Peringati Hari Bhayangkara, Kapolda dan Bupati Gowa Tanam Seribu Pohon di Tombolopao

  • Bagikan
Sumber foto: tribunnews.com

Mediatani – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara yang ke-75 tahun, Polda Sulawesi Selatan bersama Pemerintah Kabupaten Gowa melakukan penanaman pohon di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo Pao.

Dilansir dari sindonews.com, Irjen Pol Merdisyam selaku Kapolda Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa sebanyak seribu bibit dari berbagai jenis pohon ditanam pada kegiatan ini. Diantaranya adalah bibit pohon cemara, ebony, alpukat dan juga pete.

Selain untuk memperingari hari Bahayangkara, kegiatan penanaman pohon yang berlangsung pada hari Jumat (25/6) ini menurut Kapolda sekaligus sebagai kontribusi dari Polri dalam rangka menjaga kelestarian alam. Menurut Kapolda, alam menjadi bagian yang sangat penting dalam hidup manusia.

“Pohon memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan yang berlangsung di bumi ini. Satu pohon bisa menghasilkan 130 kg oksigen dan menyerap karbon dioksida sebanyak 1 ton,” kata Kapolda.

Lebih lanjut, Kapolda mengatakan bahwa penanaman pohon ini juga sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak buruk dari terjadinya bencana alam, diantaranya adalah banjir dan tanah longsor. Hal ini diyakini karena pohon mampu mengatur aliran air dan menjaga tanah dari ancaman longsor dan abrasi.

“Ketika kita menanam pohon, kita sedang menamakan satu harapan, menanamkan do’a, semuanya untuk kelanjutan dan keberlangsungan hidup generasi yang akan datang,” tandasnya.

Sementara itu, Adnan Purichta Ichsan selaku Bupati Gowa menyampaikan apresiasinya terkait kegiatan yang diusung oleh Polda Sulawesi Selatan ini. Bupati Adnan menilai bahwa kegiatan penanaman pohon kali ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga dan juga melestarikan hutan. Bupati Adnan meyakini bahwa kegiatan penanaman pohon ini akan memiliki dampak untuk masyarakat Gowa terutama dalam ketersediaan air di masa yang akan datang.

Menurut Bupati Adnan, lokasi penanaman pohon ini merupakan penyuplai air ke Bili-bili. Sementara yang kita ketahui bahwa air dari Bendungan Bili-bili ini seluruhnya akan dimanfaatkan untuk masyarakat Gowa pada khusunya. Oleh sebab itu, ketika hutan ini tidak bisa dijaga dengan baik, maka pastilah yang merasakan dampak buruknya adalah masyarakat Gowa dan Makassar itu sendiri.

Tetapi meskipun demikian, menurut Adnan, kegiatan penanaman pohon ini tidak hanya menjadi bagian dari melestarikan hutan, akan tetapi juga dapat dinilai sebagai ibadah. Sebab hasil dari penanaman pohon ini akan dirasakan oleh para generasi yang akan datang.

Oleh sebab itu, Bupati Adnan berharap agar pohon yang telah ditanam pada kegiatan kali ini mampu dijaga dan dipelihara, sehingga pohon tersebut bisa tumbuh dengan baik dan juga manfaatnya bisa dirasakan oleh anak cucu di masa yang akan datang.

“Pohon yang kita tanam ini Insya Allah akan menghasilkan air, oksigen yang akan kita hirup untuk anak cucu dan keponakan kita di masa yang akan datang,” jelas Bupati Adnan.

Sekadar informasi, dalam kegiatan penanaman seribu pohon dan bakti sosial kali ini turut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Gowa, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gowa, Kamsina, Priska Paramita Adnan selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Gowa dan sejumlah Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup (Pemkab) Gowa.

Pada kegiatan penanaman pohon kali ini, masyarakat Gowa terlihat sangat antusias. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang ikut hadir dan juga ikut terlibat dalam kegiatan kali ini. Diharapkan kedepannya semakin banyak kegiatan yang bermanfaat seperti ini.

  • Bagikan