Mediatani – Presiden Joko Widodo meminta Menteri BUMN mengambil langkah antisipasi untuk melindungi kalangan masyarakat kecil dari dampak resesi. Instruksi itu disampakan Presiden Jokowi dalam Rapat Kabinet yang digelar, Selasa (6/12/2022).
Salah satu fokus kebijakan pemerintah untuk mengantisipasi dampak resesi ekonomi adalah melindungi petani dari ancaman hasil panen yang gagal terserap di pasar secara maksimal.
Usai mendapat perintah tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir langsung bergerak cepat membuat program, yakni menjadikan BUMN sebagai off taker atau penyerap hasil panen petani.
“Tadikan bicara mengenai resesi pangan yang harus diantisipasi karena itu kami dari BUMN mendorong kemungkinan yang sudah dibicarakan bapak Presiden bagaimana BUMN menjadi off taker,” ungkap Erick dilansir dari Republika, Rabu (7/12).
Erick menyampaikan saat ini pihaknya tengah menyusun skema terkait upaya BUMN dalam menyerap produksi petani. Dalam hal ini, ada skema yang tengah disusun Kementerian BUMN yang nantinya akan ditugaskan kepada sejumlah BUMN yang terlibat.
Erick menambahkan, selain melibatkan BUMN yang bisa menyerap bahan pokok, program perlindungan bagi petani ini juga akan melibatkan himpunan bank milik negara.
“Saya mengusulkan pendanaan disimpan di Himbara tak langsung di BUMN-nya. Disimpan di Himbara dengan bunga yang rendah. Supaya saat kita mau beli urusan petani tidak mahal lagi biayanya,” papar Erick.
Menurutnya, kebijakan penyerapan hasil panen petani ini sangat penting bagi perekonomian mikro maupun makro. Tak hanya untuk menjamin kelangsungan perekonomian para petani, kebijakan ini nantinya juga menciptakan efek multiplier bagi seluruh rantai pasok pangan nasional.
“Karena ini kan benar-benar ekonomi yang berputar. Kebijakan ini yang sedang kita petakan,” kata Erick.
Menanggapi kebijakan tersebut, Pengamat Ekonomi Pangan Razikin Juraid mengatakan, program off taker yang tengah disusun oleh Kementerian BUMN merupakan langkah yang sangat tepat untuk melindungi petani dari dampak resesi.
Menurut Razikin, kebijakan tersebut bisa membantu petani ketikan tengah menghadapi kondisi harga panen yang anjlok sekaligus menumbuhkan gairah petani untuk terus memproduksi hasil pertanian mereka.
“Saya kira untuk membeli mengamankan pangan-pangan kita beras-beras kita jagung kedelai padi macam-macam itu sehingga psikologi petani juga tetap terjaga begitu,” kata Razikin dilansir dari Jawapos, Rabu (7/12).
Menurut Razikin, kondisi harga yang anjlok di pasaran merupakan salah satu permasalahan yang kerap dihadapi petani. Untuk itu, ia mengapresiasi kebijakan Erick Thorir yang menjadikan BUMN sebagai off taker untuk menyelamatkan petani, serta menumbuhkan semangat petani agar tidak berhenti bertani.
“Selama ini kan terkadang ketika selesai musim panen harga mengalami anjlok, akhirnya tidak ada yang menjaga itu, dan petani mengalami stress. Saya kira gudang-gudang Bulog harus diisi penuh dari hasil petani, saya kira langkah yang cukup baik kita apresiasi itu, pemerintah membeli pasca panen, ini musim panen kita beli, kita simpan di gudang,” ucapnya.