Mediatani – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengebut penyaluran berbagai program bantuan agar masyarakat segera mendapatkan dampak positif, terutama untuk perekonomian dan kesejahteraan.
Seperti penyaluran bantuan yang dilakukan KKP melalui Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, pada tanggal 8 Juli 2021. Pada kesempatan itu, BPBAP menyalurkan bantuan benur Udang Windu sebanyak 500 ribu ekor kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Hidayah Bahari dan Pokdakan Dayah Mini Aceh.
Berdasarkan data yang dihimpun KKP, total bantuan benur Udang Windu yang telah digelontorkan BPBAP Ujung Batee hingga pertengahan tahun 2021 sebanyak 2,1 juta ekor.
Selain itu, tahun 2021 BPBAP Ujung Batee juga berencana kembali menyalurkan bantuan, tapi kali ini berupa benih ikan Kakap Putih, Nila Salin, Bandeng serta benur Udang Vaname sebanyak 7,6 juta ekor kepada Pokdakan di wilayah kerjanya.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menjelaskan bahwa penyaluran bantuan benih ikan dan udang ini merupakan salah satu kegiatan prioritas KKP yang turut menunjang program pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
“Potensi dan keuletan yang dimiliki oleh masyarakat khususnya pembudidaya menjadi modal utama dalam usaha meningkatkan produksi dan kinerja di sektor kelautan dan perikanan Indonesia,” ungkap Pria yang akrab disapa Tebe ini.
Pemerintah, lanjut Tebe, turut mendorong pelaksanaan usaha tersebut melalui berbagai program seperti penyaluran bantuan, diseminasi, penyuluhan, serta memberikan akses kepada modal usaha.
Upaya ini juga sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang menginginkan adanya perhitungan yang matang dalam pembangunan sentra perikanan budidaya.
Tebe senantiasa mengarahkan jajaran untuk memenuhi segala persyaratan seperti teknis, lokasi maupun administratif untuk dapat benar-benar diperhitungkan demi terwujudnya pembangunan kampung perikanan budidaya sebagai sumber ekonomi baru.
“Keterlibatan pembudidaya, pemerintah daerah hingga masyarakat sekitar menjadi elemen-elemen penting dalam pembangunan kampung perikanan budidaya ini agar kesejahteraan dan peningkatan roda ekonomi dalam suatu daerah dapat dinikmati bersama,” pungkas Tebe.
Hal yang senada diutarakan oleh Kepala BPBAP Ujung Batee, M. Tahang. Ia menjelaskan bahwa dalam pengelolaan yang dilakukan, pihaknya selalu mengutamakan prinsip budidaya yang dijalankan secara bertanggungjawab serta berkelanjutan.
Dengan begitu, tim yang bekerja di lapangan tidak henti untuk memberikan edukasi ke masyarakat terkait manajemen usaha yang baik dan pengelolaan secara gotong-royong agar dapat meminimalisir terjadinya kegagalan serta meningkatkan produktivitas tanpa menghilangkan prinsip ramah lingkungan.
“Pada prinsipnya kami menekankan penerapan Indonesian Good Aquaculture Practice atau IndoGAP kepada seluruh pelaku usaha budidaya, termasuk di balai kami sendiri agar dapat menjadi model bisnis yang baik dan dapat direplikasi oleh masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Dengan semakin banyak pelaku usaha budidaya yang menerapkan IndoGAP, lanjut Tahang, diharapkan pengembangan kampung perikanan budidaya di masyarakat dapat memberikan nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat dan negara.
Salah satu penerima bantuan, yakni Ketua Pokdakan sekaligus pesantren Dayah Mini Aceh di Kelurahan Alue Naga, Banda Aceh, Umar Rafsanjani menyampaikan rasa terimakasihnya kepada BPBAP Ujung Batee atas bantuan benur Udang Windu yang disalurkan KKP kepada kelompoknya.
Umar juga berterima kasih kepada penyuluh perikanan yang berada di wilayah tersebut karena telah membantu proses penyusunan proposal bantuan, sehingga dapat tersampaikan dengan baik.
Sebagai informasi, bantuan benur Udang Windu sebanyak 300 ribu ekor yang diterima Pokdakan yang beranggotakan 11 orang ini diproyeksikan dapat menghasilkan sebanyak 1,5 ton udang. Selain udang, komoditas lain yang juga dibudidayakan pokdakan, yakni Mujair, Lele dan Bandeng.
“Besar harapan kami agar bantuan ini dapat menyejahterakan kelompok dan masyarakat yang ada di sekitar. Dan juga dengan bantuan ini turut meningkatkan asupan gizi para santri. Ilmu tentang perikanan budidaya dan hasil yang kami dapatkan dengan senang hati akan kami bagikan dengan kelompok lain maupun dengan masyarakat sekitar agar dapat memajukan daerah Aceh secara umum,” pungkasnya.