Mediatani – Nasi adalah salah satu makanan yang sering kita dapati tersisa di meja makan. Tentu sangat disayangkan jika nasi tersebut menjadi basi dan terbuang begitu saja. Padahal, nasi basi itu bisa diolah menjadi pakan ternak atau sebagai nutrisi tanaman.
Jika hal itu bisa anda lakukan, lingkungan rumah tentunya bisa sedikit terhindar dari kekumuhan. Karena jika dibiarkan, nasi itu akan ditumbuhi jamur dengan warna dan bau yang tak sedap. Selain itu, bisa menjadi sumber berbagai penyakit.
Bagi anda pecinta tanaman, nasi basi bisa anda manfaatkan sebagai bahan bioaktifator untuk pembuatan pupuk kompos atau pupuk organik. Sebab nasi basi itu memiliki kandungan unsur-unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium dan mineral lainnya. Semua kandungan itu sangat menunjang pertumbuhan tanaman.
Selain menjadi kompos, nasi basi juga bisa dibuat menjadi pupuk organik cair (POC). Cairan dari nasi basi ini tergolong dalam jenis Micro organisme lokal (Mol). Dengan menggunakan MOL, tanaman dan tanah akan lebih subur dan terjauhkan dari segala macam hama dan penyakit.
Membuat pupuk organik cair (POC)
Cukup sederhana cara pembuatan MOL ini. Dengan menggunakan limbah makanan (nasi basi) yang melalui proses fermentasi dan ditambah dengan larutan gula, anda sudah dapat membuatnya. Karena pada dasarnya semua bahan yang mengandung sumber karbohidrat, glukosa dan bakteri sudah tersedia di lingkungan kita.
Berikut langkah-langkah membuat MOL yang Mediatani rangkum dari berbagai sumber
Menyiapkan alat dan bahan
– Nasi basi 1 mangkok sebagai sumber karbohidrat dan sumber mikroorganisme dari jamur
– Gula pasir 5 sendok makan sebagai sumber makanan bagi bakteri
– Air 1 liter yang tidak mengandung bahan kimia
– Wadah seperti baskom sebagai tempat penempatan nasi dan mencampur bahan yang akan diolah
– Sendok yang tak dipakai, sebagai alat pengaduk bahan yang akan diolah.
– Botol bekas air mineral atau toples sebagai tempat atau wadah penyimpanan pupuk organik cair dari nasi.
Cara membuat
Tahap 1
– Bersihkan wadah yang telah disiapkan dengan mencucinya hingga bersih, kemudian lap hingga kering.
– Masukkan nasi basi yang telah dikumpulkan ke dalam wadah. Baiknya, nasi basi tersebut dibuat menjadi bulat seperti bola pimpong.
– Letakkan nasi basi pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan hujan, serta tidak terjangkau hewan dan anak-anak
– Diamkan nasi basi tersebut selama kurang lebih 7 hari atau hingga ditumbuhi jamur berwarna oranye.
Tahap 2
– Larutkan gula pasir dengan air. Aduk hingga larut dengan sempurna
– Masukkan nasi yang sudah ditumbuhi jamur ke dalam botol atau toples
– Tuangkan larutan gula tersebut ke dalam botol yang berisi bola nasi basi dan tutup kembali sampai rapat. Jangan tutup terlalu rapat agar gas fermentasi dapat keluar dengan sendirinya
– Simpan kembali ke tempat yang tidak terkena sinar matahari dan biarkan selama 3-4 hari. Usahakan suhu tempat penyimpanan tidak panas dan tidak terlalu dingin
– Buka tutup botol dan dikocok setiap hari agar nasi basi dan gula bercampur merata. Pastikan aromanya seperti alkohol, jika tidak atau berbau busuk, kemungkinan proses fermentasi gagal.
Tahap 3
– Setelah 3-4 hari, saring nasi yang telah difermentasi tersebut dengan kain kasa atau penyaring lainnya
– Pisahkan ampas nasi basi dengan cairannya. Ampas tersebut dapat digunakan kembali dengan menambah larutan gula atau bisa juga dijadikan sebagai kompos
– Simpan kembali pupuk organik cair yang telah dipisahakan ke dalam botol yang telah dicuci
– Pupuk cair organik (POC) siap digunakan
Penggunaan POC pada tanaman
Sebagai pupuk cair, anda dapat mengaplikasikannya dengan cara penyiraman atau pengocoran. Namun, terlebih dahulu encerkan 300 ml POC dengan 10 liter air atau 1:10.
Kemudian kocorkan atau siramkan pada tanaman dengan dosis 250 ml/tanaman. POC dari nasi basi ini bisa juga langsung disemprotkan ke tanaman, akan tetapi sebaiknya jangan terkena batang dan daun. Anda bisa menggunakan POC ini untuk beraneka jenis tanaman, baik sayuran maupun tanaman hias.
Itulah cara membuat pupuk organik cair (POC) dengan menggunakan nasi basi. Dengan cara ini, anda sudah menekan biaya penggunaan pupuk dan mengurangi limbah yang ada di lingkungan rumah anda.