Mengenal Cokelat Pak Tani, Cokelat Premium dari Sigi

  • Bagikan
Sumber foto: hypeabis.com

Mediatani –  Indonesia punya banyak produk cokelat lokal yang kualitasnya tidak diragukan, salah satunya yaitu Coklat Pak Tani yang merupakan produsen coklat batangan pertama di Desa Omu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Usaha ini dibangun melalui Koperasi Agro Industri Omu yang dibentuk oleh Thomas. Coklat Pak Tani ini memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan produk serupa karena sejak tahap awal pembudidayaan telah memilih kakao dengan kualitas terbaik.

Mudah bagi Thomas untuk memperoleh biji kakao kualitas terbaik, sebab dia adalah seorang petani kakao yang paham betul bagaimana cara budidaya tanaman kakao.

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Thomas melabeli produknya dengan nama Coklat Pak Tani. Melalui proses yang cukup lama, Thomas belajar bagaimana cara mengolah cokelat dari hasil pelatihan yang telah dilakukannya.

Tanaman kakao, menurutnya, juga bisa membantu mengurangi risiko bencana alam. Ketika seseorang membeli coklat sigi, maka para petani kakao menjadi lebih bersemangat untuk membudidayakan tanaman kakao yang berperan sebagai pelindung Taman Nasional Lore Lindu.

“Hanya saja, saat ini tanaman kakao mulai ditinggalkan, karena produksinya terus menurun, terutama sejak bencana gempa yang menimpa Sigi. Karena gempa, struktur tanah berubah,” ujar Thomas dilansir dari laman kliktimes.com.

Selain itu, tanaman kakao juga rentan terhadap penyakit. Hal inilah yang menjadi alasan beberapa petani mulai beralih ke tanaman pangan, sehingga kemungkinan longsor kerap terjadi saat musim hujan.

Thomas dan teman-teman petaninya memproduksi coklat batang dengan cita rasa seperti dark chocolate. Rasanya tidak terlalu manis karena kandungan kakao di atas 70 persen dengan sedikit campuran gula dan susu.

Rasa manisnya pun bukan berasal dari gula pasir, tetapi dari gula aren dengan cita rasa yang beda. Selain itu, teksturnya juga unik seperti berpasir, sebab ampas dan lemak cokelat dimasukkan juga ke dalam campuran cokelat.

Demi mempertahankan cita rasa dan aromanya yang khas, Coklat Pak Tani baru akan memproses biji coklat tersebut ketika ada pesanan yang masuk.

Ke depannya, Thomas dan pihaknnya akan memproduksi cokelat batangan dalam ukuran yang lebih kecil tujuannya agar lebih terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain cokelat batangan, Coklat Pak Tani juga memproduksi coklat dalam bentuk bubuk dan wafer bersalut cokelat.

Terkait ini, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal mengemukakan bahwa kakao merupakan komoditas perkebunan yang menjadi unggulan di Sigi. Kurang lebih ada 11.500 kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya pada komoditas ini.

“Perannya sangat penting dalam perekonomian masyarakat sebagai sumber pendapatan, juga menciptakan lapangan kerja dalam usaha yang terkait dengan kakao. Karena, produksi kakao di tingkat rumah tangga pun makin berkembang,” ujar Rahmad Iqbal.

DTPHP Kabupaten Sigi berupaya untuk terus mendorong semangat para petani agar konsisten membudidayakan kakao secara lestari serta memberikan penyuluhan tentang cara membuat bibit sendiri. Dia berharap agar di kemudian hari perkebunan kakao ini mampu dikelola secara lebih modern.

Menurutnya, selama ini para petani menggunakan cara tradisional untuk mengelola perkebunan sedangkan teknologi dan inovasi dalam pengembangan kakao semakin hari semakin berkembang.

“Ke depannya kita perlu menggunakan mesin dan manajemen pengelolaan perkebunan kakao yang lebih modern,” ujar Iqbal.

Banyak para petani yang tidak melakukan hitungan bisnis dan menganalisis usaha taninya secara bisnis. Iqbal berharap agar mereka mengelola dengan memperhitungkan input produksi, serta penggunaan teknologi yang lebih baik agar capaian hasilnya juga baik, sehingga hidup mereka lebih sejahtera.

  • Bagikan