Gunakan Garam dan Micin pada Tanaman Cabai agar Subur dan Tumbuh Lebat

  • Bagikan
Ilustrasi. Micin/IST

Mediatani – Dengan kamu merawat tanaman cabai, tak hanya menjadikan halamanmu lebih asri, namun bisa pula dipetik manfaatnya ketika cabai telah berbuah. Bahkan, jika tanaman cabai sudah berbuah, kamu pun hanya perlu memetiknya dari pekarangan rumah tanpa harus membelinya ke pasar untuk kebutuhan memasak.

Apalagi cara menanam cabai termasuk sederhana, yakni dengan cara disemai menggunakan bibit cabai yang sudah ada. Meski terkadang, terkadang cabai yang hampir atau sudah berbuah mengalami kerontokan dan menyebabkan cabai tidak bisa dipanen.

Lantas, bagaimana caranya agar cabai dapat tumbuh subur dan memiliki buah yang lebat?

Dikutip Senin (1/3/2021) dari situs kompas.com yang mengutip kanal Youtube Taman Inspirasi, Jumat (26/2/2021) lalu, untuk membuat tanaman cabai tumbuh dengan subur, ternyata kamu bisa menggunakan micin dan garam sebagai pupuknya.

Diketahui, berbagai manfaat Garam dapur bisa digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman karena di dalam garam memiliki kandungan natrium dan klor yang dapat memberikan unsur mikro. Unsur mikro inilah yang mampu dimanfaatkan oleh tanaman untuk tumbuh dengan subur.

Sedangkan NaCl dapat membantu menyuburkan tanah dengan mikroorganisme yang dimiliki oleh garam. Selain itu, kandungan ini pun dapat membantu menyimpan air di dalam tanah saat musim kemarau berlangsung.

Selain itu juga, garam mampu membantu menyuburkan tanaman secara alami tanpa bahan kimia yang bisa merusak tanah. Menggunakan pupuk garam ini pula dapat memperkuat daya tahan tanaman karena memiliki kandungan senyawa ionik.

Manfaat lainnya juga ialah dapat mencegah bunga rontok sebelum waktunya tiba, dan dapat membantu mencegah hama datang. Pertumbuhan jamur dan bakteri berbahaya yang biasanya menyerang bagian akar tanaman juga bisa dicegah menggunakan pupuk garam dan micin ini. Jika tanaman cabaimu memiliki penyakit, atau cabainya keriting dapat menggunakan garam dan micin sebagai obatnya.

Selain itu, tanaman cabai yang diberikan pupuk garam dan micin ini akan memiliki buah yang lebih sehat dan rimbun.

Sesuaikan takaran untuk membuatnya, gunakan air kolam sebagai campuran ke dua bumbu dapur ini, karena air kolam ikan memiliki gizinya. Pertama, isi wadah dengan air kolam ikan sebanyak tiga liter, kemudian masukkan tiga sendok garam dapur, dan tiga sendok micin. Jika kamu ingin membuat campuran ini lebih sedikit, maka gunakan takaran yang sama, yakni 1 sendok micin dan garam untuk 1 liter air.

Hal yang juga penting diperhatikan adalah, sesuaikan dengan kebutuhan tanaman masing-masing, mulai dari usia tanaman, serta jenis tanamannya. Khusus pada tanaman cabai yang sudah mulai berbuah, berikan takaran tiga liter air, tiga sendok micin, dan tiga sendok garam.

Setelah itu, aduklah hingga larut. Usai itu, siramkan lah ke tanaman cabai sesuaikan dengan tanaman.

Sebelumnya, mediatani.co juga telah menjelaskan bagaimana trik  menanam cabai pada musim penghujan saat ini agar tidak mudah busuk.

Menanam cabai memang gampang-gampang susah, ya. Beberapa hama dan kondisi lingkungan bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga buah cabe itu sendiri. Terutama pada musim penghujan, yang mana tanaman cabai bisa mengalami rontok bunga dan busuk akar karena terlalu banyak terkena air hujan.

Untuk mengatasinya, berikut ini merupakan tips menanam cabai saat musim hujan yang dikutip mediatani.co, Sabtu (27/2/2021) dari situs kompas.com yang mengutip dari laman resmi Kementerian Pertanian RI, Jumat (26/2/2021).

1. Tinggikan bedengan

Jika kamu menanam cabai di halaman atau pekarangan rumah, buatlah gundukan tanah lebih tinggi daripada biasanya di sekitar pohon cabai milikmu. Karena genangan air pada parit-parit di sekitar tanaman akan mengakibatkan tanah menjadi terlalu lembab dan becek.

Pada kondisi seperti ini beberapa jenis penyakit padatanaman akan berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Penyebaran spora dari patogen antraknosa ialah melaui percikan air dan air bedengan yang menggenang sehingga menular melalui tanah dan percikan air.

Baca selengkapnya di sini. (*)

  • Bagikan