MediaTani – Tanaman cabe rawit seringkali mengalami penyakit buah rontok dan membusuk. Untuk itu perlu dipahami apa penyebab penyakit pada cabe rawit kita. Penyakit buah rontok dan membusuk pada cabe rawit disebabkan oleh lalat buah.
Penyakit yang menyerang sebelum masak maupun sesudah masak ini sangat mudah ditemukan gejalanya. Kadang kala cabe rawit berwarna cokelat kehitaman atau agak menguning dan pada bagian tertentu dari kulit buah cabai ditemukan bintik hitam yang berukuran sangat kecil.
Hama lalat buah pada cabe dapat dikendalikan. Tetapi yang perlu diingat adalah cara alami mengendalikan lalat buah pada tanaman cabe. Hal tersebut agar kita dapat melakukan pengendalian hama yang ramah lingkungan.
Ketahuilah bahwa secara ekonomis beberapa spesies lalat buah merupakan hama penting yang berasosiasi dengan berbagai buah-buahan dan sayuran tropika. Dampak dari serangan hama lalat buah adalah produksi dan mutu buah menjadi rendah, bahkan dapat mengakibatkan gagal panen.
Jenis lalat buah yang menyerang cabai atau cabe rawit ialah Bactrocera cucurbitae.
Gejala serangan lalat buah pada tanaman cabe adalah buah yang terserang terdapat noda-noda kecil bekas tusukan ovipositor. Kerusakan pada daging buah bagian dalam tidak dapat dilihat, karena permukaan tetap mulus. Namun, apabila buah cabai dibelah, maka akan terlihat biji-biji berwarna hitam, daging buah busuk, lunak dan ada belatung yang merupakan larva lalat buah.
Berikut beberapa cara pengendalian hama lalat buah yang ramah lingkungan seperti yang dilansir litbang kementerian pertanian republik Indonesia :
Pengendalian secara kultur teknis
- Sanitasi lahan untuk memutuskan daur hidup lalat buah dengan cara mengumpulkan buah yang jatuh atau busuk kemudian dimusnahkan dan dibakar atau dibenamkan dalam tanah.
- Gunakan perangkap lem kuning atau lem tikus bening yang dicampur dengan sedikit metyl eugenol untuk menangkap lalat dewasa.
- Pengasapan dengan membakar sampah kering dan di bagian atasnya ditutupi sampah basah agar dapat dihasilkan asap. Kepulan asap akan mengusir keberadaan hama lalat buah.
- Pemasangan mulsa plastik.
Pengendalian secara fisik/mekanis
- Gunakan perangkap atraktan metyl eugenol/cue lure yang dipasang digantung di dalam perangkap yang terbuat dari botol bekas air mineral untuk menangkap lalat jantan. Bagian bawah botol diberi sedikit air lalat buah mati terendam air.
Pengendalian secara biologi
- Menghasilkan lalat buah jantan mandul
- Memanfaatkan musuh alami, seperti semut, laba-laba, kumbang stafilinid dan cocopet (Dermaptera).
Adapun alternatif terakhir cara mengendalikan lalat buah adalah dengan pengendalian secara kimia yaitu dapat dilakukan dengan cara pengabutan/pengasapan (fogging) dan pencampuran insektisida dengan zat penarik (atraktan) maupun food attraktan (tertarik dengan makanan). (Uq & Rieska/balitbang.pertanian)