi Ilmuwan China mengamati langsung semua riwayat di berbagai lokasi tempat dugong sebelumnya pernah ditemukan. Mereka menyimpulkan bahwa tidak ada lagi kemunculan dugong yang dapat diverifikasi oleh para ilmuwan sejak tahun 2000.

Selain itu, dari 788 warga di wilayah pesisir yang telah diwawancarai mengatakan tidak pernah melihat dugong selama 23 tahun. Hanya tiga orang yang melihat seekor dugong dalam lima tahun terakhir.

Untuk melindungi dugong, upaya konservasi menjadi sangat penting. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi perlindungan area penting bagi dugong, pengawasan dan penegakan hukum yang ketat terhadap perburuan ilegal, serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian dugong.

Upaya Konservasi yang Dilakukan

Berbagai organisasi dan pemerintah lokal telah berupaya untuk melindungi dan memulihkan populasi dugong. Pendirian taman laut, zona perlindungan, dan penetapan kawasan konservasi adalah beberapa langkah yang diambil. Selain itu, kampanye penyuluhan dan edukasi juga ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan dugong dan ekosistem laut secara keseluruhan.

Dugong adalah hewan yang menarik dan penting dalam ekosistem laut. Peran mereka sebagai herbivora laut membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengontrol pertumbuhan alga.

**

Sayangnya, dugong menghadapi berbagai ancaman yang mengancam keberlangsungan hidup mereka. Oleh karena itu, upaya konservasi yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk melindungi spesies ini dan menjaga harmoni di lautan kita. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dugong dan keanekaragaman hayati laut.

  • Bagikan