Mediatani – Pelaku UMKM asal Sukabumi, Rani Meldiyani meyakini bahwa produk Indonesia masih bisa bersaing dengan produk luar negeri. Keyakinan itu membuatnya ingin berusaha untuk memajukan pangan produksi UMKM.
Perempuan yang sejak 2012 menggeluti olahan makanan berbahan sayur dan ikan ini terus berusaha berinovasi untuk menciptakan camilan sehat bernutrisi.
“Keyakinan kita satu, bahwa UMKM juga bisa menghadirkan makanan bernutrisi,” kata Rani.
Rani sendiri adalah salah satu pemenang kontes “Masterclass: Ikan vs Kopi” yang digelar oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) untuk mensukseskan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Lulusan pendidikan teknologi pangan ini pun menjelaskan, setiap orang dapat menikmati ikan sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan model penyajian yang tepat dan inovatif.
Karena itu, di kontes yang digelar oleh KKP itu, dia menciptakan menu olahan ikan bernama “Coffee Sea Pie” sebagai camilan yang dapat menjadi pendamping kopi.
Rani berharap para penikmat kopi juga bisa mencicipi ikan tuna, udang dan rumput laut di dalam produk Sea Pie yang diolah dengan menggunakan bumbu lokal.
Menurutnya, saat dirinya mendapat tantangan untuk menyandingkan kopi dengan ikan, hal yang ingin diciptakannya adalah makanan yang bukan hanya enak disandingkan dengan kopi tetapi juga memenuhi kebutuhan nutrisi konsumen sekaligus bisa dikonsumsi kapan saja dan dimana saja.
Alhasil, Rani berhasil menjadi terbaik kedua berkat produk “Coffee Sea Pie” itu dan melaju ke acara puncak yang selanjutnya digelar di Aceh pada 8 September 2021 lalu. Tetapi Rani batal mengikutinya karena mengalami gangguan kesehatan.
“Sayangnya saya tidak bisa ikut ke Aceh, tapi menjadi juara kedua dari 400-an peserta sudah membuat saya senang,” ujar Rani.
Meski gagal kembali ikut serta, Rani mengaku bersyukur karena bisa memperoleh banyak pelajaran baru selama mengikuti kontes “Masterclass: Ikan vs Kopi”.
Terlebih sejak masuk 10 besar, dia mendapat kesempatan untuk mengikuti kelas pendampingan dari para master dan pelatihan membuat kue dan pastry dari Master Yongki, lalu materi fotografi dan marketing serta manajemen finansial.
“Dari kompetisi ini banyak hal baru yang saya pelajari karena diberikan kesempatan untuk bertemu dengan para master dari setiap bidangnya yang dibutuhkan untuk membangun usaha saya ke depan,”tambah Rani.
Sementara Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti mengatakan kreatifitas Rani membuat “Coffee Sea Pie” itu bisa menjadi cara baru untuk menikmati ikan tuna.
Dengan inovasi tersebut, terbukti bahwa produk kelautan dan perikanan juga bisa dinikmati sebagai camilan di kala pagi, siang maupun sore bersama kopi, teh atau bahkan susu.
“Coffee Sea Pie ini menunjukkan pada kita bahwa ikan tuna bisa lho diolah jadi camilan dan jadi teman nongkrong sambil ngopi,” kata Artati saat mengapresiasi produk tersebut.