Microgreens, Sayuran Mini Bergizi Tinggi

  • Bagikan
microgreens
microgreens

Mediatani – Masa pandemi yang melanda di hampir semua wilayah ini membuat sebagian besar masyarakat semakin gemar menekuni aktivitas berkebun. Akan tetapi, tak jarang juga orang mengalami kendala karena membutuhkan lahan.

Berkebun microgreen bisa menjadi solusi dari kendala lahan tersebut. Microgreen sangat tepat dikembangbiakkan di lahan sempit karena ukurannya kecil. Tanaman ini juga dapat diletakkan di luar ruang, di rumah kaca, atau di ruanhan manapun yang terkena sinar matahari.

Seperti namanya, microgreen adalah tanaman hijau memiliki ketinggian rata-rata 2,5-7,5 cm karena memang umurnya masih bayi. Pada umumnya, kecambah dipanen antara 2-7 hari. Namun, untuk microgreen ini, ia biasa dipanen antara 2-7 hari, saat daun sejati sudah muncul.

Sebelum populer di dunia kuliner seperti sekarang, microgreen ini telah lama diperkenalkan pertama kali di restoran California, yaitu pada tahun 1980-an.

Variasi jenis tumbuhan yang bisa dipanen dalam bentuk microgreen ini cukup banyak, seperti brokoli, kol, kembang kol, seledri, mentimun dan bawang bombay.

Selain itu, ada juga jenis kacang-kacangan seperti buncis dan lentil. Bahkan, serealia semacam beras, oat dan gandum pun bisa dijadikan tanaman microgreen.

Dibanding versi dewasanya, ciri khas dari microgreen ini adalah aroma dari tanaman yang cukup kuat. Kemudian rasa yang bervariasi dan teksturnya yang renyah membuatnya semakin diminati.

Meski ukurannya kecil, ternyata microgreen ini kaya akan nutrisi. Bahkan, menurut beberapa studi, gizinya 30 persen lebih tinggi ketimbang sayuran biasa. Microgreen banyak mengandung vitamin C, E, K, B1, dan karotenoid.

Cara Budidaya

Mudah sekali menumbuhkan microgreens di rumah. Yang hanya perlu disiapkan adalah benih sayur berkualitas, media tanam dan wadah apa saja. 

Media tanam ini bisa macam-macam. Tanah, cocopeat dan sekam bakar, rockwool, kapas, atau spons. Baik kalau kamu bisa memakai tanah yang dicampur dengan sekam bakar dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1.

Manfaatkan saja barang-barang bekas untuk menjadi wadah tanam microgreen. Kemasan plastik bekas bungkus kudapan ringan, gelas plastik, atau stirofoam bekas wadah makanan. Bagian dasarnya dibuatkan lubang agar air tidak tergenang.

Tebarkan benih di atas tanah dan taburkan lapisan tipis tanah di atasnya. Jika memakai media tanam selain tanah, tekan benih kira-kira setengah cm pada permukaan media tanam.

Apabila benih berukuran lebih besar, sebaiknua direndah terlebih  dahulu di dalam air hangat selama 3–5 jam untuk membantu mengaktifkan benih. Setelah benih disemai di tanah, semprot permukaan dengan air untuk melembabkannya.

Hal lain yang tak boleh terlupa adalah cahaya matahari yang cukup. Idealnya microgreen terpapar 12–16 jam sehari.

Cara menanamnya, isi kontainer dengan media tanam yang dipilih dan basahi tapi jangan sampai berlebihan. 

Benih akan mulai berkecambah dalam 2 hari. Teruskan proses perawatan hingga 10–14 hari, atau sampai microgreen tumbuh sekitar 5–10 sentimeter.

Ketika tingginya sudah 5–10 cm dengan daun kecil di pucuknya, microgreen sudah bisa dipanen. Cara memanennya, gunting microgreen pada bagian batang yang terdekat dengan media tanam. Setelah itu, cuci dan microgreen siap dikonsumsi.

  • Bagikan