Harga Bawang Naik Tidak Dinikmati Petani Bawang di Kuningan

  • Bagikan

Mediatani.co – Petani Bawang harus menggelontorkan Biaya besar untuk menangkal gangguan hama akibat musim kemarau. Petani Bawang Kuningan tidak merasakan naiknya harga bawang karena para petani harus mengeluarkan biaya lebih.

Sejumlah petani sayuran di lereng Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, menyebutkan harga pembelian bawang daun dari bandar kepada petani kini rata-rata sudah mencapai Rp 8.000 per kilogram. Harga tersebut relatif tinggi jika dibandingkan harga pada musim panen sebelumnya yang hanya tembus harga tertinggi Rp 5.000 per kilogram.

Malahan, menurut Endun (46) dan sejumlah petani sayuran di Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, jika sedang anjlok harga bawang daun dari tingkat petani hanya mencapai kisaran Rp 1.000 hingga Rp 3.000 per kilogram.

“Alhamdulillah, harga bawang daun pada musim panen sekarang cukup tinggi dan menggembirakan, meskipun belum sampai mencapai harga belasan ribu seperti yang pernah kami dapat pada musim panen di akhir-akhir tahun 2016 lalu,” kata Yudistira (48) petani sayuran di Dusun Palutungan, Sabtu 2 September 2017 siang.

Namun, menurut Yudistira dan sejumlah petani sayuran di beberapa desa bawahan lereng gunung tersebut, seperti di Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, dan di Desa Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, pertumbuhan bawang daun pada musim kemarau ini rentan terganggu faktor cuaca.

Pada musim kemarau, menurut mereka daerah-daerah dataran tinggi bawahan Gunung Ciremai sering diliputi kabut tebal. Kabut yang meninggalkan embun pada tanaman bawang daun menjadi biang penggangu kesuburan tanaman.

Jika sering terkena embun, menurut mereka, tanaman rentan terkena penyakit daun kehitaman. Lalu helai demi helai daunnya menguning dan mati. Oleh karena itu, para petani pada musim tanam kedua di tahun ini terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra. Biaya dikeluarkan untuk pembelian dan penyemprotan obat penangkal hama faktor cuaca tersebut.

Sejumlah petani sayuran di Kuningan menduga tingginya harga pembelian di tingkat petani akhir-akhir ini terjadi karena sejumlah faktor. Di antarnya karena pengaruh tingginya biaya pemeliharaan tanaman pada musim kemarau. Di samping itu pada musim kemarau petani sayuran pun banyak yang tidak menanami ladang sayurannya dengan bawang daun.

Tantangan yang dihadapi petani saat ini bukan hanya karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Tapi, fluktuasi harga yang dihadapi petani sering tidak menguntungkan petani.

  • Bagikan