Mediatani – Dalam upaya untuk mengembangkan sektor pertanian di Indonesia, setiap pemimpin daerah punya cara dan strateginya masing-masing.
Ada yang memilih untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertaniannya, menambah bantuan diantaranya bibit dan pupuk, meningkatkan sarana dan prasarana pertanian dan juga ada yang memilih untuk membuat inovasi terhadap pengembangkan kampung hortikultura.
Dilansir dari laman suara.com, Pemerintah Provinsi Lampung dalam upayanya meningkatkan produksi hasil pertanian di desa-desa, memilih untuk mengembangkan program kampung hortikultura.
Di daerah tersebut, sudah ada beberapa kampung hortikultura yang telah didirikan, diantaranya adalah kampung manggis yang terletak di Tanggamus dan kampung pisang yang berlokasi di Lampung Barat.
Terkait hal ini, Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi menyampaikan bahwa upaya pemerintah dalam mengembangkan kampung hortikultura ini akan terus ditambah hingga tersedia di berbagai kabupaten.
“Kemungkinan ke depan juga akan tambah kampung hortikultura seperti kampung pisang karena sudah mulai banyak yang berkoorporasi dengan perusahaan, Gapoktan ataupun dengan koperasi,” ungkapnya, dikutip dari laman berita Antara pada Sabtu (18/12/2021).
Kusnardi menambahkan bahwa konsep dari kerja sama yang dilakukan antara koperasi dengan para petani serta perusahaan pun akan terus dikembangkan. Hal ini dimaksudkan agar kesejahteraan para petani dan masyarakat sekitar yang ada di desa hortikultura bisa terjaga.
“Korporasi pertanian ini akan terus dilakukan, sebab perusahaan akan jadi offtaker dan petani hanya fokus pada peningkatan kualitas produksi,” ujar Kusnardi.
Sementara itu, data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung menunjukkan bahwa potensi dari komoditas hortikultura yang ada di Lampung ditahun 2020 untuk komoditas nanas tercatat mampu memproduksi buah nanas yaitu sebanyak kurang lebih 6.625.875,83 kuintal.
Sedangkan di tahun yang sama untuk produksi komoditas manggis tercatat kurang lebih sebanyak 40.565 kuintal dengan Kabupaten Tanggamus yang memiliki produktivitas paling tertinggi. Untuk produksi pisang di tahun 2020 kurang lebih sebanyak 12.089.556 kuintal.
Pada triwulan pertama di tahun 2021, Provinsi Lampung yang menjadi salah satu penghasil komoditas pertanian tercatat telah melakukan ekspor pertanian hingga mencapai Rp 5,6 triliun. Sementara untuk ekspor produk buah segar salah satunya pisang telah menyumbang devisa terbesar kedua atau sekitar Rp 204 miliar.
Selain menggalakkan pengembangan kampung hortikultura, pemerintah Provinsi Lampung juga diketahui telah mengkampanyekan Gerakan Kemandirian Pangan sejak tahun 2019 yang lalu.
Dalam Gerakan Kemandirian Pangan ini, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim atau akrab disapa Nunik mengatakan gerakan kemandirian pangan ini merupakan langkah untuk menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Lampung yang salah satunya disumbang dari belanja rumah tangga.
Untuk mengatasi hal tersebut, Nunik mengimabu kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk memproduksi sendiri kebutuhan rumah tangganya terkhusus komoditas cabai yang dinilai menyedot paling tinggi keuangan rumah tangga.