Mediatani – Sosok anggota Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta bernama Lili Abdulah menjadi sosok inspiratif berikutnya yang diulas mediatani.co.
Lili Abdullah kini merupakan seorang yang sukses dalam mengembangkan bisnis menjadi ternak ayam petelur.
Melansir, Sabtu (24/4/2021) dari laman Jabarnews.com, dirinya tak pernah membayangkan bahwa sosoknya yang juga seorang polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) tersebut bakal menjadi peternak ayam petelur yang sukses.
Personel Polri yang bertugas sebagai Babinkantibmas di Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakara, ini bisa disebut sosok pria yang tak kenal menyerah dalam meniti dunia wirausaha.
Diceritakannya, awalnya dirinya memulai usaha tersebut sejak 2017 silam. Dengan modal awal sebesar Rp 15 Juta, ia mampu membeli 150 ekor ayam petelur untuk memulai usahanya.
Uniknya, Lili ternyata juga mempelajarinya secara otodidak.
Dengan ketekunannya memelihara ayam petelur, dalam kurun waktu kurang lebih 5 tahun, Aipda Lili kini memiliki 1.000 ekor ayam petelur yang mampu meraup omzet mencapai Rp8 juta hingga Rp10 juta perbulannya.
“Jujur saja, dalam memelihara ayam petelur ini belajar secara otodidak dan pengetahuan yang didapat dari google serta keyakinan yang kuat sekarang sudah meraih hasil,” tutur Lili saat ditemui di peternakan ayam petelur miliknya di Kampung Ciasem, RT 07/04, Desa Cicadas, Kecamatan Babakancikao, Kabaupaten Purwakarta, beberapa waktu lalu.
Lili mengisahkan, dari 1.000 ekor ayam petelur itu, dirinya bisa menghasilkan paling sedikit 900 butir telur setiap harinya dan mampu meraih pendapatan sekitar Rp300 ribu rupiah per harinya.
“Alhamdulilah sekarang dari 1.000 ayam sudah menghasilkan telur rata-rata 900 butir setiap hari dan hasilnya cukup untuk menambah gaji bulanan. Kalau di rata-rata setiap hari itu paling 45 Kilogram sampe 50 Kilogram telur yang di hasilkan di dua kandang ini,” tutur pria kelahiran Purwakarta, 6 maret 40 tahun silam itu.
Untuk pemasaran telur, kata Lili, saat ini dirinya hanya memasarkan di wilayah sekitar rumahnya saja dan tak jarang pelanggan yang langsung datang ke kandang.
“Sekarang untuk penjualan Alhamdulillah gak sulit, soalnya banyak pelanggan yang sampe rela nunggu dan datang ke kandang untuk mendapatkan telur ayam yang masih fresh. Kalau pas awal-awal sih saya tawarin ke tetangga deket rumah aja agak sulit karna keterbatasan modal, tak jarang saya juga sering menolak pesanan dari agen-agen telur,” beber anggota Polri yang bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Plered itu.
Ia mengaku, usaha yang digelutinya selama ini tidak menggangu tugas utamanya sebagai abdi negara, pasalnya dirinya dibantu mertua dan saudaranya untuk merawat ayam petelur tersebut.
“Kalau yang ngurus sih dibantu mertua sama sodara kang, kalau saya selepas piket atau ketika selesai kerja aja,” ucap lelaki murah senyum ini.
Lili berharap usaha ternak ayam petelur miliknya ini bisa terus berkembang dan bisa lebih banyak lagi dengan harapan dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi, khususnya masyarakat setempat.
“Saya berharap usaha sampingan seperti yang dilakukannya bisa menjadi inspirasi rekan-rekan kerjanya untuk bekal di masa tua, terlebih yang mendekati masa purna bhakti (pensiun), terlebih usaha ini tanpa mengganggu tugas saya sebagai pengayom, pelayan dan pelindung masyarakat,” tutur Lili.
Dalam kesempatan itu, dia juga bersedia membagi tips kesuksesannya menjalankan bisnis peternakan ayam petelur.
Modal pertama yang harus dimiliki adalah tekad dan ketelatenan. “Intinya, jangan kenal menyerah, jika ada kemauan pasti ada jalan dan bisa sukses. Untuk urusan modal tidak perlu merogoh kantong yang besar, tapi bisa dimulai dari kecil. Ingat pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit,” ucapnya. (*)