Mengapa Maggot Sering Digunakan Sebagai Pakan Ternak? Ini Keunggulannya

  • Bagikan
Ilustrasi Maggot/IST

Mediatani – Pernahkah Sobat Mediatani mengenal lebih jauh tentang magot? Orang seringkali keliru menyamakan magot sebagai belatung, padahal keduanya adalah organisme berbeda. Magot digunakan untuk industri peternakan karena keunggulan pakan magot sangat menguntungkan petani dan lingkungan.

Sekilas, magot memang mirip dengan belatung. Bagi yang ingin membelinya, magot bisa ditemukan di berbagai toko yang menjual unggas, ikan, atau ternak lainnya.

10 Keunggulan Pakan Magot

Magot tumbuh dan berkembang dengan cepat sehingga banyak dibudidayakan. Berikut ini adalah berbagai keunggulan yang perlu diketahui:

1. Mengandung Protein yang Tinggi

Sejumlah magot memiliki kandungan protein yang lebih baik daripada bahan pakan lainnya. Ada sekitar 43 persen protein di dalamnya sehingga sangat cocok untuk ternak yang kondisinya memang membutuhkan protein dalam jumlah yang cukup banyak dari biasanya.

Bahkan, ketika magot diolah menjadi pelet sekalipun, kandungan proteinnya tidak berubah banyak yakni sekitar 35-40 persen saja. Keunggulan magot yang satu inilah yang menjadi incaran para peternak yang ingin peternakannya sukses dan produktif.

2. Tidak Ada Baunya

Biasanya, pakan memiliki bau seperti amis atau bau kandang. Untungnya, magot sama sekali tidak memiliki bau. Magot bisa dibudidayakan sendiri apabila mempunyai peternakan ikan atau unggas. Magot juga tidak akan pergi ke mana-mana, selain wadahnya.

Keunggulan yang satu ini tentunya disukai banyak pihak, lantaran tidak ada pencemaran. Sisa magot yang biasa ada di perairan akan diuraikan dengan baik. Air kolam tidak akan memiliki bau jika magot diberikan ke kolam ikan, apalagi jika magot digiling terlebih dahulu.

3. Sebagai Bahan Baku Alternatif

Petani tidak selalu bisa menjangkau harga pakan, seperti pelet. Pakan berupa dedak juga seringkali mengalami kelangkaan, terutama pada saat musim tidak ada penggilingan padi. Keunggulan pakan magot adalah menjadi bahan alternatif yang murah dan bisa tersedia sepanjang tahun.

Toko yang menjual unggas atau ikan serta peralatannya, umumnya menjual magot dalam keadaan hidup. Ada yang menjualnya secara berat atau kilogram, ada juga secara volume seperti liter. Harga magot juga relatif stabil sehingga memudahkan petani untuk mendapatkannya kapan saja.

4. Harga Murah

Dibandingkan pakan lainnya, harga magot sangatlah terjangkau. Hal ini membantu peternak ikan maupun unggas untuk tetap menyajikan makanan dengan protein tinggi untuk hewan peliharaannya. Namun, perbedaan harga cukup signifikan untuk magot basah dan magot kering.

Magot prepupa dijual dengan harga sekitar Rp100.000 per kilogram. Sementara untuk magot dalam bentuk kering atau bubuk, magot dijual sekitar Rp75.000 per kilogram. Magot yang masih kecil cenderung dijual lebih murah, yakni hanya sekitar Rp10.000 per kilogram.

5. Fleksibel

Pakan magot dinilai sangat fleksibel di dunia peternakan. Magot tidak hanya diberikan sebagai makanan untuk unggas saja, namun juga untuk ternak ikan. Fleksibilitas ini menjadi keunggulan magot di antara pakan ternak lainnya. Ditambah lagi, hampir setiap toko menjual magot.

Penjualan magot juga tak hanya dalam bentuk basah atau yang masih hidup. Sobat Mediatani juga bisa menemukan magot dalam bentuk yang sudah menjadi bubuk. Pakan ini cocok bagi yang memiliki ternak unggas dan bisa dicampur dengan pakan lainnya seperti dedak.

6. Produksinya Sederhana

Magot juga tidak menyusahkan pembudidaya yang beternak untuk keperluan pakan ternak pribadi. Memproduksi magot bisa dikatakan sangat sederhana dan mudah. Larva ini tidak membutuhkan air, tidak membutuhkan lampu listrik, dan bahan kimia untuk merangsang pertumbuhannya.

Magot cenderung tetap hidup dalam masa berhari-hari tanpa bantuan air dan cahaya. Mereka hanya membutuhkan limbah seperti sisa makanan, terutama yang mengandung daging. Itu sebabnya, beternak magot sendiri bisa menjadi cara untuk menghemat pengeluaran bagi petani.

7. Mudah Diadopsi Oleh Masyarakat

Keunggulan pakan magot lainnya adalah produksi magot yang bisa diadopsi oleh orang lain. Masyarakat luas bisa memproduksi magot selama memiliki wadah untuk berkembang biak dan memasok makanannya, yakni berupa limbah.

8. Menekan Produksi Limbah

Pakan magot bisa menjaga kebersihan di sekitar lingkungan rumah. Magot hidup dengan baik hanya karena memakan sampah dapur, terutama daging dan sayuran. Limbah tersebut tidak akan terurai di alam, melainkan langsung dimakan oleh magot.

Jika memproduksi magot sendiri, hal ini akan menjadi keuntungan yang besar. Selain bisa dijadikan pakan dan vitamin untuk hewan, magot juga membuat limbah di alam berkurang dan jejak karbon metana akibat sampah dapur langsung musnah karena dimakan magot.

9. Mudah Didapatkan di Alam

Magot dengan tipe BSF atau black soldier fly bisa ditemukan di alam. BSF memiliki bentuk yang mirip sekali dengan tawon. Sebelum bermetamorfosis dengan sempurna untuk menjadi lalat dewasa, BSF adalah magot yang bisa digunakan untuk pakan ternak.

Sobat Mediatani bisa menemukan magot di antara sampah-sampah terutama di tumpukan organik. Mereka hidup setidaknya kurang dari 30 hari untuk dikatakan sebagai magot. Itu sebabnya, banyak yang beralih ke magot yang tadinya memberikan pelet sebagai pakan.

10. Mudah Dicerna dan Menyehatkan

Magot bukanlah pakan yang mengandung bahan kimia. Karena magot termasuk ke dalam mikroorganisme, maka ternak bisa mencerna magot dengan lebih mudah. Ternak juga menjadi lebih sehat karena tidak harus mengkonsumsi pakan berbahan kimia.

Dengan mengurangi pakan berbahan kimia, kondisi ternak jauh lebih sehat untuk dikonsumsi oleh manusia. Sebagai pakan ikan, magot menambah bobot ikan dalam waktu yang sangat singkat. Dengan begitu, masa panen juga jauh lebih cepat.

**

Banyaknya keunggulan pakan magot, membuat mikroorganisme ini unggul di kategori pakan. Magot kini menjadi bahan yang sering digunakan petani. Selain mudah didapat dengan harga murah, magot juga membantu petani untuk mempercepat masa panen dari ternak.

  • Bagikan