Pertama di Jogja, Warung Soto ini Manjakan Pengunjung dengan Terapi Ikan

  • Bagikan
Sumber foto: urbanasia.com

Mediatani – Ada yang beda dari warung soto Cokro Kembang, Sleman, Yogyakarta. Di warung yang beralamat di Jalan Ngaglik Sawahan Lor Wedomartani ini, kita bisa menikmati kuliner soto sambil terapi ikan.

Di warung yang luasnya lebih dari 2.000 meter persegi ini, terdapat kursi dan meja makan yang ditata rapi di dalam kolam. Para pengunjung bisa duduk menyantap soto khas dengan kaki yang dikelilingi oleh ikan-ikan terapi.

Pengunjung yang makan soto harus telanjang kaki dan nyemplung ke kolam yang dalamnya sekitar 10-30 cm. Kolam ini masih aman untuk anak balita yang ingin bermain air di sini.

Susanto (59), pemilik warung unik ini, menyediakan dua kolam khusus untuk area makan. Kolam pertama adalah kolam yang diisi dengan ikan nila dan sedikit ikan terapi. Sedangkan kolam kedua dijadikan kolam khusus yang diisi oleh ikan terapi.

“Kalau yang di kolam belakang [khusus terapi], orang makan sambil kakinya digelitikin ikan terapi,” ungkap Susanto dilansir dari laman Harianjogja.com (Solopos Media Group).

Hingga saat ini, Susanto telah menambah beberapa kolam di bagian belakang, termasuk juga kolam tangkap ikan untuk anak-anak. Di kolam ini, anak-anak cukup membayar 1o ribu untuk bisa menangkap ikan menggunakan jaring yang sudah disiapkan, sepuasnya.

Ide membuat warung unik ini muncul begitu saja dalam pikirannya. Menurutnya, konsep seperti ini belum ada di Jogja. Hal inilah yang membuatnya memberanikan diri untuk memanfaatkan lahannya untuk dibangun warung soto dalam kolam.

“Kalau warung yang dikelilingi aquarium di kanan kiri atau atasnya kan banyak. Kalau [warung makan] di dalam kolam seperti ini kan belum ada. Maka kita berani memunculkan sesuatu yang baru,” kata Susanto.

Warung unik ini sempat viral di penghujung tahun 2019, tetapi kemudian terpuruk ketika pandemi Covid-19 melanda. Kini, warung ini berhasil bangkit kembali.

Susanto mengungkapkan bahwa konsep makan di dalam kolam seperti ini, banyak manfaatnya. Selain menikmati santapan soto, kita juga bisa menikmati sensasi gelitik ikan sekaligus berwisata dan refreshing.

Susanto mengakui bahwa soto yang dijualnya merupakan hasil racikan dan masakannya sendiri. Karena takaran yang tidak pernah berubah, ia berhasil mempertahankan kualitas rasanya.

Untuk masalah kebersihan air kolam, Susanto mengungkapkan bahwa setiap dua hari sekali dirinya selalu menguras air di kolam agar kondisinya tetap bersih.

Susanto juga menyediakan area khusus di bagian sisi selatan untuk pengunjung yang tidak ingin makan di dalam kolam. Suasana pada area ini yaitu menggunakan properti lawasan seperti jendela tempo dulu, kayu kandang sapi dan properti jadul lainnya.

Untuk harga makanannya, tak perlu khawatir. Cukup dengan uang Rp. 20.000, para pengunjung sudah dapat menikmati satu mangkok soto daging, segelas air dan mendoan hangat. Bahkan ada minuman es teh gratis bagi pengunjung yang datang pada hari Jumat.

  • Bagikan