Mediatani – Selama ini, kita tau bahwa jagung pada umumnya berwarna kuning atau putih. Namun, kehadiran teknologi yang diadopsi dalam dunia pertanian membuat jagung kini ada yang berwarna hitam dan juga warna pelangi.
Di Amerika Serikat, jagung pelangi ini disebut dengan ‘glass gem corn’. Penyebutan tersebut diberikan karena jagung pelangi ini memiliki bentuk yang pipih mengkilap, bening seperti kaca.
Jagung pelangi ini pertama kali viral di tahun 2012, yaitu ketika sebuah foto yang menunjukkan jagung pelangi tersebar di media sosial Facebook dan Instagram. Namun, banyak yang mengira bahwa warna pelangi pada jagung ini disebabkan karena melalui proses pewarnaan buatan.
Jangan khawatir, meski berbeda dari jagung pada umumnya, jagung pelangi ini masih cukup aman untuk dikonsumsi. Jagung ini bahkan dipercaya memiliki banyak nutrisi.
Dilansir dari detikfood, berikut ini penjelasan singkat tentang jagung pelangi
1. Bagaimana jagung pelangi tercipta?
Tanaman ini berasal dari Amerika Utara. Menurut Gastro Obscura, jagung pelangi pertama kali ditemukan oleh Carl Barnes, seorang petani yang bermukim di Oklahoma, Amerika Serikat.
Barnes mencoba untuk mengumpulkan berbagai macam benih jagung kuno kemudian mengawinkan beberapa varietas jagung dan jadilah jagung pelangi. Hal ini terus dilakukan hingga terciptalah jagung pelangi dengan koleksi warna yang cukup banyak.
Setelah wafat, Barnes mewariskan koleksi benih jagung miliknya kepada anak didiknya yang bernama Greg Schoen. Kemudian seorang pemilik perusahaan bibit tanaman bernama Bill McDorman mendapatkan benih jagung pelangi tersebut.
Oleh Bill McDorman, tersebar luaslah benih jagung ini. Jagung pelangi bisa tumbuh subur di lingkungan yang kering dan panas dan. Jagung bisa dipanen 110-120 hari setelah ditanam.
2. Bagaimana rasa jagung pelangi?
Pastilah banyak yang penasaran dengan rasanya. Apakah warna yang menarik akan mempengaruhi rasanya? Menurut Business Insider, jagung pelangi memiliki rasa yang berbeda. Jagung pelangi mengandung lebih banyak pati dibanding dengan jagung manis biasa.
Mark Valencia, seorang ahli kebun di Australia telah mencicipi dan mereview rasa jagung pelangi. Menurutnya, tekstur jagung pelangi sangat berserat dan kenyal.
3. Bagaimana cara mengolah jagung pelangi?
Jagung pelangi berukuran sedikit lebih kecil dibanding jagung manis biasa dengan panjang rata-rata 5 sampai 20 cm. Warna dominan untuk jenis jagung ini adalah hijau emerald, merah ruby, biru safir, amethyst, pink, putih, dan kuning.
Lebih disarankan agar jagung pelangi ini tidak untuk dimakan langsung dengan cara direbus atau dibakar, melainkan diolah menjadi hidangan ataupun sebagai hiasan hidangan. Hidangan yang dimaksud seperti sup ata stew. Selain itu bisa juga dijadikan sebagai tepung roti.
4. Nutrisi jagung pelangi
Tidak jauh beda dengan jagung manis biasa, jagung pelangi merupakan sumber serat yang baik. Tubuhmu akan mendapat asupan fosfor, magnesium, tembaga, zinc, vitamin B, dan zat besi. Jagung pelangi juga dinilai aman untuk penderita diabetes sebab kandungan gulanya lebih rendah.
5. Jagung pelangi ada di Indonesia
Kamu tidak perlu jauh-jauh ke Amerika Serikat, jagung pelangi saat ini sudah ada di Indonesia, khususnya di Cianjur, Jawa Barat. Salah satu petani setempat mengungkapkan Jagung ini salah satunya dibudidayakan oleh petani bernama Luki Lukman Hakim.
Menurutnya, jagung pelangi adalah komoditas yang memiliki peminat yang cukup tinggi, misalnya datang dari restoran di Bali yang mengolah jagung ini sebagai salad. Ada juga yang mengolah jagung pelangi sebagai minuman.