Mediatani – Di sela-sela kesibukan sebagai anggota anggota TNI di Kodim 0707/Wonosobo, Kopda Atmoko memiliki kisah inspiratif yang patut ditiru. Dikutip dari laman Kompasiana.com melalui Akun Penerangan Kodim 0707/Wonosobo, Kamis, (7/1/2021) mengisahkan, Kopda Atmoko awalnya memiliki beberapa usaha sampingan untuk mengisi waktu luang usai selesai berdinas, aktivitas itu ialah berkebun dan beternak kelinci pedaging. Selain kisah inspiratinya, dirinya juga menjelaskan keuntungan dan cara beternak kelinci pedaging yang akan dibahas pada akhir tulisan ini.
Pria yang menjabat Adc Kasdim itu ternyata aktif berkebun salak dan albasia di lingkungan tempat tinggalnya di Dusun Selomoyo Desa Gunungtugel Kecamatan Sukoharjo, Wonosobo. Selain aktif berkebun, yang juga mengejutkan, Kopda Atmoko mampu menggerakkan warga masyarakat sekitar yang juga berkebun salak dan albasia.
Diceritakan dari sumber yang sama, para petani salak dan albasia ingin memacu produksi, namun terkendala pupuk. Kopda Atmoko kemudian mencari solusi sederhana yakni memproduksi pupuk organik sendiri. Salah satunya ialah melalui peternakan kelinci pedaging.
Beberapa pertimbangannya pun masuk akal karena dari sisi perawatan kelinci pedaging tidak sulit, biaya ringan, tidak memerlukan lokasi yang luas, hewan yang menarik bisa untuk hiburan, risiko tidak begitu besar, dan waktu produksi tidak terlalu lama serta tidak berisik.
Pada mulanya, ajakan tersebut dicemoh oleh beberapa tetangga. Sebab di sekitar tempat tinggalnya mereka sudah beternak kambing dan sapi, sehingga ajakan tersebut dianggap mereka sebagai sebuah kemunduran. Mereka menganggap beternak kelinci tidak memiliki nilai ekonomi tinggi, karena hanya sebagai hewan hiburan.
Meski pada waktu itu hanya satu orang yang mau mengikuti ajakan tersebut, Kopda Atmoko tidak patah semangat. Karena dirinya paham betul bahwa sebagian masyarakat itu belum mengerti akan manfaat dari kelinci. Dengan tekad kuat dirinya pun terus melangkah.
“Itu semua akan terjawab jika kita berkumpul dengan para ahlinya. Yang dibutuhkan untuk beternak adalah ketelitian dan ketekunan disertai semangat untuk selalu belajar sebab situasi dan kondisi setiap daerah berbeda. Ini membutuhkan penanganan yang berbeda pula,” ujar Kopda Atmoko.
Keuletan dna ketekunannya membuahkan hasil. Dia menjadi inspirasi berdirinya Komunitas Kelinci Selamanya dengan jumlah peternak 11 orang dengan tiap peternak mempunyai indukan 10 ekor kelinci.
Hasil beternak kelinci pedaging begitu menjanjikan, ditambah lagi saat ini banyak bermuculan kedai, rumah makan, restoran yang menyajikan makanan dari daging kelinci. Sehingga kebutuhan akan daging kelinci terus meningkat. Hal ini membuat harga kelinci pedaging stabil, membuat para peternak kelinci mempunyai harapan yang baik. Agar lebih bersemangat dalam beternak kelinci.
Menurut dia, inilah keuntungan yang sudah dirasakan oleh para peternak Kelinci Selamanya, di antaranya:
- Modal yang dibutuhkan tidak telalu besar bila dibandingkan dengan ternak kambing atau sapi. Harga indukan kelinci siap berproduksi 1 pasang berkisar Rp 1-1,5 juta. Sedang untuk indukan kambing 1 pasang lebih dari Rp 3 juta.
- Kelinci dapat beranak dalam setahun bisa 4-8 kali, akan tetapi idealnya 3 kali. Usia kehamilan 1 bulan, untuk menyusui anaknya 2 bulan dan untuk pemulihan 1 bulan. Jumlah anak kelinci yang dilahirkan sekitar 4-12 ekor.
- Usia kelinci menjadi pedaging 3 bulan dengan bobot 2-3 kg. 1 kg di Gunungtugel dihargai Rp 40-50 ribu, sehingga jika mempunyai indukan lebih dari 7 ekor tiap bulannya bisa mendapatkan uang leboh banyak.
- Tidak membutuhkan lahan yang luas karena kelinci ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan kambing.
- Biaya pakan cukup murah, karena menggunakan ampas tahu dan ditambah bekatul dan molases, sedangkan rumput sekedar camilan saja. Diberikan 2 kali sehingga bisa menjadi usaha sampingan karena tidak memerlukan waktu untuk perawatan
- Pencemaran lingkungan tidak ada, karena air kencing dan kotorannya sangat dibutuhkan petani, bahkan sangat laku bila dijual. Air kencing kelinci lebih baik dari pada pupuk anorganik.
