FAO Sebut Pertanian Indonesia Luar Biasa

  • Bagikan

Mediatani – Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Indonesia, Richard Trenchard mengatakan bahwa sektor pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi positif dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah saat-saat sulit seperti pandemi sekarang ini.

Hal itu, lanjut dia, suatu hal yang merupakan sebuah pencapaian luar biasa dan patut dihargai karena selama pandemi, peran sektor pertanian di Indonesia cukup signifikan.

Pasalnya, sektor pertanian Indonesia juga berhasil meningkatkan pertumbuhan PDB sektor pertanian sekitar 2,19% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year).

“Pertanian Indonesia dapat terus bergerak maju karena kolaborasi dan kebersamaan dari seluruh stakeholder untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar dia, sebagaimana dilansir, Minggu (25/4/2021) dari situs Makassar.tribunnews.com.

Dia menekankan bahwa pertanian Indonesia mendapat capaian luar biasa itu, bisa dilihatnya dari betapa banyak orang yang bekerja, jutaan perempuan dan laki-laki.

Petani didukung oleh pemerintah, baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten.

Richard pula melihat peran serta perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan juga sektor swasta yang terus mendorong pertumbuhan pertanian di negara ini, kata dia.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi perhatian dan kontribusi yang diberikan oleh FAO bagi pembangunan pertanian Indonesia.

“Kami mengapresiasi support yang telah diberikan, lebih dari 650 proyek dan program kerja sama, dan dukungan lebih dari 1600 tenaga ahli dan konsultan internasional dan nasional sangat membantu untuk pembangunan pertanian Indonesia” kata Mentan.

Di depan Richard Trebchard, Mentan SYL menyampaikan jurus-jurus bagaimana ketangguhan pertanian mampu menjadi tulang punggung saat pandemi Covid-19 melalui 5 Cara Bertindak (CB).

Hal itu sebagai bentuk kebijakan dalam menjaga ketahanan pangan dalam meningkatkan produksi yang berdaya saing dengan dukungan penyediaan sarana-prasarana melalui teknologi.

Mentan mengungkapkan keoptimisannya dengan 5 CB yang memiliki kesamaan dengan 5 jalur aksi yang dikembangkan PBB untuk Food System Summit.

“Kami senang saat mendapati bahwa 5 CB yang kami upayakan ternyata sejalan dengan Lima Jalur Aksi (5 Action Tracks) yang dikembangkan oleh PBB untuk Food System Summit.” ungkap Mentan Syahrul.

“Untuk menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, Kami mengembangkan beberapa kebijakan diantaranya; meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan diversifikasi pangan lokal, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik, mengembangkan pertanian modern melalui serta meningkatkan ekspor komoditas pertanian.” kata Mentan yang sebelumnya mengikuti pertemuan tingkat para menteri Asia Timur dan Wilayah Pasifik yang dilaksanakan secara virtual, Jum’at (23/04), lalu.

Dukungan FAO menurut Richard yang selama ini dilakukan yaitu dukungan penguatan sistem pangan dan pertanian keluarga yang dilakukan dengan Badan Ketahanan Pangan.

Di antaranya, penguatan aspek kesehatan hewan dan sektor peternakan melalui Ditjen Peternakan dan kesehatan Hewan, juga percepatan digitalisasi sektor pertanian melalui kerja sama e-Agriculture seperti yang dikembangkan bersama Pusdatin dan Badan Litbang Pertanian.

Mentan Beri Arahan ke Penyuluh: Jangan Ada Lagi Petani Miskin

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga meminta para penyuluh pertanian untuk mendampingi petani secara penuh dalam setiap periode musim tanam hingga panen.

Sumber daya alam yang sangat mendukung semestinya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi petani sehingga tak ada lagi petani yang miskin.

“Tugas penyuluh mendekatkan alam yang bagus, air yang terus mengalir, matahari yang ada, mari kita wujudkan petani tidak ada yang miskin karena semestinya petani tidak miskin,” kata Syahrul dalam Training of Trainers Penyuluh Pertanian secara virtual, Jumat (23/4), dilansir dari laman Republika.co.id.

Syahrul mengatakan, bertani, terlebih untuk sub sektor tanaman pangan sangat menjanjikan untuk memberikan penghasilkan. Setidaknya, kebutuhan pangan bisa dipenuhi langsung tanpa harus membeli…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

  • Bagikan