Mediatani – Manfaat Kacang Kedelai untuk Kesehatan. Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe.
Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Jenis kacang kedelai
Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam).
Glycine max merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti RRC dan Jepang selatan. Sementara Glycine soja merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara. Tanaman ini telah menyebar ke Jepang, Korea, Asia Tenggara dan Indonesia.
Kandungan Nutrisi
Kacang kedelai dianggap sebagai salah satu bahan makanan sumber protein nabati yang paling baik. Selain kandungan proteinnya yang cukup tinggi (35%), mutu protein kedelai juga cukup baik karena mengandung semua jenis asam amino essensial yang diperlukan tubuh.
Komposisi Kandungan Gizi Kedelai per 100 gram;
Kalori 331 g, Protein 34,9 g, Lemak 18,1 g, Karbohidrat 34,8 g, Calsium 227 mg, P 585 mg, Fe 8,0 mg, Vit.A 110 unit, dan Air 7,5 g.
Kandungan Asam Amino (miligram/gram) Dalam Kacang Kedelai;
Isoleusin (Ile) 340, Leusin (Leu) 480, Lysin (Lys) 400, Phenylalanin (Phe) 310, Tyrosin (Tyr) 200, Methionin (Met) 80, Threonin (Thr) 250 dan Valin (Val) 330.
Kedelai mengandung protein 35%, bahkan pada varietas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40-43%. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam. Kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.
Pemanfaatan kacang kedelai
Kedelai ini merupakan sumber protein yang penting bagi manusia, dan bila ditinjau dari segi harga merupakan sumber protein yang termurah, sehingga sebagian besar kebutuhan protein nabati dapat dipenuhi dari hasil olahan kedelai. Biji kedelai juga dapat dipakai sebagai bahan baku industri: minyak goreng, mentega.
Minyak dari kedelai dapat digunakan untuk bermacam tujuan perindustrian. Ini mencakup pembuatan insectisida, glicerine, cat dan lain sebagainya. Kedelai dapat juga digunakan untuk berbagai macam keperluan, untuk makanan manusia, makanan ternak, dan untuk bahan industri.
Di Indonesia penggunaan kedelai masih terbatas sebagai bahan makanan manusia dan makanan ternak. Makanan yang terbuat dari kedelai antara lain adalah kedelai rebus, kedelai goreng, kecambah, tempe, tauco, tahu, dan kecap dan susu kedelai.
Berikut adalah berbagai manfaat kedelai untuk kesehatan tubuh manusia:
Isoflavon dalam kedelai
Pada umumnya isoflavon terdapat dalam tanaman kacang-kacangan, denga kandungan yang cukup besar, yaitu sekitar 0,25 %.
Dalam kedelai, isoflavon terdapat dalam bentuk glikosida, yang terdiri dari 64% genistin, 23% daidzin, dan 13 % glisitin.
Berdasarkan penelitian, isoflavon dalam kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan membantu dan menurunkan kadar kolesterol darah.
Protein kedelai telah terbukti mempunyai efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya karena adanya isaoflavon di dalam protein tersebut.
Studi epidemologi telah membuktikan bahwa masyarakat yang secara teratur mengkonsumsi makanan dari kedelai, memiliki kasus kanker payudara, kolon dan prostat yang lebih rendah.
Kedelai dan kesehatan jantung
Penyakit jantung koroner merupakan masalah medis yang serius bagi banyak negara. Studi yang menyangkut penyakit ini sangat kompleks karena penyebabnya bukan satu macam, tetapi ditentukan oleh sejumlah factor.
Banyak badan-badan kesehatan yang berwenang, misalnya American Heart Assiciation telah memberikan rekomendasi bahwa konsumsi lemak harian adalah maksimal 30% dari konsumsi energi harian dan konsumsi lemak jenuh dikurangi untuk menurunkan kolesterol.
Konsumsi produk-produk kedelai yang rendah kandungan asam jenuhnya, bebas kolesterol dan tinggi serat dan protein memenuhi rekomendasi tersebut.