- Permintaan akan daging kelinci saat ini terus meningkat
- Apabila keluarga ingin memotong maka sangat mungkin karena dagingnya lebih sedikit cukup untuk sekeluarga
- Kelinci adalah hewan yang mampu beradaptasi dengan cepat dengan lingkungannya baik dingin maupun panas.
- Hewan kelinci relatif tahan terhadap penyakit dibandingkan hewan ternak lainnya.
- Selain daging, kulit kelinci dapat dimanfaatkan untuk kerajinan seperti dompet, topi, dan produk lainnya.
Berikut cara beternak kelinci pedaging modern agar sukses
1. Persiapan kandang kelinci
Kandang adalah syarat utama dalam dunia usaha peternakan, sebelum membuat kandang kelinci, hal utama yang perlu diperhatikan adalah lokasi. Lokasi tempat pembuatan kandang harus jauh dari keramaian, bebas dari asap atau polusi udara, memiliki sirkulasi udara lancar, serta terkena sinar matahari secara langsung. Sedangkan suhu udara yang ideal untuk ternak kelinci sekitar 21 derajat celcius.
Untuk ukuran kandang bisa disesuaikan dengan padatnya bibit. Misalnya untuk ukuran 200 x 70 x 70 cm, cukup untuk diisi 12 ekor kelinci betina, atau 10 ekor untuk kelinci jantan. Kandang bisa dibuat menggunakan material seperti bambu, kayu, kawat atau besi. Penempatan kandang harus terhindar dari binatang predator lain, seperti tikus, kucing atau anjing.
2. Pemilihan bibit
Setelah kandang selesai kita siapkan, langkah selanjutnya adalah mencari bibit. Bibit yang sering dibudidaya untuk kelinci potong adalah jenis kelinci California, New zeland, Belgian, Flemish giant, Havana, Himalaya, dan kelinci Rex. Untuk mengetahui ciri-cirinya; jenis-jenis kelinci pedaging, pilihlah bibit yang berkualitas agar dapat melahirkan banyak anak, Jangan lupa pilih bibit yang masih muda serta produktif.
Ciri-ciri bibit yang mempunyai kualitas bagus adalah;
- Bibit tidak cacat fisik
- Tidak nervous dan bulunya halus
- Warna tidak kusam
- Lincah dan aktif bergerak
- Serta mata bersih dan terawat.
Setelah mengetahui ciri-ciri bibit yang bagus, selanjutnya memilih bibit jantan dan betina (perpasang),
Cara membedakan kelinci jantan dan betina.
-Kelinci jantan;
Mencari tahu kelinci jantan tidaklah sulit, kelinci jantan biasanya memiliki tanda dibawah ekor dan tepat diatas anus terdapat tabung kecil tertutup bulu, Itu adalah merupakan alat kelamin kelinci jantan.
Masa produksi kelinci jantan yaitu sekitar umur 6-8 bulan. Postur tubuh kelinci jantan biasanya lebih besar dibanding kelinci betina. Kelinci jantan lebih aktif bergerak dan lebih akrab dengan manusia.
-Kelinci betina;
Mencari tahu kelinci betina hampir sama dengan mencari tahu kelinci jantan. Bedanya kelinci betina memiliki gundukan dengan celah memanjang yang terdapat dibawah ekor tepat diatas anus. Itu adalah alat kelamin kelinci betina. Kelinci betina memiliki postur tubuh lebih besar dibanding kelinci jantan. Masa produksi kelinci betina yaitu sekitar umur 4-6 bulan, dan saya sarankan untuk pemula belilah bibit 2-5 pasang terlebih dahulu, untuk memudahkan perawatan serta pemasaran.
3. Pemberian pakan
Pakan kelinci di habitat aslinya berupa rerumputan serta sayur-sayuran seperti; Wortel, kangkung, atau sayuran hijau lainya, tapi jika kita budidaya kelinci bisa kita berikan makanan campuran berupa pellet khusus kelinci.
Pemberian pakan berupa pelet bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan, dan pembentukan daging. Makanan bisa diberikan dua kali sehari pagi dan sore. Dengan cara pagi kita berikan pellet, dan sore harinya kita berikan sayuran, atau sebaliknya, jangan lupa selalu sediakan air minumnya.
Di Gunungtugel kelinci diberikan makanan ampas tahu diberi campur dengan bekatul dan molase, sedangkan rumput
4. Masa reproduksi (kembang biak)
Setelah kelinci betina berusia 4-6 bulan dan kelinci jantan berusia 6-8 bulan, kelinci sudah siap dikawinkan, dan masa yang paling produktif ketika kelinci berumur diatas 1 tahun. Jangan memaksakan kelinci kawin di usia muda, karena akan merusak pertumbuhanya yaitu kelinci jantan biasanya akan berubah menjadi kerdil, Bahkan bisa mengakibatkan gagal hamil untuk kelinci betina.
