Mediatani – Rumput laut atau seaweed sering menjadi bahan makanan untuk berbagai hidangan di negara-negara di Asia. Rumput laut juga sudah menjadi hidangan tradisi sejak 300 tahun sebelum masehi di negara Asia Timur.
Bagi masyarakat Indonesia, tanaman rumput laut juga sudah sering dimanfaatkan untuk berbagai olahan makanan, seperti keripik panggang, campuran mie atau pasta, sandwich, hingga salad.
Karena berbagai manfaatnya itu, rumput laut menjadi komoditas primadona bagi negara yang mengembangkan subsektor perikanan khusunya dalam kegiatan ekspor. Bahkan disaat pandemi Covid-19, produksi rumput laut nasional mampu menyumbang devisa negara.
Rumput laut alam biasanya banyak ditemui di atas substrat pasir dan karang mati. Di berbagai wilayah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut ini banyak ditemui di atas karang-karang yang melindungi pantai dari deburan ombak.
Berbagai jenis rumput laut
Melansir dari greeners.co, rumput laut merupakan salah satu tumbuhan laut yang termasuk ke dalam makroalga. Makroalga sendiri termasuk kelompok alga, yaitu ganggang multiseluler yang berukuran besar, yang berarti dapat terlihat dengan mata biasa atau tanpa alat pembesar.
Namun, rumput laut berbeda dengan tanaman pada umumnya, karena rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Namun, rumput laut memiliki thallus yang menggantikan fungsi akar untuk menyerap hara dan nutrisi dari sekitar.
Secara umum, rumput laut yang dapat dikonsumsi, yaitu jenis Ganggang biru (cyanophyceae), Ganggang hijau (chlorophyceae), Ganggang merah (rodophyceae) dan Ganggang cokelat (phaeophycaea).
Adapun beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh masyarakat pesisir Indonesia di antaranya, yakni euchema cottonii dan gracelaria sp. Untuk jenis euchema cottonii, Indonesia sudah berhasil melakukan pengembangan dengan teknologi kultur jaringan melalui kerja sama antara KKP dengan Seameo Biotrop Bogor.
Kandungan gizi rumput laut
Rumput laut kaya dengan kandungan nutrisi. Secara rinci, rumput laut mengandung Air (27,8 persen) Protein (5,4 persen) Karbohidrat (33,3 persen) Lemak (8,6 persen) Serat kasar (3 persen) Abu (22,25 persen).
Rumput laut juga mengandung banyak sumber serat, asam lemak omega 3, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, fiboflavin, niacin, asam folat, asam pantotenat, yodium, besi, seng, tembaga, selenium, mangan, magnesium, natrium, fosfor dan kalsium. Dibanding dengan tanaman darat, kandungan asam amino, vitamin, dan mineral rumput laut ini mencapai 10-20 kali lipat.
Manfaat Rumput Laut untuk Kesehatan
Karena banyaknya kandungan gizi, rumput laut pun dianggap memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Berikut beberapa khasiat luar biasa dari rumput laut yang Mediatani rangkum dari berbagai sumber:
Mencegah kanker
Dengan banyaknya kandungan serat, selenium dan seng pada rumput laut, kandungan estrogen dalam tubuh dapat direduksi. Tingginya kadar estrogen dalam tubuh dapat memicu timbulnya kanker.
Hasil penelitian Harvard School of Public Health Amerika menunjukkan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makanannya, menyebabkan wanita premenopause di sana mengurangi resiko terkena kanker payudara dibanding dengan wanita di Amerika.
Mencegah stroke
Kelebihan garam pada tubuh dapat dikurangi dengan mengonsumsi rumput laut , sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi yang dapat memicu terjadinya stroke.
Mencegah penuaan dini
Rumput laut dapat membuat kulit menjadi cerah karena memiliki kandungan vitamin, mineral, asam amino, dan enzim yang berfungsi sebagai antioksidan dalam penyembuhan dan peremajaan kulit.
Dengan kandungan vitamin A (beta carotene) dan vitamin C, kolagen yang terdapat dalam tubuh dapat terpelihara. Kandungan protein dari rumput laut juga penting sebagai pembentuk jaringan baru pada kulit.
Mencegah penurunan kecerdasan
Rumput laut mengandung iodium yang sangat tinggi, sehingga dapat mengatasi defisiensi iodium pada tubuh yang dapat menurunkan kecerdasan seseorang.
Penurun berat badan
Selain memiliki kandungan serat yang banyak, kandungan karbohidrat pada rumput laut sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Dengan serat yang terkandung pada rumput laut, proses metabolisme lemak menjadi lebih lancar sehingga mengurangi risiko obesitas, menurunkan kolesterol darah, dan gula darah.
Sebagai antioksidan
Antioksidan pada rumput laut, khususnya ganggang hijau dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang merusak sel-sel dalam tubuh. Radikal bebas dianggap berbahaya sebab dapat memicu penyakit seperti jantung dan diabetes.
Rumput laut juga menyimpan berbagai macam senyawa antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid yang terbukti dapat melindungi sel-sel dari kerusakan dari radikal bebas.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Kandungan klorofil dan vitamin C yang dapat membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas, membuat sistem kekebalan tubuh menjadi meningkat. Kuatnya Sistem kekebalan tubuh dapat mengurangi gejala alergi maupun mencegah infeksi penyakit.
Mencegah gejala osteoporosis
Dibandingkan dengan susu, rumput laut lebih banyak mengandung kalsium bahkan 10 kali lebih tinggi. Hal itu membuat rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.
Menyehatkan saluran pencernaan
Rumput laut merupakan salah satu sumber serat yang baik dalam menjaga kesehatan usus. Dengan kandungan serat yang sebanyak 25-75 persen, rumput laut dianggap mampu membantu menyembuhkan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar (BAB), dan gangguan pencernaan lainnya.
Mempercepat penyembuhan luka
Kandungan vitamin K pada rumput laut dapat mempercepat penyembuhan luka, karena vitamin K dapat berkoordinasi dengan trombosit, yakni jenis sel yang bekerja dalam pembentukan gumpalan atau pembekuan darah.
Cara konsumsi rumput laut
Meskipun rumput laut memiliki banyak manfaat, namun sebaiknya tidak terlalu banyak mengonsumsinya.Sebab, konsumsi rumput laut yang berlebih dapat memicu asupan yodium yang berlebih pada tubuh.
Rumput laut juga disarankan tidak dikonsumsi oleh penderia hipertiroidis, karena yodium yang tinggi akan semakin menstimulasi tiroid. Konsumsi rumput laut yang berlebih juga dapat membahayakan tubuh karena tanaman ini bisa menyerap arsenik dan metal berat pada perairan.