Laboratorium Karantina Pertanian Kembali Raih Pengakuan Internasional

  • Bagikan
Sumber foto: jurnas.com

Mediatani – Pengakuan internasional kembali diraih oleh Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP). Untuk kedua kalinya berhasil mendapatkan pengakuan berkat prestasinya dalam pengujian deteksi virus terhadap benih tomat dengan mendapatkan nilai A atau sudah sesuai pada International Seed Testing Association (ISTA).

ISTA merupakan asosiasi perbenihan internasional yang kantornya berlokasi di Swiss. ISTA ini adalah lembaga independen yang sekaligus terbebas dari tekanan dari misi untuk pengembangan, mengadopsi dan juga menerbitkan prosedur standar dalam pengambilan contoh, uji terhadap benih serta sebagai ajang promosi untuk menerapkan prosedurnya.

“Sudah jelas bahwa pengakuan ini sangatlah penting. Selain sebagai dasar evaluasi benih yang bukan hanya dalam lalu lintas perdagangan nasional tetapi juga di internasional,” kata Sriyanto dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis (18/2/2021).

Sriyanto juga menjelaskan, bahwa virus yang sedang diuji adalah tomato mosaic virus dan infectious tobacco mosaic virus terhadap benih tomat (Solanum lycopersicum) dengan menerapkan metode indexing terhadap tanaman tembakau (Nicotiana tabacum). Kurang lebih dua puluh kantong benih yang masing-masing jumlahnya sebanyak 250 benih lalu diuji agar keberadaan virus tersebut bisa segera dideteksi.

Berdasarkan dari hasil uji yang dilakukan, maka diperoleh sebanyak sebelas hasil uji positif atau termasuk kedalam rentang keberterimaan hasil uji positif pada rentang sembilan hingga dua belas, sehingga layak diberikan nilai A atau dalam kata lain telah sesuai.

“Pengakuan tersebut nantinya akan dimasukan ke dalam pengakuan akreditasi sekaligus akan menjadi modal yang sangat berharga sebagai pengakuan kompetensi laboratorium yang kami telah sejajarkan dengan laboratorium bertaraf internasional lainnya,” jelas Sriyanto.

Sekadar informasi tambahan, Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian telah resmi menjadi anggota dari International Seed Testing Association (ISTA) sejak dari tangal 1 Januari 2019 yang lalu. Dengan menggunakan kode keanggotaan IDML040. Kedepannya, secara rutin para anggota International Seed Testing Association (ISTA) bisa lebih berpartisipasi terhadap uji profesiensi per tahunnya.

Pengujian ini menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan kinerja dari laboratorium dan juga keberterimaan terhadap hasil uji laboratorium, sehingga dapat mengevaluasi kinerja dari laboratorium dengan metode uji banding antar laboratorium lainnya.

Sekadar informasi tambahan bahwa keanggotaan International Seed Testing Association (ISTA) ini adalah hasil kolaborasi antara ahli dalam benih dan berasal dari perguruan tinggi, instansi pemerintah, lembaga penelitian, swasta serta laboratorium industrij juga pengujian benih yang memiliki jumlah anggota saat ini sekitar 226 laboratorium dari 82 negara yang tersebar di seluruh dunia.

Merespon hal tersebut, pada kesempatan yang berbeda, Ali Jamil selaku Kepala Badan Karantina Pertanian memberikan apresiasinya terhadap pencapaian atas pengakuan internasional yang telah diraih oleh pelaksana unit teknis dari Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.

Hal ini selaras dengan arahan dari Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian (Mentan) yaitu akan terus berupaya untuk menerapkan penguatan pada sistem perkarantinaan. Perlindungan sumber daya alam hayati tanah air ini juga untuk mendukung upaya ketahanan pangan sekaligus juga daya saing agar mendorong upaya pemulihan ekonomi dalam negeri terlebih lagi dimasa pandemi yang sampai saat ini masih berlangsung.

“Kedepannya laboratorium karantina kita harus lebih berkualitas, sehingga kita bisa memberikan jaminan mutu yang berbasis ilmiah sekaligus telah berstandar internasional. Disamping itu, dengan adanya pengakuan dari internasional, laboratorium ini dinilai mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna jasa sekaligus menjamin keberterimaan produk pertanian tanah air di pasar ekspor,” ujar Jamil.

  • Bagikan