Mediatani – Siapa yang tidak tahu hewan yang paling populer ini? Ya, ayam! Khususnya ayam kampung. Daging dan telurnya enak, harganya pun lebih mahal dari ayam pedaging. Tidak salah banyak yang berlomba-lomba memulai beternak ayam kampung.
Di sini mediatani.co mencoba memberikan panduan lengkap dengan sederhana, 6 tahap dalam beternak ayam kampung menggunakan cara semi intensif.
- Ternak Ayam Kampung Semi Intensif
Pada sistem ini ayam kampung tidak dibiarkan lepas secara liar. Ataupun dikurung terus-menerus 24 jam, tapi ayam tetap diberi lahan untuk mencari pakan alami dan melakukan aktivitas lainnya tapi tetap secara terbatas. Kemudian, pakan yang dibuat juga merupakan perpaduan antara pakan buatan pabrik dan tumbuhan hijau dan cacing dan pakan buatan peternak sendiri.
- Persiapan Kandang
Kandang semi intensif digunakan sebidang lahan dengan sekelilingnya dipagari. Ayam diusahakan tidak meninggalkan area lahan tersebut. Di dalamnya terdapat sebagian kandang tertutup sebagai tempat peristirahatan ayam dan berteduh. Buatkan juga kandang koloni untuk ayam berkembangbiak.
Lahan pada area ini juga bukan sembarang lahan, tapi tanahnya ditumbuhi rerumputan dan dibuat tidak padat dengan sesekali dicangkul. Tujuannya agar cacing bisa berkembangbiak sebagai pakan alami ayam kampung.
- Perkembangbiakan ayam
Agar ayam kampung semakin banyak, maka perkawinan ayam harus dilakukan. Pada sistem semi intensif, peternak memiliki peran. Perkawinan ayam terjadi di kandang koloni berukuran 1×2 meter.
Masukkan 6 ekor betina dan 1 ekor pejantan. Beberapa hari kemudian perkawinan terjadi dan tiga hari setelah perkawinan ayam akan bertelur.
Telur harus segera dikeluarkan agar bisa dierami betina lainnya. Inkubator pun bisa digunakan untuk menetaskannya. Jumlah telur yang dihasilkan tiap tahun rata-rata bisa 115 butir dari satu indukan.
Jumlah ini masih bisa digenjot dengan pemberian pakan dan perlakuan yang tetap. Anda juga bisa membudidayakan ayam kampung hasil persilangan yang dapat menghasilkan telur lebih banyak.
- Pemilihan Bibit
Carilah terlebih dahulu ciri-ciri bibit ayam yang baik untuk dibesarkan. Seperti tidak cacat, mata bersinar, bersih, berdiri tegap dan pusar yang terserap sempurna. Bibit ayam kampung asli akan lebih baik dari persilangan walaupun produktivitasnya tidak terlalu besar, tapi daya tahan terhadap penyakit sangat kuat.
- Cara pemeliharaan
Sangat mudah karena dilindungi area yang tertutup pagar. Cacing yang terdapat pada area itu menjadi pakan alami yang kaya protein. Pemberian pakan tambahan pun perlu dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sehari.
Untuk mendapatkan telur ayam kampung. Anda cukup menunggu 6 bulan. Sedangkan ayam yang akan dikonsumsi dagingnya dipelihara 8 hingga 12 bulan.
Budidaya ayam semi intensif ini akan menghasilkan bobot ayam yang lebih besar. Pemeliharaan dan pemberian pakan yang baik pun akan membuat kita lebih banyak memanen banyak telur.
- Manajemen Pakan
Ayam kampung adalah hewan Omnivora yang dapat mengonsumsi pakan pabrikan atau pakan tambahan yang dapat kita buat sendiri. Pakan dari ayam broiler pun bisa diberika tapi jangan banyak-banyak ya. Karena harganya juga terlalu mahal.
Pakan untuk ayam umur 0 hingga 2 bulan
Berilah pakan anak ayam ini dengan pakan ayam broiler atau biasa disebut Voer. Kalau sudah berumur 2 hingga 4 bulan pakan broiler bisa dicampur dedak serta jagung. Lebih dari 4 bulan pakannya bisa berupa campuran layer dan dedak maupun jagung juga.
Hijauan juga sudah bisa diberikan sebanyak 20 persen kebutuhan pakan. Ayam kampung pada umur ini membutuhkan 7 sampai 8 gram per hari. Dengan frekuensi pakan 2 sampai 3 kali sehari.
Pakan ayam kampung yang masuk periode bertelur
Ayam kampung umur 6 bulan atau lebih akan memasuki masa bertelur. Bisa diberikan pakan layer dengan dedak. Hijauan pun perlu diberikan dengan jumlah 25 persen dari total pakan. 85 gram perhari menjadi jumlah pakan yang diberikan dalam 2 sampa 3 kali waktu makan.
Ayam kampung perlu makan dengan kandungan protein 12 persen dan mampu memberikan kalori 2.500 kalori per gram.
Pakan tambahan
Jika anda ingin pakan yang lebih ekonomis, anda bisa membuatnya sendiri. Pakan alternatif bisa dilakukan dengan mencincang tangkai atau daun umbi talas dengan kecil-kecil. Campur dengan beras sebanyak ½ kg dengan dedak dengan jumlah yang sama.
Tambahkan tepung tulang sebanyak 1 sendok makan. Tepung tulang juga bisa diganti dengan cangkang keong yang ditumbuk halus.
Setelah semua bahan tercampur, kukuslah dengan matang. Selain pakan yang sudah dijelaskan di atas sisa-sisa makanan juga bisa diberikan pada ayam kampung. Seperti sisa nasi yang dibuang bisa dikeringkan dan dikumpulkan.
Ketika akan diberikan pada ayam tinggal direbus dan diberikan pada ayam kampung. Selain itu ampas tahu juga disukai juga produksi pangan lainnya. Itulah cara singkat dan sederhana cara beternak ayam kampung semi intensif. Lebih lengkapnya kamu bisa kunjungi akun Youtube LunathicSkyes karena mediatani.co merangkum cara ini dari akun tersebut. Semoga bermanfaat, ya. Good Luck! (*)