Mediatani – Belakangan ini, beberapa warga masyarakat di berbagai daerah di Indonesia sudah banyak mempraktikkan inovasi terbaru mereka untuk membudidayakan ikan. Salah satu inovasi yang mereka lakukan yaitu budidaya ikan pada lahan sempit, seperti selokan.
Padahal, Indonesia dikenal memiliki selokan-selokan yang kumuh dan sangat kotor karena biasa digunakan sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga. Namun ternyata, dengan kreatifitas mereka, telah banyak selokan atau saluran air yang berhasil disulap sebagai tempat budidaya ikan, seperti di Desa Klodran, Karanganyar, kampung Mrican, desa Bendungan, dan masih banyak lagi.
Hal serupa juga dilakukan oleh warga di Jalan Lorong 103, Koja, Jakarta Utara. Saluran air yang berada di lokasi tersebut dimanfaatkan untuk membudidaya beragam jenis ikan. Saluran air itu pun mengundang perhatian pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor yang lewat.
Karena penasaran, mereka meluangkan waktu untuk sekadar melihat ikan yang dipelihara di saluran air itu. Mereka pun takjub karena saluran air ini berbeda dengan saluran air pada umumnya.
Ketua RT 09/02 Koja, Ismet mengatakan bahwa warga memanfaatkan saluran air ini sebagai tempat memelihara beragam jenis ikan. Saluran air yang memiliki panjang sekitar 100 meter dan kedalaman sekitar 30 sentimeter ini pun telah dipenuhi aneka jenis ikan.
“Ada ikan mujair, ikan gurame, ikan nila, ikan koi, dan ikan hias,” ungkap Ismet, dilansir dari Tribun, Selasa (23/2/2021).
Ismet mengungkapkan bahwa awal mula pemanfaatan saluran air itu sebagai tempat memelihara ikan yaitu ketika warga mengadakan lomba memancing ikan lele di saluran dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2019 lalu.
“Dari acara itu kemudian berlanjut muncul gagasan untuk menjadikan saluran air itu sebagai tempat memelihara ikan,” ujarnya.
Kemudian warga setempat menebar beragam ikan ke saluran itu hingga saat ini ikan-ikan itu masih bertahan hidup dan membuat saluran itu menjadi daya tarik warga dan pengunjung yang lewat. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pun tertarik untuk memberi makan atau sekedar melihat beragam jenis ikan yang ada di saluran itu.
Mereka bahkan rutin untuk memberikan makanan untuk ikan-ikan yang dipelihara tersebut secara berkala. Sehingga bisa dikatakan ikan-ikan itu terpelihara dengan baik. Ismet menambahkan sampai sekarang warga masih fokus memelihara ikan dengan berbagai jenis di saluran air tersebut mulai dari nila, mujair hingga koi dan ikan hias lainnya.
Menurutnya, dengan adanya saluran air yang berisi aneka ikan itu, warga menjadi lebih peduli dengan lingkungan, karena mereka berusaha untuk menjaga lingkungan tetap bersih, bebas dari sampah, terutama pada saluran air tersebut.
Sementara, salah seorang warga, Fauzi (39) menuturkan bahwa kehadiran ikan di saluran air warga menjadi salah satu upaya untuk menjaga kondisi lingkungan supaya tetap terjaga kebersihannya. Pasalnya, awalya kondisi saluran air di lokasi itu cukup kotor karena sampah. Namun kondisi tersebut kini telah berubah total usai dimanfaatkan menjadi tempat budidaya ikan.
Fauzi menambahkan para warga juga telah mengantisipasi adanya tindak pencurian ikan yang dipelihara di saluran tersebut dari orang-orang tidak bertanggung jawab. Salah satunya dengan memasang spanduk peringatan agar tidak mengambil ikan-ikan yang jumlahnya sudah cukup banyak itu dari saluran air.
“Ini jadi tanggung jawab kita bersama sih, jadi setiap warga mengawasi aja,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa awalnya banyak yang berniat untuk mengambil, namun belakangan, mereka pun mengetahi bahwa ikan yang dipelihara itu hanya boleh lihat dan diberi makan, dan tidak boleh diambil.