Lentil, Kacang Khas Timur Tengah yang Bisa Jadi Pengganti Nasi

  • Bagikan
Kacang lentil.

Mediatani – Lentil termasuk salah satu jenis kacang-kacangan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Lentil atau Lens culinaris atau biasa juga disebut miju merupakan sejenis tumbuhan yang menghasilkan kacang berbentuk semak dari familia legume yang dikenal memiliki bentuk biji-biji seperti lensa.

Nutrisi yang terdapat pada kacang ini cukup melimpah, bahkan di dalamnya mengandung folat yang kadarnya bisa memenuhi 90% angka kecukupan gizi dalam sehari. Wajar saja jika lentil sering dikonsumsi untuk mengganti peran dari nasi putih.

Mengutip dari SariAgri, diperkirakan manusia sudah mengonsumsi kacang-kacangan ini sejak zaman purba, yaitu sebelum masa manusia mulai membuat tembikar (aceramic neolithic). Para arkeolog menemukan bukti yang menjelaskan bahwa kacang ini telah menjadi bahan makanan pada 9.500 hingga 13.000 tahun silam.

Kacang ini ternyata juga disebutkan satu kali di dalam Al Quran, tepatnya di dalam surah Al Baqarah ayat 61. Namun, Lentil tidak dijelaskan secara khusus melainkan bersama aneka tanaman sayur lainnya seperti mentimun, bawang merah dan bawang putih.

Hal itulah yang mungkin membuat kacang ini cukup populer sejak zaman nabi, selain karena memiliki rasa enak serta segudang nutrisi yang baik untuk kesehatan.

Tumbuhan kacang ini dapat ditanam hampir di seluruh penjuru dunia, karena kacang lentil memang mampu bertahan pada musim kering. Berdasarkan laporan FAO, kacang lentil ini banyak diproduksi di Kanada, India, Turki dan Australia. Kacang lentil juga banyak ditanam para petani di beberapa daerah di Amerika Serikat.

Jenis kacang lentil yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah lentil cokelat yang bisa dimakan langsung maupun dijadikan sup. Kemudian ada beluga, kacang lentil berwarna hitam yang sekilas tampak seperti caviar. Kacang lentil hitam ini biasanya dimakan sebagai campuran salad.

Sementara jenis kacang lentil berwarna kuning dan merah memiliki rasa yang lebih manis dan bisa dimasak dengan cepat. Lentil berwarna hijau memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari kecil hingga besar.

Harga lentil yang berwarna hijau ini juga relatif lebih murah. Di pasaran, lentil biasanya dijual dengan kulit. Namun, ada juga yang menjualnya tanpa kulit dalam kondisi utuh maupun terbelah.

Lentil memiliki kandungan protein yang secara secara alami dapat diandalkan sebagai asupan bagi orang-orang, khususnya yang menjalankan program diet.

Selain protein, kacang lentil juga mengandung karbohidrat, kalori, folat, fosfor, thiamine, zat besi, mangan, magnesium, potasium, copper, vitamin B, serat, niacin, zinc, juga lemak.

Berbagai nutrisi yang terkandung dalam kacang lentil tentu membuatnya memiliki manfaat yang tidak diragukan lagi, seperti:

  • Memiliki kandungan zat besi yang sebesar 1/3 dari kebutuhan sehari-hari. Dengan jumlah tersebut, zat besi dapat berkontribusi untuk memastikan oksigen ke seluruh tubuh dapat merata.
  • Memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat membantu tubuh untuk melawan paparan zat radikal bebas.
  • Memiliki kandungan serat tinggi yang sangat baik untuk membantu menjaga fungsi pencernaan bekerja dengan optimal. Selain melancarkan daya cerna, serat pada kacang lentil juga membantu menghindarkan konstipasi dan berkontribusi untuk perkembangan bakteri baik dalam pencernaan.
  • Tingginya kandungan polifenol dalam kacang lentil juga dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada tubuh. Kadar polifenol ini tidak menurun meski kacang lentil sudah dimasak. Penelitian tentang manfaat polifenol terhadap manusia sampai saat ini masih terus dilakukan.
  • Risiko terkena jantung juga dipercaya dapat diminimalisir dengan mengonsumsi kacang lentil ini. Hal itu diketahui setelah dilakukan studi pada penderita obesitas dan penderita diabetes tipe 2.
  • Mengonsumsi kacang lentil juga dapat membuat kadar kolesterol baik dalam darah menjadi meningkat.
  • Bagikan