Mengenal Tahap dan Cara Budidaya Jamur Merang

  • Bagikan
Budidaya jamur merang

Mediatani – Kebutuhan akan jamur merang saat ini masih terbilang tinggi sehingga peluang usaha untuk budidaya jamur merang masih terbuka lebar. Potensi keuntungan dari budidaya jamur juga cukup menjanjikan dan cocok untuk dikembangkan, bahkan bagi pemula sekalipun.

Untuk menghasilkan jamur merang dengan kualitas yang bagus, tentu dibutuhkan proses dan tahapan yang tepat. Bagi Sobat Mediatani yang tertarik untuk mengembangkan bisnis ini, silakan ikuti ulasannya di bawah ini.

Tahap dan Cara Budidaya Jamur Merang

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang dibudidayakan di dataran rendah dengan menggunakan media tanam yang termasuk limbah. Bukan hanya kompos merang saja, tetapi juga media kompos lainnya.

Untuk membudidayakan jamur merang, ada beberapa tahap dan proses yang harus dilakukan. Berikut cara budidaya untuk jamur merang yang perlu dipahami:

1. Pembuatan Rumah Jamur atau Kumbung

Rumah jamur atau kumbung dibuat dari rangka besi berdinding plastik, rangka bambu dengan dinding dan atap plastik, atau rangka bambu dengan dinding daun nipah dan beratap plastik. Bisa juga menggunakan bangunan permanen. Ukuran kumbung ideal adalah 6x4x2,5 meter.

2. Fermentasi Media Tanam

Media tanam yang digunakan untuk menumbuhkan jamur merang terdiri dari limbah kapas dan jerami ditambah 3-5% kapur pertanian. Sementara perbandingannya adalah 2:1 atau 1:1. Bahan tersebut dicampur rata dan direndam air selama 2-3 jam atau bisa juga selama 24 jam.

Bahan tersebut kemudian diperas dan disusun menjadi timbunan kemudian ditutup selubung plastik untuk proses fermentasi selama 2-4 hari. Sementara jika menggunakan kompos jerami ditambahkan 1% kapur pertanian dan urea 1% kemudian difermentasi selama 6 hari.

3. Pembuatan Pembangkit Uap

Pembuatan pembangkit uap menggunakan dua tangki besar dengan kapasitas hingga 200 liter. Tangki kemudian disambung pipa bambu serta paralon dan terhubung ke kumbung. Pipa diberi lubang untuk mengeluarkan uap panas yang berasal dari air tangki yang telah dididihkan.

4. Pengisian Media Tanam dan Pasteurisasi

Jika proses fermentasi media tanam sudah selesai dilakukan, maka bahan kompos dimasukkan ke dalam rak-rak dengan ketinggian 15-20 cm. Uap panas dari tangki penguapan dimasukkan melalui pipa dengan suhu sekitar 70 derajat celcius selama 2-4 jam.

Selanjutnya, udara segar dibiarkan masuk agar suhu ruangan menjadi turun. Setelah suhunya 30-35 derajat celcius, maka media tanam tersebut siap untuk ditanami bibit jamur merang. Bibit jamur yang diperlukan sebesar 1-6% dari berat basah media tanam, tergantung strain bibit.

Tahap budidaya jamur merang selanjutnya adalah menebar bibit di seluruh permukaan media tanam. Kemudian, jendela dan pintu ditutup selama 3 hari dengan tetap mempertahankan suhu ruangannya agar miselium jamur tumbuh.

Setelah 8 hari setelah penanaman bibit maka diupayakan sinar matahari masuk. Tujuannya agar pembentukan primordia jamur bisa berlangsung cepat. Setelahnya, aliran udara yang segar sangat dibutuhkan untuk mempercepat terjadinya perubahan pada badan jamur.

5. Pengairan dan Penyiraman

Pada tahap ini Sobat Mediatani bisa melakukan penyiraman menggunakan sprayer di permukaan rak bedengan. Air yang digunakan untuk menyiram dicampur bahan urea sebanyak 2-3 sendok untuk kapasitas air 20 liter. Penyemprotan ini dilakukan ketika bedengan kering.

6. Tahap Pemeliharaan

Tahap ini dilakukan untuk menjaga suhu dan kelembaban udara di ruang budidaya jamur merang. Disarankan untuk dapat menjaga suhu di kisaran 30-35 derajat celcius dengan kelembaban sekitar 80-90%.

Selain menjaga suhu ruangan yang ideal, penting juga bagi Sobat Mediatani untuk membasmi atau membuang jamur-jamur liar yang tumbuh seperti type coprinus.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Dalam melakukan pengendalian OPT atau organisme pengganggu tumbuhan, perlu diupayakan kebersihan kumbung dengan beberapa cara seperti berikut ini:

  • Menjaga udara yang masuk maupun keluar dan sebaiknya tersaring.
  • Menggunakan foam atau keset yang setiap hari dibasahi 2% karbol atau 2% kloroks.
  • Membersihkan kumbung atau rumah jamur dari kotoran atau sisa merang dengan sterilisasi menggunakan larutan formalin 2% untuk penyemprotan.
  • Menggunakan baju bersih serta membersihkan tangan dan kaki.
  • Hindari akses keluar masuk kumbung secara terus menerus.
  • Segera buang kompos ataupun bibit jamur yang sudah jatuh ke tanah, media yang tercemar, kotoran, dan coprinus dalam wadah tertutup.
  • Lakukan pemetikan sesegera mungkin ketika ada jamur yang payungnya sudah berkembang, kemudian letakkan di keranjang bersih dan disimpan di wadah yang tertutup.
  • Perhatikan kebersihan pada saat melakukan penyiraman, memanen, serta membersihkan gulma yang mengganggu.

8. Panen dan Pasca Panen

Setelah penanaman bibit jamur, biasanya jamur akan mulai terlihat pada kurun waktu 15-25 hari. Perlu diingat bahwa pertumbuhan jamur merang ini tidak boleh mencapai ukuran maksimum, sehingga harus segera dipanen tepat waktu. Baik sebelum selaput robek atau tepat sesudahnya.

Pada saat pemanenan jamur, jamur diangkat dan dipelintir dengan hati-hati agar tidak merusak jamur yang tumbuh di sampingnya. Untuk waktu pemanenannya sendiri bisa dilakukan selama 20-30 hari dengan interval panen dua hari sekali.

Untuk tiap 45,7 kg jerami kering bisa didapatkan nilai BER atau keseluruhan produksi pada berat media substrat hingga 13,5 kg atau sekitar 29,54%.

Perlu diingat juga bahwa umur simpan untuk jamur merang ini sangat singkat sehingga dibutuhkan penanganan pasca panen seperti berikut ini:

  • Dibungkus menggunakan kain batis atau cheese cloth kemudian disimpan pada refrigerator dengan suhu 15 derajat celcius.
  • Jamur merang bisa dikemas menggunakan styrofoam dengan meletakkan es batu pada bagian dasar styrofoam.
  • Dikemas menggunakan wadah yang datar dengan alas daun pisang.
  • Jamur merang juga bisa dikonsumsi dalam bentuk kering, kaleng, asinan, serta pasta sehingga lebih awet.

**

Budidaya jamur merang bisa menjadi pilihan bisnis yang menarik dan menguntungkan karena kebutuhan akan jenis jamur ini masih terbilang tinggi. Agar hasil panen melimpah dan berkualitas, Sobat Mediatani bisa menerapkan cara pembudidayaan jamur merang yang telah diulas sebelumnya.

  • Bagikan