Hobi yang Ditekuni, Brigadir Antonius Beternak Puyuh Hasilkan Rp 5 Juta Perbulan

  • Bagikan
Brigadir Antonius berpose di depan peternakan burung puyuh miliknya/via bangkapos.com/Foto: Sela Agustika/IST

Mediatani – Kedua tangan Brigadir Antonius, sosok anggota polisi dari Polres Bangka Tengah ini  tampak telaten mengambil satu persatu telur puyuh hasil ternak unggas peliharaannya dengan bantuan satu tangkai kayu.

Kandang persegi panjang yang berada di samping halaman rumahnya itu dibuat secara bertingkat menjadi tempat untuk menampung sekitar 300 burung puyuh di dalamnya.

Setiap harinya, di sela-sela kesibukannya sebagai bhabinkamtibmas di Kelurahan Koba, ia selalu menyempatkan waktu untuk memberi makan dan merawat ternak peliharaannya.

Diakui Antonius, menekuni bisnis unggas ini bermula saat dirinya iseng dan mulai tertarik untuk mencoba bisnis ternak sembari menyalurkan hobinya merawat binatang, khusus jenis unggas yang sudah disukainya sejak kecil.

“Awalnya saya memang suka unggas dan kebetulan ada teman yang juga jalani bisnis ternak ini, terus karena saya suka unggas akhirnya saya coba-coba karena saya lihat peluang dan keuntungannya juga lumayan,” ungkap Antonius kepada Bangkapos.com, Rabu (17/3/2021), melansir, Kamis (18/3/2021) dari situs bangkapos.com.

Selain itu, dia mengatakan alasannya memilih bisnis ternak puyuh ini karena proses ternak yang cepat dan semua bagian mulai dari telur, daging, hingga kotorannya bisa dimanfaatkan atau dijual.

“Untuk proses ternak ini cepat sekali, di mana untuk penetasan ini hanya butuh 17 hari dan setelah itu 40 hari burung puyuh ini sudah bisa bertelur,” katanya.

Bahkan ternak burung puyuh yang sudah dilakoninya sejak bulan Agustus 2020 lalu ini telah menghasilkan pundi-pundi rupiah yang menjadi penghasilan tambahannya. “Untuk omzetnya sendiri, alhamdulillah dalam sebulan dari hasil ternak, baik itu dari telur, daging, dan kotorannya kurang lebih berkisar antara Rp 5 juta,” sebut Antonius.

Sementara itu harga telur puyuh ini dijualnya Rp 12 ribu per cup yang berisi 30 butir, sedangkan untuk dagingnya Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per ekor, dan untuk kotorannya perkarung Rp 15.000.

“Setiap hari satu burung ini bertelur satu, dan dalam sehari ini kurang lebih ada 300 butir telur yang sebagain di jual dan juga dimasukan ke mesin penetasan dan setelah menetas kemudian  baru dimasukkan ke kandang pembesaran,” ungkapnya.

Untuk pemasarannya, dia mengatakan saat ini sudah ada pangsa pasar sendiri yang datang langsung untuk mengambil hasil ternak. Perihal perawatan kebersihan kandang dan pemberian makan, sambungnya, menjadi hal penting yang harus diperhatikannya.

Tak sampai di situ, ia juga memberikan probiotik yang berfungsi untuk memperpanjang masa produksi burung puyuh untuk bertelur. “Probiotik ini bahan utamanya dibeli dari luar dan saya racik kembali. Di mana dengan probiotik ini masa bertelurnya lebih lama, yakni bisa selama dua tahun dan kalau tidak pake probiotik ini paling lama satu tahun empat bulan,” jelasnya.

Biasanya, ia memanen hasil telur puyuh ternaknya ini pada sore hari, yakni berkisar anatara pukul 15.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. “Karena masa bertelurnya ini mulai dari jam 2 siang sampai jam 8 malam jadi saya sering mengambilnya setelah selesai kerja pada sore hari ataupun malam,” ucap Antonius.

Dirinya berharap kedepannya bisnis ternak yang saat ini dijalaninya bisa terus berkembang lebih baik dan maju. “Karena industri rumah kaya gini jika kita hobi dan ada niat, usaha yang sedang kita jalani ini pasti bisa, dan saya yakin semua orang juga pasti bisa memulai usaha salkan ada niat dan kemauan,” tutur Antonius.

Polres Pemalang Gelar Pelatihan Peternakan Bagi Anggotanya yang Purna Tugas

Sementara itu, sebelumnya, Polres Pemalang punya cara menarik untuk para anggotanya yang akan memasuki masa purna tugas. Mereka kemudian diberikan pelatihan pengembangan bakat dan minat di bidang pertanian. Ya, puluhan personel Polri dan PNS Polres Pemalang mendapatkan pembekalan dan pelatihan cara beternak kambing dari dari Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Februari, lalu.

“Materi yang diberikan yakni teknologi beternak kambing, manajemen kesehatan hewan ternak kambing dan agribisnis ternak kambing,”  kata Kapolres Pemalang, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho saat membuka pelatihan di Aula Bhayangkara Polres Pemalang, melansir, Kamis (18/3/2021) dari situs Inews.id.

Kapolres mengatakan bahwa pembekalan dan pelatihan diselenggarakan agar personel yang akan memasuki purna tugas memiliki bekal kemampuan dan keterampilan dalam kewirausahaan.

“Dengan adanya kegiatan pembekalan, maka personel sudah mempersiapkan suatu kegiatan yang positif untuk menghadapi masa purna tugas,” katanya.

Pelatihan diselenggarakan selama satu hari. Setelah menerima materi pembekalan dan pelatihan, puluhan peserta mengikuti kegiatan survei di peternakan kambing Desa Kandang, Comal, Pemalang.

Para peserta melakukan survei di peternakan kambing agar mengetahui tata cara proses pemeliharaaan, pencampuran bahan-bahan makanan dan sistem penanganan yang terjadi jika hewan ternak mengalami sakit.

“Kami berharap, kegiatan ini dapat memotivasi personel agar memiliki produktivitas yang sehat dalam memasuki masa purna tugas,” ujarnya. (*)

  • Bagikan