Mediatani – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong agar Kabupaten Jeneponto menjadi sentra ternak berkualitas.
Hal ini diungkapkan SYL usai memantau pengembangan sapi kerbau siap jual yang memiliki bobot berat di atas rata-rata di Jeneponto.
“Saya ingin di semua desa di Jeneponto ada pertanian yang bisa berproduksi dua kali lipat. Saya juga minta agar jajaran kementan membantu semua proses pembangunan pertanian di daerah ini agar menjadi sektor pertanian dan peternakan untuk pemenuhan pangan dalam negeri dan ekspor,” katanya, belum lama ini, mengutip, Minggu (18/4/2021) dari laman Sindonews.com.
Kedatangan SYL di Kabupaten Jeneponto, tepatnya di Desa Bontomanai, Kecamatan Rumbia dalam rangka menghadiri kegiatan pelayanan ternak terpadu pada program prioritas sapi dan Kerbau komoditas andalan negeri (Sikomandan).
Selain ternak, kata SYL, Kementan juga akan mendorong sektor pertanian di Jeneponto.
Salah satunya dengan memberi bantuan berupa pengembangan kebun kopi, perkebunan pisang, bibit kuda dan anakan kerbau yang bisa dikembangkan untuk pemenuhan pasar nasional.
“Kementan akan mendorong perkebunan kopi, pisang, bibit kuda dan kerbau untuk Jeneponto. Sebab saya lihat hari ini Jeneponto makin baik dan sudah memperlihatkan tren yang bagus. Jadi tanaman padinya jalan, jagung jalan, sayur jalan dan buah buahan juga jalan,” ujar mantan Gubernur Sulsel dua periode ini.
Di samping itu, SYL juga berharap petani dan peternak Jeneponto mau menggunakan dana kredit usaha rakyat (KUR) pertanian sebagai kekuatan modal dalam menjalankan usaha tani yang jauh lebih baik.
“Pertanian di sini sudah bagus, kegiatan pertamanya tetap bertani namun pada kegitan keduanya masyarakat berternak. Nah ke depan kita akan tambah dengan berkebun. Artinya saya mau kalau kita buat kebun pisang 10 ribu pohon misalnya, itu harus ada ibu-ibu yang membuat industri kripik sampai tepung pisang”
“Karena itu kalian gunakanlah itu dana KUR. Insyaallah peternak akan maju, punya pakan sendiri, punya RPH sendiri dan punya produksi sendiri,” tuturnya.
Kementan Kucurkan KUR Rp 70 T untuk Kembangkan Porang dan Alpukat Pameling di Jatim
Selain Jeneponto, pengucuran KUR untuk pengembangan Porang dan Alpukat Pameling dilakukan di Jawa Timur.
Jatim diketahui mendapatkan kucuran pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp70 Trilliun dari Kementerian Pertanian.
Dana KUR itu digunakan untuk mengembangkan dua jenis tanaman, yakni tanaman porang dan alpukat pameling.
Melansir, Kamis (1/4/2021) dari laman surabaya.tribunnews.com, Selasa (30/3/2021), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke kebun Sanari, warga Desa Wonorejo, Lawang, Kabupaten Malang.
Kebun Sanari milik Sanari pun diketahui menjadi penggagas budidaya alpukat pameling.
Di sana, Khofifah melihat langsung tanaman induk alpukat pameling, hingga pembibitan alpukat pameling yang kini tengah dikembangkan.
Hal itu dilakukan Pemprov Jatim, karena tengah menginventarisir lahan, dan juga kemampuan pembibitan alpukat pameling untuk dikembangkan secara masif.
“Saya dua minggu lalu ditelfon Mentan. Kita diminta mengembangkan 2.000 hektar untuk disiapkan KUR. Yang disiapkan besar sekali, Rp 70 Trilliun. Pertama untuk porang kedua untuk alpukat pameling,” ujar Khofifah.
Dengan perencanaan itu, pihaknya pun diminta untuk menyusun perencanaan detailnya. Khofifah juga sudah menginventarisir pengembangan porang dan pemeling ini.
“Untuk porang, rencananya tanggal 6 April 2021 mendatang, penyaluran KUR untuk Porang akan diluncurkan di Madiun. Sedangkan untuk alpukat pameling, kita sudah ketemu lima Kabupaten. Tapi dari 2.000 hektar yang ditargetkan, baru dapat 32 hektar,” jelas Khofifah.
Lima kabupaten yang dimaksud itu ialah Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Malang, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Probolinggo…Baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)