Mediatani – Ikan manyung mungkin salah satu jenis ikan yang masih terdengar asing bagi beberapa orang. Namun, tidak sedikit orang yang sudah merasakan dan menikmati kelezatan daging dari ikan ini. Ikan ini disukai oleh banyak orang karena memiliki tekstur daging yang lembut, padat, dan kenyal.
Awalnya ikan ini dipasarkan dalam bentuk yang segar, namun setelah diolah kemudian dipasarkan dalam bentuk ikan asin yang biasa disebut “jambal roti”, ikan manyung menjadi lebih dikenal oleh banyak orang.
Selain diolah menjadi ikan asin, kepala ikan ini biasa juga diolah dengan cara digulai, dimangut, atau diasap, dan menjadi makanan yang khas pantai utara Jawa (Pantura).
Tidak hanya itu, kantung udara ikan manyung juga diperdagangkan dan dikonsumsi. Telur manyung yang harganya cukup tinggi dapat diolah dengan cara dipepes. Ikan ini juga telah diolah menjadi surimi, yakni makanan ala jepang berbentuk seperti pasta.
Ikan Manyung memiliki nama latin Arius thallassinus (Ariidae). Ikan yang masuk dalam kategori ikan buas ini memiliki banyak habitat, yakni di dasar, muara sungai, serta daerah pantai sampai tempat-tempat dalam.
Populasi ikan manyung tersebar di seluruh perairan pantai, terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Arafura. Bagian utara meliputi sepanjang pantai India, Thailand, dan sepanjang pantai Laut Cina Selatan serta bagian selatan pantai Australia, kecuali bagian selatan benua tersebut.
Ikan manyung termasuk dalam anggota bangsa ikan berkumis (Siluriformes), famili Ariidae. Umumnya ikan ini hidup di dua habitat, yaitu mula-mula di air tawar kemudian berimigrasi ke perairan estuari untuk melakukan pemijahan, bahkan jangkauan perpindahan ikan ini bisa sampai ke laut lepas. Ikan manyung dikategorikan sebagai ikan demersal, yaitu ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan sungai.
Ikan manyung umumnya mengonsumsi organisme dasar seperti kerang-kerangan, udang, dan ikan. Tubuh ikan ini dapat memiliki panjang maksimum 150 cm dan beratnya bisa mencapai 40 kg. Namun, umumnya ikan yang tertangkap hanya berukuran 25 – 70 cm, dengan menggunakan trawl, jaring insang dan pancing.
Ikan manyung memiliki bentuk badan memanjang, kepala picak (gepeng), bersungut tiga pasang (dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang atas), memiliki perisai kepala yang beralur dan berbintik. Ikan ini memiliki ciri khusus yakni adanya sirip tambahan berupa lemak yang terletak di belakang sirip dorsal dan tidak saling berhubungan.
Ikan manyung memiliki segudang manfaat yang besar bagi kesehatan manusia karena memiliki kandungan protein dalam jumlah yang tinggi. Minyak dalam ikan ini merupakan lemak yang berkolesterol rendah sehingga ketika mengkonsumsi ikan ini dalam jumlah banyak tidak akan menyebabkan kelebihan kolesterol.
Selain itu, ikan ini dipercaya dapat menyembuhkan nyeri sendi, meningkatkan trombosit, memelihara kesehatan kulit, menurunkan gejala diabetes melitus, menurunkan obesitas, mengatasi kekurangan gizi, dan mencegah penyakit stroke.