Pada bulan oktober 1999, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui klaim kesehatan dalam hubungan antara kedelai dan kesehatan jantung dengan kalimat sebagai berikut : “25 gram protein kedelai sehari, sebagai bagian dietrendah lemak jenuh dan kelesterol, dapat menurunkan resiko penyakit jantung” (FDA, 2000).
Kedelai dan osteoporosis
Diet dari tumbuh-tumbuhan, terutama yang sumber utamanya kedelai, dapat membantu mencegah osteoporosis.
Suatu studi yang menggunakan tiga kelompok individu, menunjukkan bahwa kelompok yang mengkonsumsi protein hewani memperlihatkan kehilangan kalsium dalam urine 50% lebih banyak dibanding kelompok individu yang hanya mengkonsumsi protein kedelai dan protein dari susu, juga dapat diamati bahwa deasitas tulang leher lebih tinggi (0.680 g/cm2) pada wanita yang mengkonsumsi kedelai yang tinggi sepanjang hidupnya dibandingkan dengan 0.628 g/cm2 pada wanita yang mengkonsumsi sangat sedikit kedelai semasa hidupnya.
Kedelai rendah akan kandungan asam amino bersulfur. Asam amino bersulfur dapat menghambat resorpsi kalsium oleh ginjal, yang menyebabkan lebih banyak kehilangan kalsium dalam urine. protein hewani diketahui mempunyai kandungan ssam amino bersulfur yang tinggi, dan menyebabkan kehilangan kalsium dari tubuh.
Oleh karena itu, penggantian protein hewani dengan protein kedelai dapat mengurangi kehilangan tersebut.
Kedelai dan menopause
Wanita akan melalui masa puber, tahun-tahun reproduksi dan akhirnya menopause. Menopause merupakan proses penuaan yang alami akibat turunnya kandungan estrogen, dan terjadi pada tingkat ketika wanita berhenti evolusi dan menstruasi.
Menopause juga meningkatkan resiko penyakit jantung dan osteoporosis. Masa-masa pre-menopause dapat terjadi antara umur 45 ke 55 tahun, meskipun dapat terjadi juga diusia 40 tahun.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa wanita Asia tidak menderita terlalu berlebihan akibat simptom menopause dan lebih sedikit menderita penyakit degeneratif kronis yang disebabkan menopause.
Kebiasaan makan orang Asia menyebabkan adanya perbedaan ini, khususnya konsumsi kedelai dan produk-produk kedelai.
Isoflavon yang terdapat dalam kedelai, terbukti dapat meniru peranan dari hormone wanita yaitu estrogen. Estrogen berikatan dengan reseptor estrogen sebagai bagian dari aktivitas hormonal, menyebabkan serangkaian reaksi yang menguntungkan tubuh.
Kemampuan lain dari isoflavon adalah dapat menutupi atau memblokir efek potensial yang merugikan akibat produksi estrogen yang berlebihan dalam tubuh.
Kedelai dan kanker
Kanker dicirikan dengan pertumbuhan sel secara abnormal yang menyebar dan menghancurkan organ-organ lain dan jaringan tubuh. Terdapat beberapa komponen dalam kedelai yang dipercaya mempunyai sifat anti kanker.
Senyawa tersebut antara lain : inhibitor protease, phitat, saponin, phitosterol, asam lemak omega-3 dan isoflavon.
Diantara anti kanker tersebut, perhatian terbesar ditunjukan terhadap isoflavon. Isoflavon saat ini banyak diteliti karena potensinya dalam mencegah dan mengatasi terhadap banyak gangguan kesehatan lainnya.
Mekanisme yang banyak diketahui sebagai anti kanker dari isoflavon adalah aktivitas anti estrogen, menghambat aktivitas enzim penyebab kanker, aktivitas anti oksidan dan meningkatkan fungsi kekebalan sel.
Studi-studi epidemilogi dan laboratorium telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat mengurangi resiko perkembangan beberapa jenis kanker, antara lain kanker payudara, prostat dan kanker kolon.
Kedelai dan kanker prostat
Kelenjar prostat memproduksi cairan seminal dan sekresi yang lain yang membuat saluran uretra terjaga kelembabannya. Telah diperoleh fakta bahwa penyakit kelenjar prostat ini merupakan masalah yang menyebar dengan luas di Barat, juga kanker prostat merupakan penyakit yang sudah umum.