Tanda-tanda kelinci betina mengalami birahi atau siap kawin adalah; sering berlaku aneh yaitu menggosok-gosokkan dagunya pada bagian kandang, sikapnya terlihat gelisah, nafsu makanya berkurang, kemaluanya terlihat bengkak serta berwarna merah
-Proses mengawinkan kelinci
Mengawinkan kelinci ternyata harus ada ritualnya yaitu; Kelinci betina kita pindahkan kekandang kelinci jantan. Jangan sampai terbalik ya, cara ini bertujuan supaya kelinci jantan lebih percaya diri. Setelah kelinci betina sudah berada dalam kandang kelinci jantan, tunggu beberapa saat, biarkan kelinci bercumbu, dan melakukan perkawinan.
Setelah kelinci terlihat melakukan perkawinan pertama, angkat/pisahkan kelinci betina untuk istirahat selama 15 menit. Kemudian masukkan lagi kelinci betina ke kandang kelinci jantan, sampai kelinci betina sudah tidak mau dikawinkan lagi, berarti proses perkawinan sudah selesai lalu kembalikan kelinci betina kekandangnya.
-Masa kehamilan
Setelah kita tahu cara mengawinkan kelinci, selanjutnya adalah cara mengetahui kehamilan kelinci. Seekor kelinci dapat kita ketahui positif hamil atau tidaknya adalah, perutnya mulai terlihat besar, nafsu makanya terus meningkat. Untuk memastikan bahwa kelinci sedang hamil yaitu, sekitar 2 minggu setelah proses perkawinan, kita bisa meraba perut kelinci betina. Apabila terdapat benjolan kecil dalam perutnya, Berarti kelinci postif hamil. Jika kita sudah mengetahui bahwa kelinci sedang hamil, kita harus menambah porsi makannya. Tujuanya agar asupan makanan bayi kelinci dalam perut bisa terpenuhi.
Jangan lupa selalu menjaga kebersihan kandang, agar kelinci yang sedang hamil terhindar dari segala penyakit. Setelah memasuki usia kehamilan 3 ke 4 minggu, sebaiknya kita siapkan kandang kotak berukuran 60 x 30 x 15 cm. Kandang kita beri alas dengan rumput kering atau kain bekas untuk proses melahirkan serta menyusui anaknya. Kemudian pindahkan kelinci ketempat tersebut.
Idealnya usia kehamilan kelinci adalah 29-32 hari dan akan melahirkan, yang bisa ditandai dengan kelinci terlihat mulai membuat sarang, yaitu dengan mengumpulkan benda-benda yang ada disekitarnya, termasuk bulunya sendiri. Kelinci pada umumnya bisa melahirkan anak 4-12 ekor,
-Menjaga dan merawat anak kelinci
Jika kelinci telah melahirkan, tugas kita adalah merawat serta menjaga anaknya. Anak kelinci yang baru lahir biasanya tidak memiliki bulu, dengan mata terpejam dan asupan makananya adalah susu dari induknya. Jika jumlah anak kelinci terlalu banyak, kita bisa menitipkan anaknya pada indukan lain agar disusui. Anak kelinci yang masih kecil harus berada pada tempat yang nyaman, dan selalu hangat. Untuk memberikan makanan kelinci sebagai asupan gizi untuk anaknya jangan sampai telat, agar anak kelinci cepat tumbuh dan tetap sehat.
-Panen
Kelinci potong bisa dipanen dan dipasarkan sekitar umur 3-4 bulan, langsung dijual pada pengepul atau ke restoran yang membuat olahan dari kelinci. Untuk di Desa Gunungtugel pengepul setiap minggu datang atau apabila peternak ingin menjual maka bisa menghubungi pengepul. Dalam jumlah banyakpun akan diterima, karena saat ini kebutuhan daging kelinci masih kekurangan.
Demikian upaya Kopda Atmoko dalam mengajak masyarakat sekitar untuk menjadikan ternak kelinci menjadi usaha sampingan. Namun rupanya mempunyai manfaat yang cukup menjanjikan. Kelinci bisa dijual dengan mudah, sementara kotoran sangat dibutuhkan masyarakat karena sebagian besar berprofesi sebagai petani yang membutuhkan pupuk.
Dengan memelihara kelinci kebutuhan pupuk sangat tercukupi sehingga bisa menghemat anggaran. Pupuk dari limbah kelinci lebih baik bila dibandingkan dengan pupuk lainnya, tanaman salak buahnya lebih besar, tidak mudah rontok, lebih tahan dengan hama penyakit.
Sedangkan untuk kayu albasia juga sangat baik, pertumbuhan kayu cukup pesat dan pohon tidak mudah keserang penyakit. Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh masyarakat mulai menyadari, yang dahulu memandah sebelah mata sekarang sudah mulai ikut bergabung dalam komunitas peternak kelinci. (*)