Kisah Petani Indramayu, Panen Berlimpah Karena Rajin Bayar Zakat

Panen padi di Indramayu dulu cuma mentok di 6 ton per hektar. Kini bisa tembus 9,3 ton! Rahasianya ternyata bukan sekadar teknologi, tapi zakat pertanian yang dipercaya bisa mengusir hama sekaligus membantu warga miskin.

Pemerintah Desa dan Kabupaten saat berfoto bersama dengan perwakilan mustahik yang menerima zakat pertanian di Balai Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025)(KOMPAS/HANDHIKA RAHMAN)
Pemerintah Desa dan Kabupaten saat berfoto bersama dengan perwakilan mustahik yang menerima zakat pertanian di Balai Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025)(KOMPAS/HANDHIKA RAHMAN)

Mediatani.co – Petani di Desa Babadan, Indramayu, punya jurus jitu menjaga panen tetap melimpah. Bukan hanya dengan pupuk dan teknologi, tapi juga lewat zakat pertanian yang rutin mereka salurkan. Hasilnya? Panen padi yang dulunya stagnan kini melonjak hingga 9,3 ton per hektar.

Zakat pertanian juga dipercaya mereka, bisa mengusir hama sekaligus membantu warga miskin.

Program ini diprakarsai langsung oleh Kepala Desa Babadan, Sugeng Sari Kusmanto. Jumat (3/10/2025), penyaluran zakat kembali dilakukan untuk kali kedua di Balai Desa, dengan total 232 penerima manfaat. Dari hasil zakat, terkumpul Rp51,1 juta dan 682,5 kilogram beras. Masih ada sisa Rp36 juta yang akan dialokasikan dalam dua bulan mendatang.

“Para petani percaya bahwa di setiap panen ada hak fakir miskin. Dengan bersedekah, insya Allah hama seperti tikus tidak akan mengganggu,” kata Sugeng kepada Kompas.com.

Panen Naik Drastis Berkat Zakat dan Teknologi

Sugeng mengungkapkan, sebelum zakat rutin digalakkan, produktivitas sawah di Babadan hanya sekitar 6 ton per hektar. Namun setelah zakat dijalankan beriringan dengan penerapan teknologi pertanian, hasil panen melonjak hingga 9,3 ton per hektar.

“Berkat koordinasi dengan BPP, alhamdulillah produktivitas kami meningkat,” ujarnya.

Dapat Apresiasi dari Pemda

Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, yang hadir langsung di lokasi. Ia menilai program zakat pertanian bukan hanya menumbuhkan solidaritas, tapi juga menjadi solusi nyata mengurangi kemiskinan di desa.

“Program ini bagus sekali, dan sebaiknya desa lain ikut meniru,” kata Syaefudin.

Senada, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Indramayu, Sugeng Heriyanto, menyebut zakat pertanian sebagai terobosan kreatif di tengah modernisasi alat pertanian.

“Mesin memang bisa meningkatkan produksi, tapi buruh tani tetap penting. Lewat zakat pertanian, sebagian hasil bisa kembali kepada mereka. Semoga ini jadi inspirasi desa lain,” jelasnya.