Pengadaan Pakan NTT Habiskan Rp 1,1 Triliun Setiap Tahun, Pemprov Segera Bangun Pabrik Pakan

  • Bagikan
Bahan baku pakan ternak.

Mediatani – Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi yang berhasil memenuhi kebutuhan daging nasional. Meski demikian, hal itu berbanding lurus dengan kebutuhan pakan ternak yang menghabiskan dana yang cukup besar.

Dilansir dari Antara, Jumat, (17/11), Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pemerintah provinsi mengeluarkan dana sebesar Rp1,1 triliun setiap tahunnya untuk pengadaan pakan bagi ternak ayam dan babi di NTT.

Besarnya alokasi dana tersebut karena tidak adanya pabrik pakan ternak di daerah itu. Adapun sebab tidak adanya pabrik pakan ternak, menurut Viktor, karena tidak adanya bahan baku untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak di NTT yang setiap tahun mencapai hingga 200 ribu ton.

Padahal, NTT sebenarnya memiliki potensi yang melimpah untuk menghasilkan bahan baku pakan ternak ayam dan babi, seperti jagung, tepung ikan, dan protein lainnya
yang belum dikembangkan secara maksimal.

Oleh karena itu, pemerintah provinsi mencanangkan program Tanam Jagung Panen Sapi untuk dapat memasok kebutuhan bahan baku pakan ternak. Selain itu, tentunya juga memberi keuntungan bagi petani setempat.

Pembangunan Pabrik Pakan

Sejalan dengan itu, pemprov juga sedang dalam tahap melakukan persiapan untuk membangun pabrik pakan ternak di Pulau Timor guna mendukung program pembangunan sektor peternakan di daerah itu.

“Tim penyusun studi kelayakan pembangunan pabrik industri pakan ternak sedang melakukan persiapan dan dipastikan rencana itu direalisasikan pada 2021,” kata Gubernur Viktor Bungtilu dilansir dari Republika, Kamis (26/11).

Ia mengatakan bahan baku yang akan digunakan dalam proses pembuatan pakan ternak itu nantinya, yaitu bahan dasar jagung, marungga, dan limbah ikan yang akan diolah menjadi tepung ikan.

Menurut Viktor, apabila semua rangkaian penyediaan bahan baku telah dilakukan dengan baik, maka proses pembangunan pabrik sudah bisa dilakukan yang perlu didukung dengan kajian bisnisnya.

“Begitu persediaan bahan bakunya sudah ada, rantai nilainya sudah ada, data hasil penelitiannya cukup, ukuran bisnisnya ada, berarti pabrik pakan ternak di NTT sudah bisa dibangun”, ungkap Gubernur Viktor.

Viktor menambahkan bahwa harus ada uplai bahan baku yang pasti untuk mendukung pabrik ini sehingga pabrik bisa beroperasi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di provinsi berbasis kepulauan ini.

“Pabrik ini bisa jalan kalau ada suplai yang mendukung. Pengusaha yang akan bekerja sama harus memperhatikan dengan benar sehingga ada kejelasan dan pabrik ini nantinya berjalan dengan baik,” kata Viktor.

Dia berharap dalam program pembangunan pabrik pakan ternak ini, pengusaha yang terlibat adalah pelaku usaha setempat sehingga pertumbuhan perekonomian di setempat juga ikut meningkat.

Viktor juga merencanakan apabila NTT sudah mampu menyediakan pakan ternak ayam dan babi, maka selanjutnya akan memproduksi pakan Ikan.

“Pakan ternak ayam dan babi berbeda dengan ikan. Jenis ikan kerapu membutuhkan limbah ikan segar, karena kerapu merupakan jenis ikan yang mewah sehingga perlu didukung bahan baku untuk produksi pakan yang baik pula,” tegasnya.

  • Bagikan