Pemprov DKI Pastikan 10 Kebutuhan Pangan Jelang Ramadan Terpenuhi

  • Bagikan
Ilustrasi. Pedagan tengah menjual bahan pangan di pasar/IST

Mediatani – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, sebagaimana melansir, Jumat (19/3/2021) dari laman kompas.com, memastikan bahwa kebutuhan 10 pangan strategis jelang Ramadan 2021 terpenuhi.

“Bahkan beras, gula pasir, minyak goreng tersedia cukup melimpah,” ucap Suharini melalui keterangan tertulis, Jumat (19/3/2021), melansir kompas.com.

Suharini merinci, kebutuhan stok pangan di Jakarta seperti beras selama satu bulan ke depan sebesar 82.334 ton dan tersedia 305.313 ton, kebutuhan bawang merah 2.484 ton dan tersedia 2.844 ton, kebutuhan bawang putih 1.563 ton dan tersedia 1.747 ton.

Kemudia untuk kebutuhan cabai merah keriting 2.095 ton dan tersedia 2.117 ton, kebutuhan cabai rawit merah 1.375 ton dan tersedia 1.406 ton, kebutuhan daging sapi 1.965 ton dan tersedia 15.064 ton, kebutuhan daging ayam 8.901 ton dan tersedia 8.900 ton.

Lalu untuk kebutuhan telur ayam sebesar 7.399 ton yang tersedia 8.218 ton, kebutuhan gula pasir 4.239 ton tersedia 11.184 ton, kebutuhan minyak goreng 7.963 ton tersedia 24.121 ton.

“Berdasarkan data di atas, semua stok pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadhan,” kata Suharini.

Oleh karenanya, Suharini mengimbau agar masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan pangan menjelang bulan puasa. Selain memastikan ketersediaan bahan pangan, Suharini mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, DPPKUM, dan Bulog untuk pelaksanaan gelar pangan murah.

Dinas KPKP DKI Jakarta juga akan menggelar operasi pasar guna meringankan beban masyarakat jika terjadi kenaikan harga pangan.

Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Jakbar Uji Komoditas Pangan di 5 Pasar

Sementara itu, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan Jakarta Barat menggelar uji mutu komoditas pangan di lima pasar tradisional di Jakarta Barat pada Selasa (16/3/2021), lalu. Lima pasar itu di antaranya Pasar Grogol, Pasar Tomang Barat, Pasar Duta Mas, Pasar Jelambar Polri, dan Pasar Timbul Barat.

Alhasil, seluruh sampel yang diuji itu bebas formalin dan zat lainnya. “Hasil uji di kelima pasar, semua sampel negatif mengandung pestisida, formalin, zat pewarna, dan zat eber,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan Jakarta Barat Iwan Indrianto, melansir, Jumat (19/3/2021) dari laman kompas.com.

Adapun komoditas yang diuji itu terdiri dari komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan. “Kami ambil sampel dari komoditas yang memang banyak dikonsumsi oleh masyarakat,” jelas Iwan.

Sampel tersebut kemudian diuji di mobil laboratorium keliling yang dihadirkan di Pasar Tomang Barat. Oleh karena itu, sampel dari empat pasar lainnya dibawa ke Pasar Tomang Barat.

“Kami ada tiga mobil untuk uji komoditas, satu mobil untuk satu jenis komoditas. Jadi ada untuk komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan,” kata Iwan.

Ditambahkan Iwan, di Pasar Tomang Barat, sekira 30 sampel komoditas pertanian, delapan sampel komoditas peternakan, dan 19 sampel perikanan yang diambil.

Di Pasar Grogol, pihaknya mengambil 24 sampel komoditas pertanian, delapan sampel komoditas peternakan, dan 19 sampel perikanan. Lalu, di Pasar Jelambar Polri diambil 24 sampel komoditas pertanian, delapan sampel komoditas peternakan, dan 20 sampel perikanan.

Sementara di Pasar Duta Mas, diambil 24 sampel komoditas pertanian, delapan sampel komoditas peternakan, dan 19 sampel perikanan. Dan, 24 sampel komoditas pertanian, delapan sampel komoditas peternakan, dan 19 sampel perikanan diambil di Pasar Timbul Barat.

“Totalnya ada 262 sampel, tingkat keamanan 100 persen,” kata Iwan.

Iwan mengungkapkan bahwa kegiatan itu nantinya akan dilaksanakan secara rutin. “Ini kami lakukan untuk memberikan jaminan keamanan pangan pada produk yang di pasarkan,” ujar Iwan.

Uji mutu komoditas ini akan dilakukan di pasar lain di seluruh Jakarta. Sementara di Jakarta Barat, pengujian akan dilanjutkan di Pasar Meruya Ilir, Pasar Pos Pengumben, Pasar Kedoya, dan Pasar Slipi pada 22 Maret 2021. (*)

  • Bagikan