Aren termasuk tanaman serbaguna yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan. Bagian daun aren bisa digunakan untuk pembungkus, buahnya untuk dikonsumsi, nira bisa digunakan sebagai bahan baku gula, batangnya untuk pembuatan perkakas, dan akarnya pun bisa digunakan sebagai obat herbal.
Dengan banyaknya kegunaan dari tanaman aren tersebut, menjadi inspirasi petani untuk membudidayakannya. Dalam membudidayakan aren, anda harus memahami syarat tumbuhnya terlebih dahulu. Para petani aren sukses telah membuktikan bahwa aren bisa tumbuh dengan baik pada iklim sedang dan basah.
Banyak petani inspiratif yang berbagai ilmu mengenai budidaya aren tersebut. Aren bisa tumbuh dengan sangat baik pada daerah dengan ketinggian 500-800 mdpl. Sementara untuk curah hujannya, aren sebaiknya ditanam pada saat curah hujan sekitar 1200 mm/tahun. Dalam melakukan budidaya aren, anda harus telaten dalam pengendalian hama, penyakit tanaman, dan juga pencegahan gulma. Hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah. Pasalnya, dengan adanya berbagai masalah tanaman tersebut, aren tidak bisa tumbuh dengan baik.
Petani Aren Sukses
Budidaya aren menjadi prospek usaha yang menjanjikan. Anda bahkan bisa berpenghasilan 1 juta per bulannya. Adapun caranya yaitu dengan menanam aren dengan jarak 4 x 8 m. Aren akan mulai produksi saat berumur 7-8 tahun. Satu pohon aren bisa menghasilkan nira dengan rata-rata 10 liter yang bisa diolah menjadi 1,2 kg gula aren. Apabila anda menanam aren tersebut pada dataran tinggi, hasilnya akan dua kalipatnya. Untuk bisa berpenghasilan 1 juta per bulan, anda tanam aren sebanyak 200 pohon. Tanam 200 pohon aren dalam lahan seluas 6.400 m2.
Dengan luas lahan tersebut, anda bisa melakukan perhitungan 200 pohon aren x 50% x 1,2 kg gula x Rp. 18.000 yang akan berjumlah Rp. 2.160.000/hari. Hasil tersebut dikurangi biaya pekerja serta biaya produksi, maksimal 50%. Jadi Rp. 2.160.000 dibagi 2 sehingga menjadi Rp. 1.080.000/hari. Hasil ini adalah penghasilan bersih budidaya aren. Menyadap satu tandan jantan akan habis dalam waktu 2,5-4 bulan. Setelah itu, pohon aren akan mengeluarkan tandan baru lagi dibawah tandan lama dan dapat disadap lagi sekitar 3 bulan. Dengan begitu, anda dapat melakukan perhitungan produksi kebun aren sebanyak 50%.
Petani Aren Sukses di Majenang
Hasyim, Wakil Ketua APPIK (Asosiasi Pengusaha Perajin dan Industri Kecil) Majenang yang perajin gula aren di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, mengutarakan bahwa 1 pohon aren bisa memberi penghasilan pemiliknya sampai Rp. 12 juta selama 3 tahun. Hal ini berarti 100 pohon aren bisa didapat penghasilan minimal Rp. 1,2 miliar dalam waktu 3 tahun. Pemilik 100 pohon aren dapat berpenghasilan sebesar Rp. 400 juta setahun atau sebanyak Rp. 33 juta lebih tiap bulan. Perlu anda diketahui bahwa gula aren cetak dijual dengan harga Rp. 8.000-Rp. 9.000 per kg. Adapun untuk gula semut aren bisa mencapai harga Rp. 20.000-Rp 25.000 per kg. Sementara untuk jahe aren seharga Rp. 8.000 per bungkus dengan ukuran seperempat kg.
Tanaman produktif yang dikembangkan di seluruh DAS Jawa Barat diantaranya yaitu pohon aren, sengon, pohon jati, buah-buahan, jagung, dan juga tanaman sorgum. Di antara beberapa komoditas ini, ada yang diproyeksikan sebagai pengembangan industri gula semut dari aren serta tepung yang dihasilkan dari biji sorgum. Kemenkop UKM berhasil merangkul Ikopin untuk mengembangkan bibit aren dari Sibolangit, Sumatra Utara sebagai upaya pengembangan industri gula semut. Karena pohon aren dari kawasan tersebut memang memiliki keunggulan hasil air niranya. Budidaya aren memang sangat menjanjikan. Cara melakukan budidaya ini pun termasuk mudah.