Kenapa Pedas Terasa Membakar Mulut? Ini Penjelasan Singkatnya

  • Bagikan
Sumber foto: klikdokter.com

Mediatani – Cabai dengan rasa pedasnya mempunyai sensasi tersendiri bagi para penikmatnya. Air mata, keringat bahkan perut akan ikut merasakan panas saat memakan makanan pedas tersebut.

Bagi mereka yang kurang suka dengan makanan pedas, mereka harus menyediakan minum yang banyak untuk bisa menetralisir rasa pedas tersebut yang terkadang seperti membakar mulut.

Namun, taukah Kamu mengapa cabai bisa menimbulkan sensasi pedas bahkan rasa itu bisa tertinggal di mulut? Dilansir dari laman sukabumiupdate.com, ini penjelasan singkatnya.

Penyebab mulut dan perut terasa panas setelah memakan makanan pedas?

Pada umumnya, pedas yang berasal dari cabai ini bukan hanya bagian dari rasa. Pedas merupakan sensasi yang bisa dirasakan seperti terbakar atau sakit di bagian tubuh yang sempat menyentuh makanan pedas tadi. Diantaranya adalah mulut, perut dan lainnya.

Ternyata, sensasi yang dirasakan berasal dari salah satu senyawa yang terkandung pada cabai. Senyawa tersebut bernama Capsaicin. Kandungan capsaicin pada cabai dapat terikat pada reseptor rasa nyeri yang ada di hampir seluruh tubuh kita yang disebut dengan TRPV1 (transient potential vanilloid 1).

TRPV1 Capsaicin TC

Setelah capsaicin terikat (kita sebut saja TC), TRPV1 kemudian akan mengirimkan sinyal khusus menuju otak yang selanjutnya diterjemahkan menjadi rasa sakit atau rasa terbakar yang kita kenal dengan sensasi pedas.

TRPV1 yang terdapat di mulut menyebabkan munculnya sensasi pedas yang membakar mulut. Begitu juga dengan TRPV1 di perut yang menyebabkan perut terasa panas setelah memakan makanan pedas. TRPV1 ini juga dimiliki oleh kulit.

Inilah mengapa setelah mengkonsumsi makanan pedas dengan menggunakan tangan, akan membuat tangan juga akan ikut merasakan sensasi panas.

Terlebih lagi jika cabai tersebut tidak sengaja tersentuh oleh mata. Maka otomatis TRPV1 pada matapun akan bereaksi dan berdampak pada mata yang menjadi perih.

Bagaimana cara meredakan sensasi pedas?

Molekul capsaicin punya struktur dengan ujung ekor hidrokarbon yang panjang. Ekor hidrokarbon panjang ini menjadikan capsaicin cenderung memiliki sifat non-polar.

Salah satu yang dapat meredakannya adalah susu. Hal ini karena dalam susu yang diminum terkandung molekul non-polar. Oleh sebab itu, molekul capsaicin yang terikat pada TRPV1 ini akan terlepas.

Kemudian capsaicin akan mengikat molekul-molekul non-polar yang terdapat dalam susu dan mengikuti prinsip “like dissolve like”. Inilah alasan mengapa meminum susu bisa meredakan sensasi pedas yang kita rasakan di mulut hingga perut dengan cepat.

Apakah dengan meminum air mampu memberikan efek yang sama?

Meminum air saja sejatinya tidak cukup untuk meredakan sensasi pedas dengan cepat. Hal ini karena molekul air yang bersifat polar, sehingga tidak mampu berikatan dengan capsaicin yang bersifat non-polar. Tapi jika air yang diminum dalam jumlah yang sangat banyak, sensasi pedas bisa berkurang.

Hal tersebut karena konsumsi air yang banyak bisa menurunkan kadar capsaicin pada cairan di dalam perut. Konsep ini disebut dengan istilah pengenceran dalam ilmu kimia.

**

Itulah penjelasan singkatnya. Semoga artikel ini bermanfaat.

  • Bagikan