Pengobatan yang dilakukan adalah pengurangan hormon laki-laki yaitu endrogen dan menghambat efek hormon potensial dari hormon wanita yaitu estrogen, yang juga terdapat pada laki-laki.
Diduga bahwa kedelai yang kaya akan isoflavon mampu untuk menggunakan sifatnya sebagai estrogen lemah untuk memblokir reseptor estrogen dalam prostat terhadap estrogen. Jika estrogen yang kuat ini sampai menstimulasi reseptor dalam prostat, dapat menyebabkan pembesaran prostat.
Studi demografik menunjukkan adanya insiden yang lebih sedikit penyakit porostat ini pada alaki-laki Jepang atau Asia yang banyak mengkonsumsi makanan dari kedelai, isoflavon kedelai yaitu genistein dan daidzein, juga tampaknya secara langsung mempengaruhi metabolisme testosteron yang beracun.
Kedelai dan penyakit ginjal
Fungsi ginjal yang baik sangat penting bagi pemeliharaan lingkungan biokimia tubuh. Gagal ginjal terjadi jika sistem penyaringan ginjal mengalami penyumbatan parah atau kerusakan dan produk-produk limbah kimia hasil metabolisme misalnya urea terakumulasi dalam darah dan jaringan tubuh.
Diet dengan kedelai menunjukkan efek positif pada pasien dengan ketidakseimbangan ginjal yang disebabkan sindrom nephrotic. Nephrotic syndrome adalah penyakit ginjal akibat hilangnya protein ke dalam urine dan menyebabkan oedema, hipertensi dan lemak darah yang tinggi.
Penggantian protein hewani dengan protein kedelai menghasilkan penurunan kadar kolesterol darah dan menurunkan kehilangan protein kedalam urine.
Protein kedelai juga memiliki asam amino esensial yang mudah diserap oleh orang yang memiliki gagal ginjal yang biasanya mempunyai masalah dengan pencernaannya. Protein kedelai juga dapat membantu penyerapan kembali kalsium oleh ginjal.
Kedelai dan diabetes mellitus
Diabetes mellitus adalah penyakit degeneratif, yang menyebabkan suatu defisiensi hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Secara umum, diabetes menyebabkan kerusakan jangka panjang pada mata, ginjal, jantung, dan sistem kardiovaskular. Mata dapat terpengaruh karena proliferasi pembuluh darah disekitar retina.
Atherosklerosis, yang merupakan suatu komplikasi umum dari diabetes mellitus, menyebabkan penurunan dalam sirkulasi darah pada kaki dan tangan. Sirkulasi darah yang jelek ini menyebabkan kerusakan syaraf peripheral(neuropathy), borok dan kemungkinan kehilangan ibu jari kaki.
Diabetes juga berperan dalam kegagalan ginjal, penyakit kardiovaskuler dan stroke. Resep umum yang diberikan dalam manajemen penyakit diabetes mellitus antara lain penyuntikan insulin, olah raga dan perubahan pola makan.
Dari sudut diet, produk-produk kedelai dapat membantu karena mengandung serat, yang dapat menurunkan laju penyerapan glukosa ke dalam aliran darah. Sifat yang sama ditemui pada legume yang lain, barley, oats dan buah-buahan.
Serat juga menghasilakan perasaan kenyang dan bersama-sama dengan kandungan lemak jenuh yang rendah dalam kedelai menolong menurunkan berat badan.
Protein kedelai tinggi kandungan glisin dan arginin yang dapat menurunkan insulin dalam darah. Hal ini, pada gilirannya akan menurunkan sintesis kolesterol dalam hati, mengurangi kadar kolesterol darah yang tinggi, yang sering ditemui pada penderita diabetes.
Mengganti protein hewani dengan protein kedelai dapat menjadi cara pencegahan dan pengobatan yang efektif untuk penyakit ini.
Kesimpulan
Kacang kedelai merupakan bahan makanan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya yang tinggi, seringkali menjadi alasan untuk menggunakan kedelai sebagai sumber protein nabati. Bahkan, kedelai ini seringkali menjadi bahan makanan bagi kalangan plant-base dan vegetarian.