Mediatani – Pengurus Perhimpunan Remaja Mesjid Al-Hidayah (Prisma) yang terletak di Perumahan Purnawirawan Kopassus, Sukatani, Tapos Depok melakukan kunjungan ke Pesantren Al- Ittifaq yang berlokasi di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Dilansir dari Republika.co.id, Kunjungan yang dilaksanakan pada hari Sabtu (12/6) ini dalam rangka mengikuti pembelajaran agribisnis yang diselenggarakan oleh pesantren Al-Ittifaq. Kegiatan ini berlangsung pada pukul 11.00 WIB yang dimulai dengan sambutan oleh Ustadz Anwar Mustiawan selaku Kepala Koperasi Agribisnis Pesantren Al-Ittifaq.
“Ada 127 item sayuran dan buah-buahan di Pesanren Al-Ittifaq, dan beberapa di antaranya impor benih dari Belanda dan Jepang,” kata Ustadz Anwar dalam keterangannya yang dirilis oleh Republika.co.id.
Ustadz Anwar juga menambahkan bahwa salah satu dari keunggulan agribisnis yang ada di Pesantren Al-Ittifaq ini yaitu pemanfaatan dan penerapan teknologi yang tidak kalah canggih dibanding dengan para petani yang ada di negara maju. Salah satunya mereka menggunakan sistem Internet of Things atau yang sering kita sebut IoT.
IoT ini merupakan sebuah gagasan yang di mana objek tertentu memiliki kemampuan untuk bisa berkomunikasi satu dengan yang lainnya sebagai bagian dari satu kesatuan sistem terpadu menggunakan jaringan internet sebagai penghubung tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
Terkait hal ini, Ja’far selaku perwakilan dari Pengurus DKM Al-Hidayah menyampaikan bahwa maksud dari kedatangan rombongannya ke pesantren Al-Ittifaq ini adalah untuk menimba ilmu dan diharapkan bisa diterapkan dan dikembangkan di Masjid Al-Hidayah dan juga untuk masyarakat sekitarnya.
Setelah Dzuhur, rombongan Prisma lalu di ajak untuk berkeliling menyusuri beberapa spot yang digunakan untuk bercocok tanam. Mereka diajak melihat tempat bercocok tanam manual, hidroponik, dan juga kombinasi di antara keduanya.
Selain itu, rombongan prisma juga diajak melihat Greenhouse atau Glasshouse, teknologi untuk bercocok tanam yang terdiri dari structural design, atap dan penutup, serta environment control yang terus dikembangkan sebagai tumpuan pertanian modern.
Selfie Fauzia selaku pemandu rombongan dari Prisma ini menjelaskan bahwa Pesantren Al-Ittifaq telah bekerjasama dengan 49 pesantren di seluruh Indonesia untuk pengembangan green house dan penerapan sistem IoT.
“Selanjutnya masih ada kurang lebih 98 kelompok petani yang juga turut tergabung,” jelas Selfie Fauzia sembari berkeliling bersama rombongan.
Selain itu, Pesantren Al-Ittifaq ini juga telah berkerja sama dengan Bank Indonesia dan juga beberapa kementerian seperti kementerian pertanian serta kementrian perindustrian. Menurutnya, bukan cuma sayuran dan buah saja yang telah dikelola di pesantren Al-Ittifaq, tetapi ada pula pengelolaan biji kopi menjadi kopi serbuk.
Sementara itu, H Yussyahrizal salah satu rombongan DKM Al Hidayah menyampaikan bahwa pada kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh Pengurus Perhimpunan Remaja Mesjid Al-Hidayah ini semua pesertanya harus mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan.
Tujuan dari kegiatan ini, menurut Alvinsyah Ginartra selaku Ketua Prisma, adalah diharapkan para anggota Prisma menjadi termotivasi untuk lebih kreatif lagi serta senantiasa untuk mau menggali potensi dirinya.
Terpisah, hal yang senada juga disampaikan oleh H Trihadi Deritanto selaku Ketua DKM Al-Hidayah yang menyampaikan bahwa Pengurus Masjid Al-Hidayah akan terus berupaya supaya para remajanya menjadi lebih antusias untuk berkiprah dalam berbagai kegiatan di masjid.
“Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan yang tersedia baik di pekarangan masjid maupun pekarangan rumah agar bisa bernilai ekonomis,” pungkas H Trihadi Deritanto.