Mediatani – Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 93 tahun 2011, kebun raya merupakan kawasan konservasi tumbuhan yang dilestarikan secara ex. situ.
Koleksi tumbuhan yang terdapat di kebun raya terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi dari semua tersebut dengan tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan.
Sesuai dengan pernyataan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN RI), Laksana Tri Handoko bahwa Kebun Raya adalah platform yang dapat digunakan masyarakat khususnya peneliti untuk melakukan riset terkait kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia.
Salah satu kebun raya yang dikelola oleh BRIN adalah Kebun Raya Cibinong, yang lokasinya berada di Kompleks Cibinong Science Center – Botanical Garden (CSC-BG) – BRIN di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Selain Kebun Raya Cibinong, ada empat kebun raya lainnya yang juga dikelola BRIN, yakni Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Bali, dan Kebun Raya Purwodadi.
Subkoordinator Pelaksana Fungsi Pemeliharaan Koleksi Tumbuhan Kebun Raya Cibinong-BRIN, Mujahidin menjelaskan bahwa konsep kawasan konservasi tumbuhan yang diterapkan di Kebun Raya Cibinong berbeda dengan Kebun Raya Bogor.
“Untuk Kebun Raya Cibinong berpola pada pembagian area ekologi dan geografinya atau berdasarkan ekoregion. Hal ini berbeda dengan Kebun Raya Bogor yang berpola pada klasifikasi taksonomi (famili),” ungkapnya, dilansir dari laman resmi BRIN, pada Jum’at (15/01).
Luas Kebun Raya Cibinong yang dikelola BRIN ini sekitar 34 ha, yang terdiri dari 7 region pulau besar di Indonesia, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua. Setiap region tersebut memiliki tumbuhan yang khas dan luasan tertentu.
Sebagai contoh, region Nusa Tenggara yang dibuat seperti hutan non dipterocarpa pamah. Di region ini terdapat salah satu jenis tumbuhan khas di daerah NTT yaitu lontar (borassus flabelifer L.).
Sementara pada region Jawa Bali yang luasnya sekitar 10 ha terdapat berbagai jenis pohon, diantaranya pohon kepel atau nama ilmiahnya Stelechocarpus burahol BL Hook f & Thomson yang merupakan maskot flora Yogyakarta.
Kemudian ada pohon gandaria (Bouea macrophylla Griff) yang merupakan maskot flora Jawa Barat, tanaman Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng, Pule (Alstonia scholaris L.R. Br. Trengguli (Cassia fistula L. dan Aren atau Arenga pinnata (Wumb) Merr. Begitu juga dengan region lain, akan ditemukan juga jenis-jenis tumbuhan yang berasal dari nama region itu sendiri.
Di samping dapat mengenal dan belajar tentang berbagai jenis tumbuhan, di kebun raya ini kita juga dapat menikmati pemandangan yang eksotis di area danau buatan, yakni danau Dora.
Pada area danau, pengunjung dapat menyaksikan hamparan tanaman air bernama tetepok yang memiliki bunga berwarna putih kecil berbentuk bintang laksana serpihan salju tersebar di permukaan kolam.
Tetepok ini memiliki nama ilmiah Nymphoides indica (L) Kuntze atau biasa dikenal sebagai “water snowflake”. Tanaman yang termasuk dalam suku teratai ini merupakan tanaman air yang indah, dengan akar terendam dalam air daun berwarna hijau berbentuk hati.
Sebelumnya Dibangun sebagai Ecopark
Dalam buku berjudul ‘Mengenal Lebih Dekat Cibinong Science Center-Botanical Garden (CSC-BG) LIPI’, disebutkan bahwa cikal bakal Kebun Raya Cibinong dari taman ekologi atau Ecology Park (Ecopark), yaitu Taman Konservasi Alam yang menjadi bagian Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.
Ecopark yang dibangun pada tahun 2002 ini merupakan kawasan konservasi tumbuhan ex. situ yang bertujuan untuk mengurangi laju degradasi keanekaragaman jenis tumbuhan. Pada awal pembuatan Ecopark memiliki koleksi tumbuhan lebih dari 10.000 pohon.
Dalam buku ‘The Ecopark Cibinong Science Center and Botanic Garden 2018’ disebutkan bahwa koleksi tumbuhan yang ada di kawasan ini ada 6.105 spesimen yang terdiri dari 86 famili, 328 genus dan 733 species.
Selain danau Dora, di dalam Kebun Raya Cibinong juga terdapat danau buatan lainnya seperti danau Dori dan danau Walini yang menampung limpahan air dari 23 titik mata air. Namun, danau yang populer adalah danau Dora dengan panjang sekitar 700 ke arah utara dan lebar bervariasi 10 sampai dengan 50 meter.