Pemkab Lebak Lampaui Target Pelelangan Bibit Kerbau dan Sapi

  • Bagikan
Aktivitas Peternak kerbau/Via Infobanten.id/IST

Mediatani – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten tercatat melampaui target dalam pelelangan bibit kerbau dan sapi melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banten.

“Kita tahun 2020 target lelang 20 ekor, namun terealisasi 30 ekor bibit sapi dan kerbau,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Teguh di Lebak, Sabtu, (20/3/2021), mengutip, Rabu (24/3/2021) dari situs akurat.co.

Pemerintah Kabupaten Lebak sendiri, memiliki aset daerah berupa pembibitan kerbau dan sapi untuk menyediakan bibit unggul dan berkualitas sehingga populasi hewan besar meningkat.

Pembibitan ternak itu pun sebagai upaya mendorong masyarakat mengembangkan usaha peternakan kerbau dan sapi menjadikan pendapatan ekonomi tetap, sebab selama ini usaha peternakan hewan besar hanya dijadikan usaha sampingan atau tabungan.

Padahal, kata dia, Kabupaten Lebak bisa menjadikan daerah swasembada daging ternak besar, karena didukung lahan pakan dengan rerumputan yang begitu luas.

Selain itu pula, usaha peternakan kerbau dan sapi dinilai mampu meningkatkan ekonomi bagi masyarakat setempat. Saat ini, harga ternak hewan besar di pasaran relatif baik yang dipatok berkisar antara Rp20-35 juta/ekor.

Karena itu, pemerintah daerah menyediakan bibit unggul dan berkualitas agar populasi kerbau dan sapi meningkat. Namun, masyarakat memiliki bibit kerbau dan sapi yang unggul dan berkualitas itu harus mengikuti lelang secara elektronika melalui KPKNL Banten.

“Kita secara mekanisme tetap harus lelang melalui KPKNL Banten, karena aset daerah itu,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, pihaknya melakukan pelelangan bibit kerbau dan sapi baru kali pertama dan tahun 2021 sudah disiapkan hingga mencapai 30-40 ekor.

Pengembangan pembibitan kerbau dan sapi itu, karena para peternak mengalami kesulitan bibit unggul, sehingga berdampak terhadap menurunnya populasi hewan besar.

Dengan demikian, pemerintah Kabupaten Lebak menyediakan bibit unggul untuk memenuhi permintaan ternak masyarakat. Saat ini, jumlah populasi kerbau dan sapi yang dikelola UPTD Pembibitan sebanyak 105 ekor dan setiap hari diberikan pakan kosentrat dan rumput gajah.

“Kami optimis bahwa dengan mencetak bibit unggul dapat meningkatkan jumlah populasi kerbau dan sapi sehingga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” ujarnya, menjelaskan.

Pemkab Lebak Optimis Jadi Sentra Penghasil Sapi Peranakan Ongol

Sebelumnya, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten juga menyatakan sikap optimisnya bahwa bakal menjadikan daerahnya sebagai sentra penghasil ternak sapi jenis peranakan ongol (PO) untuk mendukung swasembada daging. Juga menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Kita mencetak bibit unggul sapi jenis PO untuk pengembangan ternak hewan besar itu,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Kabupaten Lebak Teguh di Lebak, Sabtu (20/3/2021) yang dikutip mediatani.co, Minggu (21/3/2021) dari situs berita banten.antaranews.com.

Budidaya ternak sapi di Kabupaten Lebak dinilai berhasil sejak digulirkannya program sentra peternakan rakyat (SPR) pada 2015 lalu oleh pemerintah setempat guna mendukung swasembada daging dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Melalui SPR itu, kini para kelompok peternak mendapat bantuan bibit sapi hidup untuk dikembangkan agar populasinya meningkat.S Sekarangini, kata dia, jumlah populasi sapi jenis PO di atas 2.000 ekor dan memberikan kontribusi kebutuhan konsumsi daging untuk warga Kabupaten Lebak.

“Kami minta peternak terus mengembangkan budidaya ternak sapi jenis PO untuk memenuhi permintaan konsumen dari Tangerang, Bogor, Jakarta dan Bekasi,” jelas dia.

Menurut dia, saat ini, UPTD Pembibitan telah mencetak bibit sapi unggul jenis PO dengan jumlah puluhan ekor dan bobot berat mencapai tujuh kuintal/ekor, sedangkan harga di pasaran berkisar Rp20-40 juta/ekor.

Bibit sapi unggul itu, ujar dia, nantinya oleh pemerintah daerah akan disebar ke kelompok-kelompok peternakan masyarakat. Selain itu juga pemerintah daerah mengoptimalkan inseminasi buatan (IB) agar dapat melahirkan keturunan untuk satu betina bisa bertambah satu ekor anak/tahun. Baca selengkapnya di sini. (*)

  • Bagikan