Kunjungan Kerja ke Kalsel, Mentan SYL: Sebagai Bentuk Dukungan Negara

  • Bagikan
Sumber foto: youtube.com

Mediatani – Bencana banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan pada pertengahan bulan Januari 2021 memberikan dampak pada sektor pertanian, diantaranya rusaknya sebanyak 1.561 unit alat mesin pertanian, infrastruktur pertanian 1.923 unit, Gedung BPP sebanyak 9 bangunan, sarana IT sebanyak 28 unit, meubel BPP sebanyak 222 unit, gabah terdampak banjir sebanyak 194,3 ton, persemaian padi sebanyak 45.177 Kg, luas lahan tanaman padi yang terdampak banjir seluas 1.292 Ha, lahan tanaman hortikultura seluas 60.467 Ha. Dimana terdapat 1.339 kelompok tani, dan 88 orang petugas penyuluh lapangan yang terdampak banjir.

Kementerian Pertanian RI yang diwakili oleh Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian, kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir di Kalimantan Selatan. Tidak hanya menyerahkan bantuan sembako dari presiden jokowi, dikesempatan tersebut syahrul yasin limpo juga memberikan bantuan berupa benih padi sebanyak 1250 ton untuk lima puluh ribu hektar (Ha) lahan beserta 89 ribu ekor itik dan sembako sebanyak dua puluh truk.

Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian RI menegaskan bahwa penanganan dampak banjir di Kalimantan Selatan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. Dirinya mengaku akan terus memonitor penanganan dampak banjir khususnya dalam hal produksi tanaman pangan.

“Berbagai hal yang terdampak dari banjir Kalimantan Selatan, khususnya bagi ketahanan pangan yang ada di daerah terdampak banjir ini, terkhusus yang terdampak paling besar, Kami mengadakan akan tiga agenda yang Saya dan tim Saya akan lakukan disini,” ujar Syahrul dalam keterangannya.

Dalam keterangannya terdapat tiga agenda yang akan dilakukan. Pertama, bersama-sama bahwa negara harus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Kedua, meningkatkan produksi tanam dan mengganti yang mengalami gagal panen. Dan yang ketiga, program padat karya, misalnya tanam padi serentak seratus ribu hektar (Ha) yang dalam pelaksanaannya melibatkan langsung masyarakat.

Tiga agenda pemulihan itu, sudah diinstruksikan kepada para Direktur Jenderal yang juga turut hadir sekaligus mendampingi Menteri Pertanian. diantaranya Direktur Jenderal Tanaman Hortikultura, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Direktur Jenderal Peternakan, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,  Direktur Jenderal Perkebunan dan lain-lain.

“Sawah yang mengalami puso,bakal diganti dengan benih baru sebanyak 1.100 ton. Cukup untuk areal sawah seluas 50 ribu hektar,” ucap Syamsir.

Bertempat di sekertariat daerah Kabupaten Banjar, Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini K.H. Khalilurrahman selaku Bupati Banjar serta Ir. H. Syamsir Rahman selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. Bantuan yang diberikan diharapkan mampu memulihkan kondisi keadaan dan ekonomi masyarakat di Kalimantan Selatan pasca banjir besar yang melanda.

Dalam kunjungannya kali ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa kunjungannya ke Kalimantan Selatan ini sebagai bentuk kehadiran negara dalam membantu masyarakat.

“Saya yakin, apa yang dilakukan oleh Pak Gubernur di tempat ini di Kalimantan Selatan, adalah bentuk-bentuk menghadirkan negara dan mewakili negara untuk mengurus rakyatnya menjadi lebih baik,” ujar Syahrul dalam sambutannya.

Sektor pertanian menjadi salah satu fokus pemulihan pasca banjir dalam upaya menjaga ketersediaan pangan di Kalimantan Selatan.

“Salah satu pemulihannya adalah, jika padi produktifitasnya mencapai seratus ton, maka kita akan berusaha untuk kembalikan yang seratus itu. Kalau pada jagung mencapai dua ratus, maka kita juga akan berupaya agar dua ratus itu kembali dan seterusnya”, lanjut Syahrul.

Dalam sambutannya Menteri pertanian Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., MH. menyampaikan bahwa petani harus segera bangkit kembali. Menurut Mentan sektor pertanian menjadi fokus pemulihan pasca banjir sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan di Kalimantan Selatan.

  • Bagikan