Mengenal Tauco, Bumbu Hasil Fermentasi Kedelai yang Bikin Masakan Jadi Mantap

  • Bagikan
Proses pembuatan tauco

Mediatani – Ada berbagai macam bumbu yang berasal dari tanaman herbal dan rempah-rempah untuk membuat makanan menjadi lezat. Namun, rasa masakan yang lezat ini juga bisa diperoleh dari hasil fermentasi, salah satunya adalah tauco.

Tauco merupakan hasil fermentasi dari kedelai untuk menghasilkan cita rasa asin yang khas pada suatu masakan. Biasanya, bumbu ini ditambahkan pada menu tumisan atau sambal, agar rasanya menjadi gurih dan lezat.

Pembuatan tauco ini menggunakan bahan baku berupa kedelai hitam atau bisa juga kedelai kuning. Namun, yang paling banyak digunakan adalah kedelai kuning.

Di Indonesia, tauco ini masih dibuat dengan cara yang tradisional. Kota asal yang juga dikenal sebagai daerah produsen tauco ini berada di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Bumbu ini juga yang menjadi alasan banyaknya wisatawan yang datang ke Cianjur.

Mengenal Tauco

Jika dilihat sekilas, bentuk tauco ini menyerupai pasta yang berwarna kekuningan dan menghasilkan aroma yang kuat. Menariknya, rasa asin yang dihasilkan lebih segar dan asam. Di Tiongkok, tauco ini disebut chiang, sedangkan di Korea Selatan dinamakan doenjang.

Meskipun keduanya tampak sama dan berasal dari fermentasi kedelai, tetapi kedua bumbu ini menghasilkan rasa yang sangat berbeda karena proses pembuatannya juga berbeda.

Penggunaan Tauco

Tauco selama ini digunakan sebagai penyedap berbagai jenis masakan, mulai dari tumis kangkung, genjer, soto Pekalongan dan masih banyak lagi.

Selain bisa menyedapkan rasa masakan, penggunaan bumbu ini juga menguatkan aroma untuk masakan kuah atau tumis. Sebab, aroma tauca ini pada dasarnya memang sangat khas dan kuat.

Bahkan, bumbu ini biasa dijadikan pengganti daging, karena teksturnya seperti daging cincang. Meski begitu, penggunaan bumbu ini disarankan sebagai saus pelengkap saja.

Cara pembuatan

Membuat tauco membutuhkan kesabaran karena proses cukup memakan waktu lama, yakni mencapai tiga bulan. Namun, bahan yang digunakan tidak begitu banyak, dimana bahan utamanya hanya berupa kacang kedelai. Berikut ini beberapa tahapan dalam pembuatan tauco :

1. Pemilihan kedelai

Memilih kedelai yang akan digunakan menjadi hal yang paling penting sebelum pembuatan dimulai. Karena dengan kedelai yang berkualitas, maka rasa yang dihasilkan juga akan lebih nikmat.

2. Penjemuran

Jika sudah memilih kedelai, selanjutnya lakukan proses penjemuran di bawah sinar matahari. Proses penjemuran ini memakan waktu kurang lebih satu minggu atau hingga kedelai benar-benar sudah dalam keadaan kering.

3. Penggilingan

Kedelai yang telah dikeringkan kemudian digiling menggunakan mesin pengiling. Kedelai yang melalui proses penggilingan ini memakan waktu selama dua jam hingga kulit dan biji sudah terpisah dengan baik.

4. Perebusan

Proses perebusan ini juga menghabiskan waktu cukup lama yaitu sekitar lima hingga enam jam. Ketika sudah direbus, tiris kedelai dan jemur kembali di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering.

5. Proses fermentasi

Jika kedelai sudah kering, diamkan di dalam ruangan dengan suhu tertentu dan tambahkan tepung. Biarkan kedelai terfermentasi sampai muncul jamur.

Agar proses fermentasi ini berhasil, tambahkan mikroba Aspergillus yaitu A.oryzae dan R. oligosporus. Penggunaan jenis mikroba ini dapat menghasilkan tauco yang berkualitas.

6. Pengasinan

Kedelai yang telah berjamur dipindahkan ke dalam gentong. Di sini merupakan tahap pengasinan karena kedelai dicampur dengan air garam dan dilanjutkan dengan pembumbuan lanjutan. Biarkan kedelai ini selama satu bulan sampai air yang dikandungnya benar-benar menyusut hingga kedelai siap digunakan.

  • Bagikan