Mengenal Taro dan Cara Membudidayakannya

  • Bagikan
Tanaman talas ungu

Mediatani – Taro adalah salah satu jenis rasa minuman dan cemilan yang cukup populer akhir-akhir ini. Namun, apakah Sobat Mediatani tahu taro sebenarnya apa? Faktanya, banyak orang yang salah bahkan tidak tahu dari mana taro berasal.

Banyak orang yang mengira taro berasal dari ubi ungu, padahal kenyataannya taro terbuat dari talas ungu. Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai bagaimana cara menanam dan membudidayakan talas ungu. Cocok bagi Sobat Mediatani yang ingin membudidayakannya. Yuk, cari tahu!

Cara Pengolahan Taro

Setelah mengetahui bahwa taro adalah bahan yang terbuat dari talas ungu, mungkin Sobat Mediatani penasaran mengenai cara membuat taro. Cara pembuatan taro yaitu dengan mengukusnya dan menghaluskannya hingga memperoleh sari-sarinya.

Talas ungu

Namun, dalam mengolah talas ungu haruslah hati-hati. Getah pada talas dapat membuat kulit terasa gatal. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan sarung tangan dalam mengolah talas ungu hingga menjadi taro.

Cara Budidaya Talas Ungu

Sebenarnya, cara budidaya talas ungu sama seperti cara budidaya talas jenis lainnya. Namun, budidaya talas ungu ini dianggap lebih menjanjikan akhir-akhir ini karena banyak digunakan orang sebagai bahan untuk membuat taro. Adapun cara budidaya talas ungu antara lain adalah:

1. Menyiapkan Lahan

Hal pertama adalah mempersiapkan lahan untuk menanam talas ungu. Sebelum digunakan, lahan harus digemburkan terlebih dahulu sedalam 30 cm. Kemudian, diamkan lahan tersebut selama 3 hari. setelah tiga hari, ratakan kembali lahan tersebut dengan membuat gundukan tanah setinggi 20 cm.

2. Pembibitan Talas Ungu

Terdapat dua jenis bibit yang dapat digunakan dalam menanam talas ungu, yaitu bibit yang berasal dari tunas dan juga umbi. Jika berasal dari tunas, potonglah tunas kedua ataupun ketiga. Tunas tersebut biasanya berasal dari tanaman talas yang berusia 5 hingga 6 bulan.

Namun, jika bibit tunas berasal dari umbi, maka umbi yang telah dipanen disemaikan kembali selama 2 hingga 3 minggu. Nantinya, bibit yang sudah memiliki daun sebanyak 2 hingga 3 helai dapat dipindahkan ke lahan tanam.

3. Proses Perawatan Talas

Tahapan ini sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil panen talas nantinya. Dalam merawat talas, pastikan Sobat Mediatani rajin menyiraminya. Jika sedang musim kemarau, penyiraman harus dilakukan secara rutin sebanyak dua kali sehari.

Selain penyiraman, pemberian pupuk juga sangatlah diperlukan. Pemberian pupuk sudah bisa dilakukan ketika tanaman talas ungu sudah berusia 3 hingga 4 bulan. Sebaiknya, pupuk yang digunakan adalah pupuk kompos ataupun jenis pupuk organik lainnya.

4. Proses Pengendalian Hama

Ternyata tanaman takas juga sangat rentan terhadap hama. Hama seperti serangga, ulat, dan tikus seringkali menghambat pertumbuhan dari talas ungu. Oleh karena itu, Sobat Mediatani dapat menggunakan berbagai jenis pestisida untuk mencegah hama-hama tersebut.

5. Proses Panen

Setelah 5 hingga 7 bulan, talas ungu pun sudah dapat dipanen. Cara memanen talas ungu adalah menggali tanah di sekitar batang kemudian mencabut batangnya. Nantinya, setelah batang tercabut, akan terlihat umbi dari talas ungu.

Pisahkan umbi dengan batang talas ungu dengan memotongnya. Adapun panjang umbi yang dapat dipotong adalah sekitar 20 hingga 30 cm dari akar. Nantinya, umbi tersebutlah yang akan dibersihkan dan siap diolah menjadi taro karena memiliki warna ungu pada bagian dalam umbinya.

**

Seperti yang diketahui bahwa taro adalah salah satu hasil olahan dari talas. Karena permintaannya yang semakin tinggi, Sobat Mediatani dapat mencoba membudidayakan talas ungu sebagai ladang bisnis baru.

  • Bagikan