Mediatani – Cabai sudah menjadi salah satu sayuran bumbu primadona bagi banyak masyarakat. Tak lengkap rasanya menu makanan tanpa adanya cabai di dalamnya. Hal itu membuat cabai banyak dibudidayakan baik dengan skala indusri hingga skala rumah tangga.
Perlu diketahui cabai memiliki gizi yang baik untuk kesehatan manusia. Cabai mengandung cukup banyak nutrisi seperti natrium, kalium protein, serat, kalsium dan zat besi, serta vitamin A, B6, B12, C dan vitamin D.
Karena itu, tak heran banyak kalangan yang memilih untuk menanam cabai sendiri untuk memenuhi stok cabai untuk kebutuhan dapur. Meski demikian, tanaman cabai perlu dirawat dengan baik agar cabai yang dibudidaya memiliki kualitas yang baik.
Semakin tinggi kualitas cabai yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula nilai jual yang akan diperoleh. Hasil panen yang berkualitas diperoleh melalui proses manajemen budidaya yang benar.
Dilansir dari dkpp.bulelengkab.go.id, berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas cabai.
Jangan Gunakan Lahan Yang Sama Secara Berulang-ulang
Saat hendak memilih lahan yang akan digunakan untuk menanam cabai, Anda perlu untuk memastikan dengan benar riwayat dari lahan tersebut. Jika lahan yang akan digunakan merupakan lahan milik sendiri, Anda perlu mengatur agar pertanaman cabai tersebut tidak berlangsung secara terus-menerus di lahan yang sama.
Perlu dilakukan rotasi dengan jenis tanaman lain untuk memutus siklus dari patogen berbahaya yang kemungkinan berada di dalam tanah. Selain itu, lahan yang telah dipakai perlu diistirahatkan selama beberapa waktu untuk mengembalikan struktur dan unsur hara di dalam tanah.
Manfaatkan Greenhouse Apabila Memungkinkan
Pemanfaatan greenhouse (rumah kaca atau plastik) dapat memengaruhi hasil dari produksi cabai keriting. Hal ini karena lahan pertanaman cabai menjadi lebih terkontrol, terutama berkaitan dengan drainase dan aerasi.
Selain itu, tanaman cabai dapat terlindung dari curah hujan yang tinggi yang dapat menyebabkan tingkat kelembaban di area sekitar pertanaman menjadi tinggi. Kondisi tersebut tentu akan sangat berisiko bagi tanaman cabai karena dapat memicu serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama dan juga menimbulkan penyakit.
Lakukan Pemupukan Secara Tepat
Pemupukan tidak bboleh dilakukan secara sembarangan, beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti waktu pemberian, dosis yang digunakan, dan cara pemberian. Sebelum mengaplikasikan pupuk, perlu dilakukan analisis terlebih dahulu berkaitan dengan kondisi tanah untuk dapat menentukan takaran pupuk secara tepat.
Mengetahui takaran pupuk yang tepat merupakan langkah penting agar tanaman memperoleh nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut. Pasalnya, kekurangan nutrisi akan menghambat pertumbuhan tanaman. Demikian pula halnya dengan kelebihan, akan menjadi racun bagi tanaman.
Selain itu, pengukuran juga perlu dilakukan pada tingkat keasaman tanah atau pH. Jika nilai pH tanah tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman, maka sebesar apa pun pupuk yang aplikasikan tetap tidak akan optimal bagi tanaman.
Lakukan Tindakan Pencegahan Terhadap Serangan Hama dan Penyakit
Terakhir dan yang tak kalah penting adalah prinsip “lebih baik mencegah daripada mengobati” menjadi sangat berlaku bagi Anda yang menginginkan memperoleh hasil produksi cabai dengan kualitas super. Serangan hama dan Penyakit dapat dicegah dengan proses sanitasi yang baik, seperti sistem drainase dan aerasi yang baik.
***
Demikian tips bagi anda yang ingin meningkatkan kualitas produk dari tanaman cabai. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas produk tanaman cabai.