Inspiratif ! Ini Peran Kapolres Merangin Bantu Warga Budidaya Lebah

  • Bagikan
Ilustrasi. Petani dan ternak lebah/kumparan.com/ist

Mediatani – Berbagai macam cara dilakukan untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Di Provinsi Jambi khususnya Kabupaten Merangin ternak lebah menjadi banyak dikonsumsi, dampaknya membuat warga pun mulai beternak madu lebah.

Madu yang dikonsumsi warga pun beragam, mulai dari madu lebah hutan, madu Sialang sampai madu yang  dibudidayakan.

Banyaknya minat masyarakat untuk mengkonsumsi madu itu membuat harganya melambung tinggi. Perkilogramnya saja busa mencapai ratusan ribu rupiah.

Dengan melihat peluang bisnis yang begitu menjanjikan itu sosok Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan mendorong masyarakat untuk membudidayakan lebah itu.

Saat ini pun Kapolres Merangin sudah menyiapkan sekitar 100 kotak indukan lebah untuk diberikan kepada masyarakat Merangin.

“Rencana setiap kecamatan bahkan di desa kita berikan bantuan indukan lebah ini,” kata Andy, Jumat (22/1/2021) dikutip Minggu (24/1/2021) dari situs berita Tribunjambi.com.

Dari 100 kotak yang sudah disiapkan itu, saat ini lanjutnya, baru satu desa yang baru diberikan bantuan, yakni Desa Muaro Panco Barat Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin.

Dijelaskan oleh Kapolres bahwa upaya yang dilakukan itu untuk mendorong percepatan ekonomi kreatif.

Selain daripada itu, hal ini juga bertujuan agar masyarakat tidak sepenuhnya bergantung dengan kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

“Program ternak lebah ini adalah upaya Polres Merangin untuk menciptakan ekonomi kreatif, sebagai solusi dalam mengatasi Peti dan dampak dari Pandemi Covid 19,” ucap Andi.

Program yang diberi nama Pokdar Kambinmas MADU (Mandiri, Antisipatif, Disiplin dan cinta Lingkungan) itu diharapkan didukung oleh Kapolsek, Babinsa, anggota Polri dan seluruh elemen masyarakat.

“Target kita tidak muluk-muluk pastinya. Jika berhasil, petani bisa mengembangkan dengan cara menambah kotak lagi,” ucap Andy.

Sementara itu, Kepala Desa Muaro Panco Barat Halib Mawardi menyebutkan jika dirinya dan masyarakat sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kapolres Merangin.

Dia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan dan cocok oleh masyarakat setempat.”Terima kasih Kapolres Merangin,” ujar Halib.

Menurut dia, pihaknya kini telah menyiapkan 1,5 hektar lahan untuk budidaya lebah itu.

Dan lahan itu pun merupakan lahan warga yang dipinjam secara sukarela.

“Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi kelompok budidaya dan masyarakat luas. Karena madu ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” harap dia.

Madu sendiri dipercaya oleh masyarakat untuk berbagai obat, apalagi di kala pandemi Covid-19 yang tengah melanda saat ini.

Sebelumnya, seperti yang diberitakan mediatani.co, kita punya soosk polisi lainnya yang inspiratif yakni  Aipda Iskandar. Meski sehari-sehari mengabdikan diri pada institusi kepolisian, tidak lantas membuatnya berkreativitas hanya pada di ranah itu saja. Personel polisi yang saat ini berdinas di Satlantas Polres Aceh Barat Daya (Abdya) itu ternyata selama beberapa tahun telah menjadi seorang peternak kambing sebagai pekerjaan sampingannya.

Di masyarakat Gampong Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, dia dikenal dekat dengan masyarakat, seorang peternak kambing sukses dan spesialnya lagi dia dikenal dengan racikan pakan kambing yang berhasil dan hemat. Bahkan, dirinya mampu meracik pakan cukup dengan modal Rp 300.000, dan bisa memenuhi 20 ekor kambingnya per bulan.

“Saya membuat fermentasi pakan ini sejak tahun 2017. Sudah mulai atau setelah delapan tahun beternak kambing, alhamdulillah berhasil,” ujar Aipda Iskandar dikutip dari situs berita Serambinews.com, Minggu, (10/1/2021), sesaat  usai menggelar pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi, di rumahnya.

Iskandar menuturkan, alasan dirinya membuat racikan pakan sendiri itu karena bahan-bahan yang digunakan mudah diperoleh dan tentunya dirinya bisa berhemat lebih banyak.

Dia mencontohkan, bahan-bahannya itu seperti rumput, dedak atau bungkil kelapa sawit, gula merah atau gula pasir, garam dan SOC atau bakteri Starter (Mikroba). Begitu pun, ujar dia, pakan fermentasi juga sangat hema dibanding dengan memotong rumput sendiri. (*)

  • Bagikan