Mengenal Lebah Trigona, Jinak dan Punya Banyak Potensi

  • Bagikan
Lebah trigona (Sumber: Mongabay).

Mediatani – Tak kenal maka tak sayang. Mayoritas orang tak mau berdekatan dengan lebah karena takut akan sengatannya. Untuk itu, Sobat Mediatani perlu mengenal lebah trigona. Karena jenis lebah yang satu ini cukup jinak. Sebagian orang menyebutnya lebah klanceng.

Meskipun jinak, hanya sedikit orang yang membudidayakan lebah trigona karena daya produksi madunya tidak setinggi lebah lain. Namun, akhir-akhir ini sudah banyak orang yang berminat memelihara lebah tersebut. Simak besarnya potensi budidaya lebah trigona di sini.

Mengenal Lebah Trigona yang Jinak

Lebah yang memiliki nama ilmiah Apis Trigona ini tidak memiliki sengat sehingga tak perlu takut untuk memeliharanya. Umumnya lebah trigona berukuran sekitar 3 hingga 4 milimeter. Tapi ukuran lebah ratu bisa 3 atau 4 kali dari lebah pekerja. Lebah ini memiliki banyak potensi untuk dibudidayakan.

1. Potensi Membudidayakan Lebah Trigona

Seperti lebah pada umumnya, lebah trigona sangat berpotensi menghasilkan madu berkualitas. Memelihara lebah trigona dapat menjadi mata pencaharian karena madu trigona mempunyai banyak manfaat. Secara garis besar, memelihara lebah trigona mendatangkan manfaat sebagai berikut.

2. Kesehatan

Madu terkenal sebagai sumber makanan yang kaya akan kandungan nutrisi. Lebah klanceng mampu menghasilkan madu yang mengandung asam organik, asam glukonat, dan zat fitokimia. Kadar zat tersebut jauh lebih tinggi daripada madu yang berasal dari lebah jenis lainnya.

Bukan hanya madu, propolis yang lebah trigona hasilkan juga menawarkan segudang manfaat. Oleh sebab itu, Sobat Mediatani harus mengenal lebah trigona lebih dalam agar mampu menggali potensinya secara maksimal. Propolis ialah getah lebah yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Pada dasarnya, propolis berasal dari getah tumbuh-tumbuhan yang bercampur dengan zat alami dalam tubuh lebah. Besarnya manfaat propolis bagi kesehatan menjadikan produk sampingan ini bernilai ekonomi. Tak heran, jika orang tertarik untuk mengembangbiakkan lebah klanceng.

3. Ekonomi

Produk yang lebah klanceng hasilkan memang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Hal ini akan meningkatkan penghasilan masyarakat. Madu trigona memang terkenal lebih mahal daripada jenis madu biasa.

Di samping itu, lebah trigona juga menghasilkan produk sampingan seperti bee pollen dan propolis. Bee pollen merupakan butiran kecil yang berasal dari air liur lebah, nektar, dan serbuk sari. Lebah pekerja mengumpulkan serbuk sari dan nektar dari bermacam-macam bunga.

Serbuk sari dan nektar tersebut berguna sebagai sumber makanan para lebah. Campuran zat-zat lain dengan serbuk sari beserta nektar menghasilkan bee pollen. Baik propolis maupun bee pollen sangat penting untuk kesehatan sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi.

4. Lingkungan

Selain itu, mengembangbiakkan lebah klanceng membawa dampak positif bagi lingkungan. Secara tidak langsung, lebah mendorong proses perkembangbiakkan tanaman dengan cara membantu penyerbukkan karena beberapa tanaman tidak dapat melakukannya sendiri.

Ketika para lebah bekerja mencari nektar di atas bunga-bunga, mereka akan berpindah dari tanaman yang satu ke yang lainnya. Dalam proses ini, terdapat serbuk sari yang menempel pada tubuh lebah dan akan menyatu dengan putik bunga ketika lebah bergerak ke sana kemari.

Mengingat peranan lebah sangat penting dalam mendukung tanaman untuk bereproduksi, maka mengembangbiakkan lebah trigona pun berpotensi dalam penghijauan. Dengan kata lain, lebah klanceng juga memiliki potensi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

**

Tak semua lebah menyengat, karena ada lebah klanceng atau trigona yang ramah terhadap manusia. Ketika mengenal lebah trigona lebih dekat, siapapun pasti akan menyadari betapa banyak manfaat yang dapat mereka peroleh dengan membudidayakan lebah jinak yang satu ini.

  • Bagikan