Heboh Salmon Asap Mengandung Bakteri Listeria, Berikut Gejala dan Pencegahannya

  • Bagikan
Ilsustrasi: Produk salmon asap yang diduga mengandung bakteri Listeria

Mediatani – Baru-baru ini pakar keamanan pangan di Inggris mengumumkan tingginya kasus keracunan Listeria pada ikan siap saji, salah satunya salmon asap.

Food Standards Agency (FSA) telah mencatat, setidaknya terdapat delapan kasus Listeriosis yang terjadi di Inggris sepanjang tahun ini, salah satunya menimpa pada wanita hamil.

Kasus ini membuat para ahli memberikan peringatan terkait bahaya listeriosis atau bakteri listeria pada masa kehamilan karena dapat menyebabkan keguguran dan sepsis berat (keracunan darah) atau meningitis pada bayi yang baru lahir.

Lantas, apakah sebenarnya bakteri listeria itu? Berikut ulasannya, dikutip dari lifestyle.sindonews.com, Selasa (13/9/2022).

Bakteri listeria atau Listeria monocytogenes merupakan spesies bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan orang sehat juga dapat terinfeksi bakteri Listeria, dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut, dan diare.

Listeriosis sendiri menjadi nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes. Gejala Listeriosis dapat muncul antara 3-70 hari pascainfeksi bakteri Listeria, rata-rata biasanya sekitar 21 hari.

Gejala umum yang ditimbulkan yaitu demam, nyeri otot, yang disertai mual atau diare (kurang umum). Jika infeksi menyebar hingga ke sistem saraf pusat (SSP), gejala dapat mencakup sakit kepala, kaku pada leher, bingung, hingga kehilangan keseimbangan, dan terkadang mengalami kejang.

Sementara itu, wanita hamil yang terinfeksi bakteri Listeria biasanya akan mengalami gejala seperti flu ringan. Namun, infeksi selama kehamilan justru dapat menyebabkan keguguran, infeksi pada bayi yang baru lahir, atau bayi lahir mati.

Untuk bayi yang baru lahir, gejala umum muncul di minggu pertama kehidupan, tetapi dapat pula terjadi di kemudian hari. Gejala pada bayi baru lahir sering tidak terlihat, namun dapat berupa tanda seperti lekas marah, demam, dan tidak mau makan.

Selain pada olahan ikan siap saji atau olahan ikan mentah, sumber penularan bakteri Listeria juga dapat terjadi pada beberapa aspek mulai dari pemilihan makanan, pengolahan, hingga penyajian.

Pada pemilihan makanan, penularan biasanya terjadi pada produk seperti susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, keju (terutama jenis keju yang dimatangkan secara lunak), sayuran mentah, es krim, sosis dari daging mentah yang difermentasi, daging unggas mentah dan yang sudah dimasak, serta semua jenis daging mentah.

Penularan juga dapat terjadi pada saat pengolahan makanan jika menggunakan alat masak yang telah terkontaminasi L. monocytogenes.

Pencegahan Listeriosis

Meski diketahui sangat berbahaya, bukan berarti infeksi bakteri ini tidak dapat dicegah. Berikut terdapat beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari infeksi bakteri Listeria:

Pertama, bilas bahan mentah dengan air mengalir seperti buah-buahan dan sayuran, sebelum diolah atau dimakan langsung. Bahkan jika hasil tersebut sudah dikupas, tetap harus dicuci terlebih dulu.

Kedua, menggosok produk hasil pertanian seperti melon dan mentimun, dengan menggunakan sikat bersih sebelum disimpan kemudian keringkan dengan kain bersih atau kertas.

Ketiga, pisahkan daging mentah dan unggas dari sayuran, makanan matang, dan makanan yang siap-saji.

Keempat, cuci peralatan masak, telah digunakan untuk mengolah daging mentah, unggas, produk-produk hewani sebelum digunakan pada produk makanan lain.

Kelima, jangan lupa untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan, dan saat akan makan.

Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan, namun makanan yang dimasak, dipanaskan dan disimpan dengan benar umumnya aman dikonsumsi karena bakteri ini akan mati pada temperatur 75 derajat celsius.

***

Salah satu penyebab masuknya pathogen ke dalam tubuh kita adalah kurangnya mengatur pola hidup yang bersih dan sehat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengatur pola hidup yang bersih dan sehat sedari dini.

  • Bagikan